Showing posts with label berita paguyangan. Show all posts
Showing posts with label berita paguyangan. Show all posts

Thursday, February 28, 2013

0 Rencana Tindak Darurat Disiapkan


Bangunan Waduk Penjalin di Desa Winduaji, Kecamatan Paguyangan, masuk dalam rencana tindak darurat (RTD) yang ditetapkan Kementerian PU. 

Waduk seluas lebih kurang 1,25 Km2 tersebut berusia 83 tahun. Hal tersebut disampaikan oleh Camat Paguyangan Drs Hudiyono MSi, kemarin. “Belum lama ini, Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU telah melakukan sosialisasi tentang rencana tindak darurat (RTD) terhadap Waduk Penjalin,” katanya.  

Menurut Hudiyono, RTD merupakan amanat PP No 37/2010 tentang Bendungan. Menurutnya, RTD bukan berarti waduk yang berkapasitas normal 9,5 juta m3 tersebut akan runtuh atau rusak, tetapi merupakan langkah antisipasi segala kemungkinan terburuk. “Apalagi usia waduk sudah tua dan letaknya sangat berdekatan dengan permukiman warga,” katanya. 

Ia menambahkan, dalam sosialisasi turut dipaparkan mengenai ancaman yang ditimbulkan apabila terjadi hal yang mengakibatkan keruntuhan waduk baik akibat bencana alam maupun faktor lainnya. Selain itu, juga dipaparkan pedoman pelaksanaan RTD yakni di antaranya pedoman mengenali keadaan darurat, mengkaji akibatnya dan menguraikan tindakan pencegahannya. Kemudian pedoman alur komunikasi jika terjadi keadaan darurat, menyiapkan peta genangan akibat keruntuhan bendungan dan menyiapkan rencana pengungsian (evakuasi).

Lebihi Usia Normal

Kepala Pengairan UPT Pemali Hulu, Tasali menyatakan, Waduk Penjalin dibangun semasa kolonial belanda sekitar 1930 sampai 1934.

 “Usianya sekarang sudah 83 tahun. Sudah melebihi usia normal 50 tahun,” kata Tasali. Meski pengelolaan waduk berada di bawah Balai Besar Pemali Juana, Pemkab Brebes berkewajiban memantau karena salah satu fungsi waduk adalah menyuplai air ke wilayah Brebes utara saat musim kemarau.

Thursday, January 31, 2013

0 12 Pengedar dan Pemakai Ganja Dibekuk


Sebanyak 12 orang pemakai dan pengedar ganja di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan, ditangkap jajaran Satuan Narkoba Polres Brebes, kemarin.

Mereka ditangkap saat sedang pesta barang terlarang tersebut. Dalam pengerebekan itu juga berhasil menangkap seorang bandar utamanya.

Ke-12 tersangka itu ditangkap di 6 lokasi yang berbeda, dalam waktu satu hari. Dari tangan para tersangka tersebut, polisi juga menyita 57,3 gram ganja kering dan 3 linting rokok ganja siap pakai.

Kali pertama, polisi berhasil menangkap tiga pengedar dan pemakai ganja yang sedang berpesta di tepi jalan masuk Dukuh Waru, Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan.

Mereka adalah Sony Irawan (22) warga Desa Benda, Keca­matan Sirampog, Muhamad Salafudin Habibi (20), dan Riky Hidayat (17), keduanya warga Desa Pagojengan, Kecamatan Paguyangan. Dari tangan mereka diamankan 1 paket ganja seberat 1,1 gram.

Hasil penangkapan itu kemudian dikembangkan, dan secara berturut-turut polisi berhasil menangkap tersangka lainnya. Yakni, Afipudin (25), warga Desa Pagojengan, Kecamatan Pagu­yangan, Fajar Mutaqin (32) warga Desa Linggapura, Keca­matan Tonjong.

Kemudian, Sigit Nugroho Pamungkas (30) warga Desa Kalierang, Kecamatan Bumiayu dan Fauzi Fikry (36) warga Desa Pruwatan, Kecamatan Bumiayu. Selanjutnya yang ditangkap adalah Andika Prabukala (27) warga Desa Linggapura, Kecamatan Tonjong. Novi Slamet Abrani (29), Yulianto (23), Muh Rizal (32), dan Fahroji (44), keempatnya warga Desa Tonjong, Kecamatan Tonjong.

“Dari 12 tersangka ini diketahui 4 orang adalah pengedar. Se­dangkan sisanya adalah pemakai. Keempat orang itu adalah Sony Irawan, Muhamad Salafudin Habibi, Afipudin, dan Novi Slamet Abrani.’’

Barang bukti berupa 57,3 gram ganja kering serta 3 linting ganja.

‘’Dari empat pengedar itu, diketahui selaku bandar utama adalah Novi Slamet Abrani,” ungkap Kasat Narkoba Polres Brebes, AKP Sapari SH, Selasa (30/1).

Dia mengatakan, terbong­karnya pesta ganja itu berawal dari laporan maraknya peredaran ganja di kalangan pelajar di wilayah Brebes selatan. Dari laporan itu, pihaknya melakukan penyelidikan hingga diketahui jaringan peredarannya.

“Kasus ini kami ungkap setelah melakukan penyelidikan selama empat bulan. Begitu sasaran sudah pasti, langsung kami sergap dan dalam waktu satu hari berhasil kami tangkap semuanya,” ujar dia.

Lebih lanjut Kasat mengungkapkan, kali pertama pihaknya berhasil menangkap kelompok Sony Irawan yang sedang berpesta ganja. Dari hasil itu, kemudian dikembangkan hingga berhasil menangkap pelaku-pelaku lain.

“Mereka itu merupakan jaring­an pengedar ganja di wilayah Brebes selatan, yang meliputi Kecamatan Bumiayu, Pagu­yangan, Tonjong, Sirampog, Salem, dan Bantar­kawung,” terangnya. 

Wednesday, January 30, 2013

0 Longsor di Paguyangan, Bumiayu


BUMIAYU- Bukit di kawasan hutan petak 35i RPH Sirampog BKPH Paguyangan longsor menimbun empat rumah warga Dukuh Legok, Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog, Brebes, Selasa (29/1) sekitar pukul 04.00. 

Beruntung tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Namun sebanyak 17 jiwa terpaksa mengungsi. Material tanah yang menimbun hingga bagian atap juga meludeskan harta benda mereka. Sampai pukul 12.00, aparat TNI bersama warga masih melakukan upaya evakuasi barang milik warga yang masih bisa diselamatkan. 

Empat bangunan rumah yang tertimbun longsor itu yakni milik Slamet (42), Paing (45), Kasor (44) dan Slamet (48). Mereka yang kini mengungsi di rumah kerabat itu terlihat syok. Sebab, terlambat sedikit saja nyawa mereka menjadi taruhannya. 

Tuesday, January 8, 2013

0 Lubang Besar Gegerkan Bumiayu

PanturaNews (Brebes) - Sebuah lubang besar menganga atau biasa disebut dengan Sinkhole, muncul di Dukuh Igirpandan RT 06 RW 06 Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sinkhole sedalam 15 meter dan memiliki diameter 7 meter itu, terjadi secara tiba-tiba setelah turun hujan di lahan tanaman rumput gajah milik warga, sehingga membuat warga geger.

"Saat itu terjadi hujan dan air hujan itu sempat mengalir ke bagian tanah tanah yang rendah, tiba-tiba terdengar suara seperti drum jatuh yang cukup keras," kata Paimun (62) warga setempat kepada PanturaNews.Com, Senin 07 Januari 2013.

Sinkhole muncul pada Sabtu 05 Januari 2013 sekira pukul 16.00 WIB sekitar 200 meter dari pemukiman warga, dan juga bangunan gedung SD Pandansari 01. Kejadian itu bukan yang pertama, dua tahun lalu juga terjadi tak jauh dari lokasi tersebut. Bahkan lebih besar, kedalaman sampai 25 meter dan garis tengah mencapai 15 meter.

"Sekitar 200 meter dari lokasi itu dua tahun lalu juga terjadi lubang menganga yang cukup besar dan sekarang juga masih ada," kata Paimun.

Dikatakan, pada tahun 1994 lalu juga terjadi meski tidak terlalu besar dan masih di sekitar lokasi tersebut. Pada lokasi itu merupakan kawasan yang rendah dan membentuk cegokan sehingga setiap terjadi hujan air mengalir dan meresap di kawasan tersebut. "Seingat saya ini kejadian yang ketiga kalinya di tanah yang cegokan itu," ucap Paimun.

Kepala Desa Pandansasi, Kamdo membenarkan kejadian tersebut dan telah melaporkan ke Kecamatan Paguyangan untuk diteruskan ke Bupati Brebes. Diharapkan ada penanganan atau penelitian atas fenomena itu.

"Ini bukan yang pertama kali, maka kami berharap ada penelitian kenapa bisa terjadi dan kemungkinan dampaknya," katanya.

Kejadian itu juga sempat membuat warga kawatir, terutama jika sampai menimbulkan retakan tanah atau terjadi lagi secara tiba-tiba di daerah pemukiman warga. "Kakwatiran warga kalau terjadi lagi di daerah pemukiman," ucap Kamdo.

Camat Paguyangan, Drs Hudiyono MSi menghimbau kepada warga sekitar untuk waspada. Jika terjadi perkembangan yang membahayakan segera melapor ke Pemerintah Desa untuk dilakukan tindakan pengamanan.

"Itu jelas fenomena alam yang patut diwaspadai, karenanya kami menghimbau warga untuk waspada," katanya kepada PanturaNews.Com saat meninjau ke lokasi.

Pihaknya juga akan segera berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten melalui dinas terkait untuk segera melakukan penanganan seperlunya. Diharapkan juga dilakukan penelitian untuk mengetahui kemungkina dampaknya bagi lingkungan.

"Kami akan minta untuk dilakukan penelitian atas fenomena alam yang tergolong langka ini," pungkas Hudiyono.

Tuesday, December 11, 2012

0 Rumah Tak Layak Huni di Paguyangan


Ilustrasi

PanturaNews (Brebes) - Ratusan rumah tidak layak huni dan sangat tidak memenuhi standar kesehetan minimal. Rumah yang berada di Desa Kedungoleng, Kecamatan Paguyangan, Brebes, Jawa Tengah, itu umumnya berukuran kecil dihuni warga tidak mampu yang sehari-hari umumnya berprofesi sebagai buruh.

"Dari jumlah total rumah warga sebanyak 2600 ada 298 rumah tidak layak huni, warga terpaksa tetap mendiaminya karena tidak memiliki kemampuan untuk membangun rumahnya," kata Kepala Desa Kedungoleng, Suwaryo kepada PanturaNews.Com, Selasa 11 Desember 2012.

Monday, December 10, 2012

0 Brebes Selatan vs Gubernur Jateng

Pernyataan Gubernur Bibit Waluyo yang mengisyaratkan penolakan pemekaran tak mengendurkan semangat masyarakat Brebes selatan. Sampai dengan Sabtu (8/12) kemarin, sebanyak 56 desa menyatakan dukungannya terhadap pembentukan Kabupaten Brebes Selatan.

Bentuk dukungan tersebut dituangkan dalam Keputusan Badan Permusyawaratan Desa (BPD). Data diperoleh dari Forum Komunikasi (Forkom) Kades, ke-56 desa yang  menyatakan dukungannya tersebut berasal Kecamatan Bumiayu (12 desa),  Paguyangan (12 desa), Bantarkawung (16 desa) dan Kecamatan Salem (16 desa).

Wednesday, December 5, 2012

2 Inilah Salah Satu Potensi Brebes Selatan

PAGUYANGAN - Potensi yang dimiliki Desa Ragatunjung, Kecamatan Paguyangan cukup menjanjikan. Bagaimana tidak, meski berada di wilayah cukup jauh dari pusat pemerintahan, namun kekayaan sumber daya alam di wilayah tersebut layak untuk dikembangkan.
Sebut saja curug Penganten yang ada di wilayah Dukuh Sijampang, selain bisa dijadikan obyek wisata juga merupakan sumber penyedia air bersih bagi warga. 

Kepala Desa Ragatunjung Mochammad Syafei mengatakan, potensi lain yang tidak kalah beras adalah pada sektor perkebunan pisang. Di mana terdapat sedikitnya 10 hektar lahan tanaman pisang warga mampung menghasilkan 1,5 hingga 2 ton lebih setiap minggu.
 

Kabar Brebes Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates