Thursday, December 27, 2012

0 Website Kabupaten Brebes Kolaps?

Tampilan Home www.brebeskab.go.id
Jalan-jalan di dunia maya tak lupa mampir di situs yang terkait tanah kelahiran. Situs yang saya jadikan referensi tentu saja situs resmi Kabupaten Brebes.

Namun, apa yang terjadi membuat saya miris. Situs yang beralamat di www.brebeskab.go.id tersebut kolaps. Melihat tampilannya, sepertinya situs tersebut sudah memasuki masa kadaluarsa. Sayangnya saat dicek di whois.domaintools.com tidak muncul keterangan yang diinginkan.

Ada yang tahu mungkin apa yang terjadi dengan situs dari kabupaten penghasil bawang merah dan telor asin ini. Untuk gambaran, berikut beberapa keterangan yang saya peroleh dari dumay.

Add caption

Who Is www.brebeskab.go.id
Melihat tampilannya dan keterangan di atas jangan-jangan benar dugaan saya bahwa situs ini telat bayarnya. Heuheuheu maklum, birokrasinya rumit kali, sehingga untuk membayar domain saja harus melewati beberapa blok meja dan melempar amplop. Semoga saja bukan karena hal itu tentu saja.

0 Bupati Baru Rangkul Bumiayu

Upaya pendekatan serta menunjang efektivitas kerja, khususnya di wilayah bagian selatan Kabupaten Brebes, telah dilakukan pemerintah. Bagaimana langkah Bupati Brebes yang baru, Hj Idza Priyanti SE mendekatkan diri dengan masyarakat tersebut?
Harus diakui, jarak antara ibukota Kabupaten Brebes dengan wilayah bagian selatan cukup jauh. Dengan perjalanan menggunakan kendaraan, minimal dua jam lebih untuk sampai ke lokasi yang dituju. Itu pun jika yang dituju ada, jika tidak ada maka kerugian waktu sekian lama jadi keluhan. 

Karenanya, Bupati Hj Idza Priyanti SE berencana mendirikan rumah persinggahan dengan memanfaatkan gedung eks Kawedanan Bumiayu. Tempat itu direncanakan sebagai upaya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat wilayah selatan.

Hal tersebut diungkapkan Idza saat meninjau langsung kondisi gedung eks Kawedanan Bumiayu, di sela-sela kunjungan kerjanya kemarin didamping Muspika Bumiayu serta Kalahar BNK Aman Widodo MKes.

"Tujuannya agar lebih memudahkan aparatur pemerintahan khususnya tingkat kabupaten, dalamkan menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Selain itu jika rumah singgah ini terwujud, maka aspirasi masyarakat Brebes selatan dapat terserap serta terakomodir dengan baik dan cepat," ungkapnya.

Dikatakan, dengan adanya rumah singgah ini nantinya diharapkan akan mampu menjembatani kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah selatan Kabupaten Brebes ini yang jauh dari pusat kabupaten.

"Fungsinya sama, seperti halnya rumah Dinas Bupati tentunya juga menggelar open house di wilayah selatan," ujarnya.

Idza juga menyayangkan kondisi gedung saat ini dengan banyaknya sampah-samah di sekitar gedung. Dimana sampah-sampah tersebut bersal dari sejumlah kegiatan yang memanfaatkan gedung, namun dibiarkan menumpuk oleh pengelola.

"Sangat disayangkan jika aset yang ada seperti ini, kurang mendapat perhatian. Kondisi sampah membuat kesan kumuh, baik pada gedung maupun lingkungan," jelasnya.

Marhendi, salah seorang warga di sekitar gedung eks Kawedanan menyambut baik rencana bupati dengan menjadikan lokasi tersebut untuk kegiatan pemerintah daerah.

"Sehingga masyarakat bisa merasa lebih dekat lagi dengan pemimpinnya. Selain itu, pemerintah juga akan bisa lebih mengerti kebutuhan masyarakat secara langsung," kata Marhendi.

0 Curug Awu yang Perawan

Menggali potensi wisata, khususnya di wilayah selatan Kabupaten Brebes seolah tidak pernah ada habisnya. Sejumlah potensi wisata alam sangat prospektif, bahkan bisa menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

Salah satunya adalah air terjun (curug) Awu yang terletak di wilayah Dukuh Gronggongan Desa Wanareja, Kecamatan Sirampog. Berada di kawasan hutan lindung petak 20 dan 21, curug Awu memiliki ketinggian sekitar 100 meter.

Ketua LSM Wahana Bumi Lestari Muflikin ST menyampaikan, lokasi curug yang berada sekitar 3 kilometer ke arah utara Dukuh Gronggongan ini kondisinya benar-benar masih sangat alami. "Selain air terjun, ekosistem yang ada di kawasan hutan masih sangat bagus, seperti halnya kawanan kera maupun lainya," kata Muflikhin.

Hanya saja lanjut dia, saat ini kawasan hutan mulai mengalami perubahan dengan berkurangya jumlah pohon tanaman keras. Terutama di sepanjang aliran sungai, sebagai aliran air dari curug.

"Padahal keberadaan pohon-pohon keras di sepanjang alur sungai sangat dibutuhkan untuk menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS). Untuk itu kami berharap, agar Pemkab melalui instansi terkait melakukan upaya-upaya penanganan," jelasnya.

Selain tanaman keras lanjut dia, petani bisa memanfaatkan sela tegakan dengan menanam rumput gajah. "Selain bisa mencegah erosi, juga memapu berfungsi sebagai penyerap cadangan air. Selain itu dari sisi ekonomis, petani dapat memanfaatkan rumput gajah sebagai pakan ternak," kata Muflikhin.

Selain memiliki potensi wisata yang sangat menjanjikan, tidak jauh curug Awu terdapat dua sumber mata air yakni Tuk Wangkang dan Setra Menggala. "Sumber mata air tersebut belum dimanfaatkan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku PDAM," ungkapnya.

Dia berharap potensi alam yang ada ini mendapat perhatian, sehingga keberadaannya bisa membawa manfaat bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi.
 
Sumber: Radar Tegal

Monday, December 24, 2012

0 Usul Pemekaran Sudah di DPRD Brebes

BREBES - Tim Presidium Pemekaran Kabupaten Brebes bersama perwakilan kepala desa se-wilayah Brebes selatan secara resmi menyerahkan berkas usulan pemekaran wilayah kepada DPRD, Kamis (20/12).
Berkas usulan yang berisi syarat dan dukungan pemekaran dari kades serta Badan Permusyawaratan Desa (BPD) itu diterima Ketua DPRD Kabupaten Brebes Dr H Illia Amin.

Sementara, sebanyak 39 anggota DPRD Kabupaten Brebes, dari total anggota 50 orang menyetujui pemekaran wilayah tersebut. Hal itu diketahui dari hasil sosialisasi pemekaran yang dilakukan Ketua DPRD Kabupaten Brebes kepada anggotanya.

Para wakil rakyat itu setuju Kabupaten Brebes dimekarkan karena dinilai tidak merugikan kabupaten induk.

“Hasil sosialisasi kami, sebanyak 39 anggota DPRD sudah setuju adanya pemekaran ini,” tandas Illia Amin saat menerima rombongan Tim Presidium Pemekaran Brebes Selatan dan Perwakilan Kades untuk menyerahkan berkas usulan pemekaran.

Illia Amin mengatakan, setelah berkas usulan pemekaran diterima, DPRD akan membentuk Pansus untuk membahas usulan tersebut, dan membentuk tim asistensi pemekaran. Ia meminta prosedur untuk mewujudkan pemekaran harus sesuai PP No 78 tentang Pemekaran Daerah. Dimana, DPRD menjadi pintu pertama dalam proses pemekaran tersebut. Namun, DPRD hanya tertugas mengantarkan usulan pemekaran ke Gubernur, dan selanjutnya menjadi kewenangan provinsi.

“Januari 2013, kami targetkan Pansus terkait pemekaran ini sudah terbentuk, dan akhir April Pansus sudah selesai bekerja. Mereka nantinya juga akan turun ke daerah yang akan mekar,” ujarnya.

Menurut dia, ada dua cara yang bisa ditempuh untuk mengusulkan pemekaran ke provinsi. Yakni, melalui usulan biasa dan usulan yang disahkan melalui sidang paripuna DPRD. Kedua cara itu semuanya akan ditempuh DPRD.

Sumber: Suara Merdeka

0 Kepala Pasar Pemalak Diamankan

Kepala Pasar Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Sukarya (42) dan anak buahnya yang bertugas menarik retribusi pedagang, Aris (22), Sabtu (22/12), diamankan petugas Polsek Bulakamba.

Keduanya dimintai keterangan terkait penarikan retribusi kepada para pedagang yang berjualan di badan jalan, sehingga menimbulkan pasar tumpah. Tindakan mereka itu diduga menjadi pemicu kemacetan di jalur pantura Bulakamba.

Hampir tiga jam lebih, mereka dimintai keterangan di Mapolsek Bulakamba. Bahkan, polisi memergoki langsung Aris yang tengah menarik retribusi kepada para pedagang yang berjualan di badan jalan. Padahal, keberadaan para pedagang itu sangat dikeluhkan pengguna jalan karena menyebabkan kemacetan parah hampir setiap hari.

“Sukarya dan Aris kami mintai keterangan terkait izin penarikan retribusi itu. Apakah memang perintah dari atasan atau inisiatif sendiri. Akibat tindakan penarikan retibusi, kami kesulitan menertibkan pedagang, sehingga menimbulkan kemacetan,” ujar Kapolsek Bulakamba AKP Parimin, kemarin.

Menurut dia, Sukarya dan Aris itu terpaksa diamankan karena upaya persuasif dari jajarannya menyangkut penanganan kemacetan jalur pantura Bulakamba, tepatnya di depan Pasar Bulakamba tidak pernah diindahkan.

Sebelumnya, polisi secara resmi sudah berkoordinasi dengan pihak terkait agar petugas pasar tidak menarik retribusi pedagang yang berjualan di badan jalan. Sebab, saat ditertibkan untuk masuk ke pasar mereka kesulitan dengan alasan sudah membayar retribusi.

Padahal, keberadaan pedagang itu menyebabkan kemacetan panjang di jalur pantura Bulakamba.
“Surat resmi sudah berulang kali kami layangkan. Termasuk kepada Camat dan instansi terkait di Pemkab Brebes. Namun, kenyataannya mereka masih menarik retribusi,” ungkapnya.

Saat dimintai keterangannya, di depan petugas Kepala Pasar Bulakamba, Sukarya mengaku sudah sering kali menghimbau kepada para pedagang untuk tidak berjualan di pinggir jalan.

Sumber: Suara Merdeka

1 Idza Tegur RSUD Brebes

BREBES - Bupati Brebes, Hajjah Idza Priyanti SE meminta pelayanan RSUD Brebes yang banyak mendapat sorotan agar diperbaiki. Pasalnya, kesehatan adalah salah satu bidang yang tengah mendapat prioritas perhatian meningkatkan IPM Kabupaten Brebes. Apalagi status RSUD Brebes juga menjadi type B dengan model BLUD.  
 
"Pelayanan RSUD agar tetap memberikan pelayanan prima kepada seluruh pasien dengan tidak pandang bulu. Baik perawatan inap maupun jalan," harap bupati saat menginspeksi RSUD Brebes, Kamis (20/12).
 
Dalam kesempatan itu, didampingi Direktur RSUD Brebes, dr Miftachus Surur, bupati menyempatkan diri keliling meninjau pasien yang tengah dirawat. Di samping sebagai bentuk silaturahim mendekatkan diri dengan masyarakat yang tengah dirundung musibah, berupa gangguan kesehatan. Lebih dari itu, untuk melihat sejauh mana pelayanan dokter dan tenaga paramedis lainnya dalam memberikan pelayanan kepada para pasien, khususnya pasien di bangsal kelas 3. Selain itu, juga berkeliling ke bangsal anak, bangsal bedah, bangsal penyakit dalam, polyklinik dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) serta Intensive Chare Unit (ICU). 

"Saya turut prihatin dan mendoakan semoga yang tengah dirawat cepat diberi kesembuhan. Saya juga menghimbau masyarakat agar menjaga kesehatan, terutama bagi anak-anak agar tidak mudah terserang penyakit, apalagi sekarang sedang musim hujan dan cuaca ekstrim,” katanya.

Sementara dr Miftahus Surur menjelaskan, keberadaan RSUD yang telah mencapai RS type B, bertekad akan meningkatkan pelayanan. Termasuk menyediakan berbagai fasilitas dan pembangunan gedung yang sesuai dengan master plan. Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ketersediaan tenaga medis sudah mencukupi.

Dia memaparkan, saat ini RSUD memiliki 205 tempat tidur di seluruh bangsal. Tercatat pula dokter spesialis sebanyak 16 orang, dokter umum dan gigi 19 orang, bidan dan perawat 172 orang, paramedis non kesehatan 74 orang dan tenaga non kesehatan 143 orang.  
 
“Mudah-mudahan RSUD bisa menjadi rumah sakit terbaik dari 2 buah RS negeri dan 5 buah RS swasta,” pungkasnya. 
 
Sumber: Radar Tegal

Friday, December 21, 2012

1 Layanan Publik Harus Seimbang dengan Kenaikan APBD

BUMIAYU - Sebagai kompensasi atas naiknya APBD Kabupaten Brebes tahun anggaran 2013 terutama dalam poin anggaran belanja pegawai sebesar Rp 47.504.216.000 atau naik sebesar Rp 13.047.752.000 dari anggaran tahun 2012 sebesar Rp 34.456.464.000. Maka dipandang perlu diimbangi dengan penngkatan kinerja aparatur pemerintahan.  Hal itu sebagaimana diungkapkan Untung Imam Subagyo, terkait masih perlunya peningkatan pelayanan di hampir semua sektor pelayanan masyarakat.

"Kita berharap kenaikan anggaran belanja pegawai ini, juga diimbangi dengan peningkatan kinerja di lingkung birokrasi. Dimana kondisi ini tentunya akan berdampak pada pelayanan pegawai yang dituntut untuk lebih baik lagi," ungkapnya, Kamis (20/12).

0 Pilkades Serentak Rawan Konflik



PanturaNews (Brebes) - Belasan desa ditengarai sebagai wilayah rawan konflik. Bahkan peta kerawanan desa konflik itu menyebar hampir di seluruh kecamatan yang ada. Untuk itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah, saat ini tengah melakukan persiapan untuk pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di 139 desa. Namun untuk masa tahapan akan diberlakukan sistem zona atau pergelombang.

"Gelombang satu, meliputi desa di wilayah selatan yang terdiri dari 6 Kecamatan, antaralain, Paguyangan, Bumiayu, Bantarkawung, Salem, Sirampog dan Tonjong dimulai pada 3 Desember 2012 dan hari pemilihan pada 5 Februari 2012," ujar Kepala Bagian Pemerintahan Desa, Drs Tatag Koes Adianto MSi, Kamis 20 Desember 2012.

Thursday, December 20, 2012

0 Korban Puting Beliung Ciomas dapat Bantuan

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Brebes, Rabu (19/12) menyalurkan bantuan beras dan logistik kepada korban bencana angin puting beliung di RT 03 RW 02 Desa Ciomas, Kecamatan Bantarkawung yang terjadi Selasa (18/12).

Bantuan diserahkan Kabid Kedaruratan Logistik BPBD Brebes Hasan Mudafar SH, diterima oleh dua Kepala Kelauarga (KK) yakni Warsiti (65) dan Boge (35) didampingi Kepala Desa Ciomas Sarpin.

Kepada korban, Hasan mengatakan bantuan itu sebagaai upaya perlindungan yang dilaksanakan oleh pemerintah bagi masyarakatnya yang terkena dampak bencana angina puting beliung.

0 Hore! Anggaran Infrastruktur Fisik Brebes Naik

Anggaran yang diperuntukan untuk proyek kegiatan infrastruktur fisik di Kabupaten Brebes direncanakan bakal naik hingga Rp 20 milliar di APBD tahun 2013 mendatang. Jika tahun 2012 lalu, alokasi kegiatan fisik sebesar Rp 127 M, tahun depan bertambah menjadi Rp 147 M.

"Usulan dari SKPD untuk infrastruktur fisik tahun 2013 itu mencapai Rp 147 M. Usulan itu baru muncul di RKA RAPBD 2013 yang tengah kami bahas bersama SKPD," ujar Ketua Komisi III DPRD Brebes, Zaki Safrudin Prihatin kepada Radar, Rabu (19/12).

Wednesday, December 19, 2012

0 Truk Terperosok di Kali Pemali

Truk diesel H-1562-HH sarat muatan cat terperosok di tengah Jembatan Pemali Kota Brebes, Selasa pagi (18/12). Tidak ada korban jiwa, tetapi kejadian itu menyebabkan jalur pantura Brebes mengalami kemacetan yang sangat parah.

Antrean kendaraan dari arah barat maupun timur mengular hingga lebih dari lima kilometer. Truk diesel yang melaju dari arah barat itu, terperosok di jembatan sisi sebelah utara, akibat terjebak lantai jembatan yang rusak. Lantai jembatan terbuat dari pelat baja itu, ambles karena tidak kuat menahan beban kendaraan yang melintas.

Tuesday, December 18, 2012

1 “Wani Piro” Berkeliaran di Pemkab Brebes?



PanturaNews (Brebes) - Hingga saat ini, isu dugaan kasus makelar jabatan (marjab) yang dilakukan oleh oknum-oknum pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah, masih berkembang di masyarakat. Bahkan, diisukan kasus tersebut semakin santer dilakukan oleh oknum-oknum pejabat yang tak bertanggung  jawab, demi meraih keuntungan pribadi.

"Yang kami tahu kasak-kasuknya sudah begitu. Untuk itu, kami selaku aktivis membuka posko pengaduan bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Brebes yang merasa dimintai oleh oknum pejabat dan dijanjikan sebuah jabatan," ujar aktivis LSM Mas Jaka, Aris Hada kepada PanturaNews.Com, Senin 17 Desember 2012.

Monday, December 17, 2012

1 Pemekaran Brebes Cuma Mainan Elit Politik

Ketua Majelis Wilayah Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Bumiayu H Taufik Tohari dalam kapasitasnya sebagai pribadi menyatakan mendukung pemekaran Kabupaten Brebes. Ia meminta tim pengusung kompak karena proses pemekaran akan melalui proses politik yang panjang dan melelahkan. 

“Pembentukan Kabupaten Brebes Selatan masih sangat panjang. Dibutuhkan kekompakan untuk menjaga semangat pemekaran,” kata Taufik, kemarin. 

Hal lain yang perlu dilakukan oleh tim pengusung adalah menyusun konsep atau kerangka yang jelas untuk menentukan ke arah mana kabupaten baru akan dibawa. Penyusunan kerangka tersebut, harus melibatkan seluruh elemen masyarakat mulai dari tingkat desa hingga kecamatan yang akan menjadi calon  daerah otonomi baru (DOB).  “Libatkan juga LSM, mahasiswa, dan kalangan pendidikan,” katanya. 

0 TKI Brebes Terancam Pancung

Kasus ancaman hukuman pancung yang dihadapi Karni bin Medi (35), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Desa Karangjunti, Kecamatan Losari, Kabupaten Brebes, ternyata bukan yang pertama. Ancaman hukuman pancung itu merupakan kasus kedua yang menimpa TKI asal desa yang berada di daerah ujung barat Kota Bawang tersebut.

Sebelumnya, pada 2011 lalu Tarsini (21), TKI asal Desa Karangjunti juga diancam hukuman pancung di Arab Saudi. Hukuman itu mengancamanya karena dituduh membunuh anak majikan dengan memberi racun ke makanannya. 

0 Ciregol Kena Bencana Lagi

Hujan yang membuat Sungai Pedes kerap meluap mulai berdampak pada penanganan jalan Tegal-Purwokerto di Ciregol, Desa Kutamendala Kecamatan Tonjong, Brebes. 

Rabu malam (12/12) kemarin, bangunan pengaman tebing jalan Ciregol berupa pasangan blok beton terkunci porak poranda diterjang banjir. 

Kejadian tersebut seakan membenarkan prediksi pemasangan blok beton yang dimulai saat musim penghujan tiba akan sia-sia. 

0 Keinginan Mekar Coma "Omdo"



PanturaNews (Brebes) - Kendati keinginan warga Kabupaten Brebes bagian selatan untuk melakukan pemekaran wilayah terus menguat, namun sampai saat ini belum ada bukti-bukti konkrit, bahwa masyarakat Brebes selatan ingin menjadi daerah otonom sendiri.

"Dikatakan belum ada bukti-bukti kongkrit, karena masyarakat Brebes selatan belum semuanya sepakat ingin menjadi daerah otonom sendiri," ujar Ketua DPRD Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, H. Illia Amin kepada PanturaNews.Com, Sabtu 15 Desember 2012.

Friday, December 14, 2012

0 Mari Ungkap Jejak Sejarah Radikalisme Lokal Brebes



PanturaNews (Brebes) - Sejarahwan dan sosiolog Australia, Anton Lucas menyebutkan, daerah pantura salah satunya Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, adalah daerah yang penuh dengan sejarah. Kabupaten Brebes merupakan salah satu saksi sejarah bagi perjalanan hidup Bangsa Indonesia.

"Jadi, sebenarnya di Kabupaten Brebes masih banyak menyimpan jejak sejarah yang belum sepenuhnya terungkap," ujar Anton Lucas dalam acara diskusi sejarah dan kebangsaan yang diikuti oleh guru IPS tingkat SMP se-Kabupaten Brebes, di Aula Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes, Kamis 13 Desember 2012.

Thursday, December 13, 2012

0 Penghasilan Pasar Tradisional Brebes 3,3 Milyar

Pasar Bumiayu
PanturaNews (Brebes) - Realisasi pendapatan pasar tradisional di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, periode Januari hingga November 2012 mencapai sebesar Rp 3,340.124.600 dari target tahun ini sebesar Rp 3,65 miliar.

Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Brebes, Moch. Tamrin, Rabu 12 Desember 2012 mengatakan, realisasi pendapatan tersebut berasal dari penarikan retribusi para pedagang di 25 pasar tradisional.

1 Tekad Bupati Baru Brebes

PanturaNews
PanturaNews (Brebes) - Bupati Brebes, Hj. Idza Prianti,SE mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah, tengah mengupayakan pelayanan publik yang lebih baik. Bahkan, Pemkab Brebes saat ini terus memantapkan dan melaksanakan percepatan program reformasi birokrasi.

"Hal ini dilakukan dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara, agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional," ujar Idza Priyanti dalam acara seminar dan diskusi dalam rangka optimalisasi kinerja pelayanan publik menuju Brebes adil, aman, makmur dan damai, di Pendopo Kabupaten Brebes, Rabu 12 Desember 2012.

Wednesday, December 12, 2012

0 Ribuan Itik Mati Mendadak di Brebes

PanturaNews (Brebes) - Beradasarkan hasil pemeriksaan Balai Besar Veteriner (BBV) Yogyakarta yang berjumlah empat orang, menyebutkan bahwa sejumlah daerah di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, ditemukan 11.000 ekor itik mati mendadak. Demikian diungkapkan Kabid Kesehatan Hewan dan Masyarakat Veteriner Dinas Peternakan Brebes, drh Jhonny Murahman, Senin 10 Desember 2012.

"Belasan ribu ekor itik yang mati mendadak tersebut, diduga akibat terserang virus flu burung," ujar Jhoni. Menurutnya, belasan ribu ekor itik yang mati mendadak tersebut tersebar di wilayah Kecamatan Brebes, Bulakamba, Wanasari, Tonjong, Bumiayu dan Paguyangan.

0 Lahan PKL Alun-alun Diperjualbelikan?



PanturaNews (Brebes) - Lahan untuk Pedagang Kaki Lima (PKL) yang ada diseputar Alun-alun Brebes, Jawa Tengah, diduga diperjual belikan oleh oknum paguyuban PKL setempat. Hal itu menyusul adanya keluhan dari sejumlah PKL yang mengaku dimintai uang sebesar Rp 2 juta.

Informasi yang berhasil dihimpun PanturaNews, menyebutkan apabila salah seorang PKL yang menempati sekitar area Alun-alun terdapat tenda bantuan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes tidak mau membayar kepada oknum paguyuban PKL Alun-alun, maka tidak diperkenankan untuk berjualan di lokasi yang terdapat tenda tersebut.

Tuesday, December 11, 2012

0 DPRD Brebes Siap Bahas Pemekaran



DPRD menyatakan siap membahas pemekaran kabupaten Brebes apabila telah menerima usulan atau aspirasi masyarakat yang dituangkan dalam bentuk Keputusan Badan Permusyawaratan BPD (BPD).  Penegasan itu disampaikan Wakil Ketua DPRD drh HM Agus Sutrisno, kemarin. 

“Kalau syarat administrasinya sudah masuk, kami proses,” ujar Agus. 

0 Rumah Tak Layak Huni di Paguyangan


Ilustrasi

PanturaNews (Brebes) - Ratusan rumah tidak layak huni dan sangat tidak memenuhi standar kesehetan minimal. Rumah yang berada di Desa Kedungoleng, Kecamatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah, itu umumnya berukuran kecil dihuni warga tidak mampu yang sehari-hari umumnya berprofesi sebagai buruh.

"Dari jumlah total rumah warga sebanyak 2600 ada 298 rumah tidak layak huni, warga terpaksa tetap mendiaminya karena tidak memiliki kemampuan untuk membangun rumahnya," kata Kepala Desa Kedungoleng, Suwaryo kepada PanturaNews.Com, Selasa 11 Desember 2012.

Monday, December 10, 2012

0 Brebes Selatan vs Gubernur Jateng

Pernyataan Gubernur Bibit Waluyo yang mengisyaratkan penolakan pemekaran tak mengendurkan semangat masyarakat Brebes selatan. Sampai dengan Sabtu (8/12) kemarin, sebanyak 56 desa menyatakan dukungannya terhadap pembentukan Kabupaten Brebes Selatan.

Bentuk dukungan tersebut dituangkan dalam Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Data diperoleh dari Forum Komunikasi (Forkom) Kades, ke-56 desa yang  menyatakan dukungannya tersebut berasal Kecamatan Bumiayu (12 desa),  Paguyangan (12 desa), Bantarkawung (16 desa) dan Kecamatan Salem (16 desa).

0 Jalur Bangbayang-Cilinduk Ambles

Lalu lintas kendaraan roda empat di jalur Bangbayang-Cilinduk (Desa Jipang) Kecamatan Bantarkawung, Brebes, lumpuh total. Pasalnya, sepanjang lebih kurang 30 meter badan jalan di Dukuh Bangbayang Girang, ambles.

“Badan jalan ambles sejak Sabtu (8/12) malam. Sampai sekarang kendaraan roda empat belum bisa lewat,” terang Kades Bangbayang Zaenal Arifin SAg, kemarin.

Saturday, December 8, 2012

0 Pegiat Pemekaran Tak Mau Keluar Biaya

Koranlokal.com (Brebes) - Jika semua tokoh yang terlibat didalam wacana pemekaran, ingin semuanya didepan menjadi orang yang paling hebat diantara yang lain. Namun manakala berbicara modal mereka minggir teraratur, dipastikan Pemekaran kabupaten Brebes bisa jadi tidak akan terealisasi. 

Karena setiap perjuangan itu butuh pengorbanan baik pemikiran, waktu dan materi serta keikhlasan yang benar-benar dicurahkan untuk sebuah usaha dalam memperjuangkan Pemekaran. Demikian dikatakan KH . Saefur Rohman atau biasa disapa KH Uceng salah seorang ulama asal Desa Gangawang, Kecamatan Salem, Brebes dan pengasuh Ponpes Ta'alumul Huda. 

KH Uceng yang juga wakil ketua Presidium pemekaran mengatakan, idealnya seluruh komponen yang terlibat dalam perjuangan pemekaran Kabupaten Brebes agar tetap kompak dan tidak ada saling tonjol, karena bagaimanapun tujuannya sama Sebuah Pemekaran. 

0 Bumiayu-Bantarkawung Siaga Bencana

BUMIAYU - Warga delapan desa di Kecamatan Sirampog, Brebes, diminta waspada terhadap kemungkinan bahaya tanah longsor menyusul meningkatnya intensitas hujan.

Ke-delapan desa tersebut yakni Batursari, Kaligiri, Sridadi, Mendala, Buniwah, Mlayang, Manggis dan Kaliloka.

“Hampir setiap hari hujan mengguyur, kami berharap warga bisa meningkatkan kewaspadaan,” kata Camat Sirampog Munaedi SH, kemarin.

Friday, December 7, 2012

0 Alokasi Belanja Pegawai Capai Rp 47,5 M

Belanja Pegawai di Kabupaten Brebes direncankan akan mendapat alokasi mencapai Rp 47,5 miliar lebih pada APBD Kabupaten Brebes 2013. Jumlah tersebut lebih tinggi dibanding dengan APBD 2012 yang hanya Rp 34,45 miliaran. Tingginya alokasi belanja pegawai tersebut, mempengaruhi makin besarnya Anggaran Belanja Langsung (rutin) sehingga bisa menyebabkan alokasi untuk belanja pembangunan lebih sedikit.  

Rencana penganggaran itu diketahui saat Bupati Brebes, Hj Idza Priyanti SE menyampaikan keterangan mengenai Raperda APBD TA 2013 dalam rapat paripurna di kantor DPRD setempat, Kamis (6/12).

Dalam penyampaiannya, Bupati merinci Anggaran Pendapatan tahun 2013 direncanakan sebesar Rp 1.674.473.056.000 atau meningkat 14,31% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp 1.434.890.597.000. Nilai tersebut terdiri dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp 101.403.113.000 atau meningkat sebesar Rp 11.885.795.000 dibandingkan tahun 2012 yang nilainya sebesar Rp 89.517.318.000. 

0 Pemuda Pelopor Brebes Kalah Saing

Peran aktif pemuda dalam mengembangkan dunia pendidikan, kebudayaan, seni dan pariwisata di Kabupaten Brebes ternyata belum bisa bersaing dengan daerah lain. Terbukti, sampai dengan ini pemuda pelopor asal Kabupaten Brebes belum pernah bisa mengungguli pemuda pelopor dari daerah lain di wilayah Provinsi Jawa Tengah.

Kepala Seksi Pemuda Dinas Pariwisata Kebudayaan Pemuda dan Olah Raga (Disparbudpora) Kabupaten Brebes Andri Firdaus MPd Kamis (6/12) mengatakan, saat ini peran pemuda di Kabupaten Brebes dalam mengembangkan potensi lokal baik di bidang pendidikan, kebudayaan, pariwisata dan seni memang masih tergolong rendah. Mereka masih belum mampu mengembangkan potensi lokal untuk bersaing dengan pemuda daerah lain. 

0 Paripurna Banjir Interupsi

Hasil pemilihan Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Brebes yang disampaikan bersamaan rapat paripurna penyampaian Raperda APBD Kabupaten Brebes 2013 oleh pimpinan sidang H Miraz Aminudin SPd mengundang interupsi dari sejumlah anggota dewan. Interupsi dilontarkan karena pengumuman Ketua Komisi IV yang baru itu tidak diagendakan.

Sempat terjadi adu argumen di antara anggota dewan atas penyampaian tersebut. Perselisihan itu akibat kesalahpahaman memahami Tatib DPRD, yakni antara pengumuman hasil pemilihan ketua komisi IV atau penetapannya. Sebagian menilai penetapan itu perlu dibamuskan dahulu agar diagendakan dalam paripurna. 

Thursday, December 6, 2012

0 Jalan Amblas, Daerah Pergerakan Tanah

SIRAMPOG - Para pengguna jalan provinsi ruas Bumiayu-Tuwel yang menghubungkan Kecamatan Bumiayu dengan Kecamatan Sirampog, kini kembali mengeluh. Keluhan tersebut menyusul kembali amblasnya badan jalan yang berada di KM 01 yang berada di blok Masjid Dukuh Pengasinan Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog sejak Jumat (30/12).
 
Jalur tersebut kembali mengalami kerusakan. Padahal, perbaikan terhadap satu-satunya jalan yang menjadi jalur utama warga masyarakat Sirampog menuju luar wilayah tersebut baru saja dilakukan belum lama ini.

Menyikapi kondisi tersebut, Kepala Desa Sridadi Wastomo SPd menyampaikan, lokasi tersebut bukan kali pertama mengalami amblas. Sebelumnya perbaikan telah dilakukan pada akhir Desember 2009, kemudian kembali dilakukan pada awal dan pertengahan tahun 2010 namun tidak bertahan lama karena tanah kembali ambles seiring dengan sering turunnya hujan.

0 Astagfirullah! Separuh Anak Brebes Kurang Gizi

Ilustrasi (detik.com)
Permasalahan kekurangan gizi hingga tingkat kronis atau dikenal dengan istilah stunting, banyak diderita oleh anak-anak di wilayah Kabupaten Brebes. Bahkan data dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Brebes menyebutkan angka stunting telah mencapai 47 persen dari jumlah anak.
Kepala Bidang Pemerintahan, Sosial dan Budaya (Pemsosbud) Bappeda Kabupaten Brebes Drs Khaerul Abidin MM Rabu (5/12) mengatakan, tingginya angka stunting itu memang menjadi permasalahan sendiri terhadap tingkat pertumbuhan manusia kedepan. Menurutnya, anak atau bayi yang mengalami stunting bisa menyebabkan produktifitas otak lemah. Sehingga saat dewasa atau 20 tahun kemudian, mereka tidak akan bisa menjadi manusia yang produktif. 

Wednesday, December 5, 2012

0 Belum Mekar Sudah Cerai-Berai?

Kinerja tim pemekaran baik Presidium maupun Forum Komunikasi (Forkom) Kades dikritik. Mereka diminta kompak dan solid agar mampu merebut hati rakyat sehingga pembentukan Brebes selatan sebagai daerah otonomi baru, tahapannya dapat berjalan dengan baik. 

’’Kami belum melihat adanya kekompakan. Baik Presidium maupun Forkom Kades seperti jalan sendiri-sendiri, seharusnya melebur jadi satu sehingga masyarakat tidak bingung,’’ kritik pegiat LSM Gugat Untung Imam Subagjo, kemarin. 

2 Inilah Salah Satu Potensi Brebes Selatan

PAGUYANGAN - Potensi yang dimiliki Desa Ragatunjung, Kecamatan Paguyangan cukup menjanjikan. Bagaimana tidak, meski berada di wilayah cukup jauh dari pusat pemerintahan, namun kekayaan sumber daya alam di wilayah tersebut layak untuk dikembangkan.
Sebut saja curug Penganten yang ada di wilayah Dukuh Sijampang, selain bisa dijadikan obyek wisata juga merupakan sumber penyedia air bersih bagi warga. 

Kepala Desa Ragatunjung Mochammad Syafei mengatakan, potensi lain yang tidak kalah beras adalah pada sektor perkebunan pisang. Di mana terdapat sedikitnya 10 hektar lahan tanaman pisang warga mampung menghasilkan 1,5 hingga 2 ton lebih setiap minggu.

0 Tuntut Mekar di Pelantikan

PanturaNews (Brebes) - Pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Brebes, Jawa Tengah, Hj. Idza Priyanti, SE - Narjo, disambut oleh elemen masyarakat Brebes bagian selatan dengan pemasangan sepanduk dukung pemekaran, Selasa 04 Desember 2012.

Spanduk bertuliskan: Selamat dan Sukses atas Dilantiknya Ibu Hj, Idza Priyanti, SE dan Bapak Narjo sebagai Bupati dan Wakil Bupati Brebes, untuk Segera Menandatangani Pemekaran Kabupaten Brebes, Merdeka.

Spanduk berukuran panjang empat meter dan lebar satu meter itu, dipasang oleh kelompok masyarakat yang menamakanya Banteng Cinta Rakyat (BCR). Spanduk dipasang di lokasi strategis, yakni depan Pasar Induk Bumiayu dan tempat lainnya.
"Kami dari BCR yang sengaja memasang spanduk ucapan selamat itu," kata Koordinator BCR, Muhamad Witno SH.

0 Perangkat Desa Jangan Rangkap Profesi

Eko Supriyanto
PanturaNews (Brebes) - Perangkat desa tidak dibenarkan merangkap dengan profesi lain. Selain menggangu dalam melayani masyarakat, juga melanggar aturan. Sesuai aturan di Peraturan Daerah (Perda) Nomor 9 tahun 2006, rangkap jabatan perangkat desa tidak dibolehkan. Demikian disampaikan, Kasubag Tata Pemerintahan Desa Bagian Pemerintahan Desa Setda Brebes, Drs Eko Supriyanto MSi kepada PanturaNews.Com, Rabu 28 November 2012. 

"Aturannya tidak membenarkan perangkat desa merangkap dengan jabatan atau profesi lain," ujarnya.
 

Kabar Brebes Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates