Showing posts with label pemerintahan brebes. Show all posts
Showing posts with label pemerintahan brebes. Show all posts

Wednesday, February 6, 2013

0 Derita Janda Tak Mampu Beli Beras di Brebes


Lantaran terjepit faktor ekonomi, Taripah (58) warga RT 04, RW 04 Dukuh Krangkeng, Desa Pagejugan, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, terpaksa makan nasi aking. Hal itu dilakukan karena pekerjaannya yang menjadi buruh serabutan, tidak bisa untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari.

"Saya makan nasi aking ini sudah berjalan lima bulan. Dan nasi aking ini saya beli di warung, tapi kadang-kadang di tetangga yang punya. Harga satu kg Rp 2.000. Kalau untuk membeli beras saya tidak kuat, karena harganya sudah Rp 8.500 per kg," kata janda yang tinggal di rumah tidak layak huni akibat kebakaran setahun lalu, Selasa 05 Januari 2013.

Ketua RT 04, RW 04 Rt 4 Desa Pagejugan, Warid (60) mengatakan, Taripah merupakan warganya yang keadaannya paling susah. Akibat kodisinya itu, ia saat ini memang makan nasi aking. Bahkan, warga juga sering memberikan bantuan, termasuk dana iuran untuk memperbaiki rumahnya yang kebakaran. Dari iuran itu terkumpul dana Rp 1,5 juta.

"Kami sebenarnya sudah mengusulkan ke pemerintah agar mendapatkan bantuan, tetapi sampai sekarang belum ada respon," ungkapnya.

Terpisah, Bupati Brebes, Idza Priyanti SE saat dikonfirmasi terkait kondisi wargannya itu, mengaku prihatin atas kondisi yang menimpa Tasripah tersebut. Menginggat, saat ini beras sedang melimpah. Karena itu, pihaknya, telah memerintahkan Dinas Sosial untuk mengambil langkah tanggap peduli.

"Saya ternyuh mendapat laporan ini. Karenanya, saya perintahkan Dinas Sosial untuk cek dan lakukan tanggap peduli. Saya juga akan cek langsung ke lokasi," tandasnya.

Guna mengantisipasi hal serupa terjadi, lanjut dia, pihaknya akan berkoordinasi dengan RT dan RW untuk segera melakukan pendataan terhadap warganya yang membutuhkan bantuan makan. "Dari data ini nantinya kami akan berikan bantuan," tandasnya.

Monday, January 28, 2013

0 Pilih-pilih Nama Kabupaten Baru Yuk!


Calon nama kabupaten dan ibukota pemekaran Kabupaten Brebes kini hangat dibicarakan. Pemikiran nama itu dilakukan menyusul hasil sidang Paripurna DPRD yang menyetujui usulan pemekaran wilayah Brebes bagian selatan untuk berdiri sendiri sebagai daerah otonom baru (D)B). Saat ini terdapat dua opsi nama yang berkembang, yakni Kabupaten Bumiayu dan Kabupaten Brebes Selatan. Sekadar diketahui, nama kabupaten dan ibu kota kabupaten merupakan salah satu lampiran yang akan disertakan dalam pengusulan ke provinsi.

Politikus PDIP Imam Santoso menyatakan penentuan nama kabupaten akan lebih sulit dibandingkan dengan memilih calon ibukota. “Ada enam kecamatan yang masuk dalam wilayah calon daerah otonomi baru yang masingmasing memiliki karakteristik berbeda. Tidak mudah, tapi semoga nanti tidak menjadi perdebatan,” katanya, kemarin. Adapun untuk menentukan calon ibukota kabupaten, harus dipilih wilayah/kecamatan yang mampu memberikan pelayanan yang baik dan optimal.

“Ini dilihat dari ketersediaan sarana dan prasarana pendukung. Misalnya akses jalan, sarana pendidikan, kesehatan dan lainnya” ujar Wakil Ketua Bidang Infokom DPC PDIPtersebut. Penelitian Undip Sementara berdasarkan hasil analisis Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Tahun 2004, terdapat tiga kecamatan yang layak menjadi ibukota kabupaten pemekaran Kabupaten Brebes, yakni kecamatan Bumiayu, Bantarkawung dan Salem.

Ketiganya memiliki skor tertinggi berdasarkan aspekaspek/ kriteria penilaian untuk wilayah pemekaran kabupaten Brebes bagian selatan dengan perolehan skor masing-masing 96,90 dan 78. Dengan syarat ibukota kabupaten harus mampu memberikan pelayanan yang baik dan optimal ditunjang dengan ketersediaan sarana dan prasarana maka Bumiayu lebih memadai dibandingkan dua kecamatan lainnya. Dengan demikian, kecamatan Bumiayu dinilai lebih tepat menjadi ibukota kabupaten pemekaran kabupaten Brebes.

Ketua Presidium drg Rozikin menyatakan penentuan nama kabupaten dan calon ibukota kabupaten akan ditentukan bersama- sama dengan Pansus berdasarkan kajian akademik. “Dalam dukungan/surat keputusan BPD tertera nama kabupaten Bumiayu. Tetapi kami serahkan sepenuhnya kepada Pansus dan tim akademis,” katanya.

Rozikin berharap, nama kabupaten dan calon ibukota tidak menjadi polemik. Menurut dia, saat ini presidium lebih berkonsentrasi pada penguatan sosialisasi kepada masyarakat. ‘’DPRD sangat merespons, ini harus diikuti dengan semangat juang yang tinggi pula dari tim dan masyarakat,’’ kata dia. 

Monday, January 21, 2013

0 Busyet, Anggota DPRD Brebes Diusir!



PanturaNews (Brebes) - Seorang anggota DPRD Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Waidin beserta istrinya, diusir oleh oknum yang mengaku keluarga Bupati Brebes, saat berlangsungnya kirab budaya memperingati Hari Jadi ke-335 Kabupaten Brebes, Minggu 20 Januari 2013.

Akibatnya, terjadi insiden adu mulut antara keduanya. Bahkan, adu mulut mereka memancing perhatian masyarakat yang sedang menyaksikan kirab budaya yang lokasi starnya di Desa Limbangan Wetan dan finish di Alun-alun Brebes ini.

"Kami sebagai peserta kirab sangat kecewa dengan panitia kirab ini. Bagaimana tidak, saya menempati sesuai aturan dari panitia, eh tiba-tiba diusir dan disuruh turun. Yang membuat saya kecewa lagi, yang meminta turun ini mengaku-ngaku keluarga Bupati Brebes. Sementara, panitia tidak ada tindakan apa-apa," ujar Waidin, anggota Fraksi Gerindra Hanura Kebangsaan (GHK) DPRD Brebes, usai kirab kepada PanturaNews.Com.

Menurutnya, pihaknya diusir dengan alasan delman untuk kirab sudah disewa keluarga Bupati. Sebenarnya yang menyewa delman untuk kelengkapan kirab siapa, keluarga Bupati atau Pemkab Brebes.

"Ini mestinya jangan sampai terjadi. Kami juga meminta panitia bertanggung jawab. Kami akan pertanyakan penggunaan anggaran terkait pelaksanaan kegiatan hari jadi ini," kata anggota Komisi I DPRD Brebes itu.

Acara kirab budaya itu, lanjut Waidin, sebenarnya sudah bagus, tetapi aturan protokoler yang diterapkan semrawut. Panitia mestinya sudah siap dengan formasi delman yang dinaiki pejabat daerah sesuai aturan protokoler.

Dimana, setelah rombongan Bupati dan Wakil Bupati, secara berurutan adalah pimpinan DPRD, muspida dan anggota DPRD. Bukan malah diacak-acak dengan mengatas namanakan keluarga Bupati Brebes.

"Tapi, ini kenyataan di lapangan anggota DPRD malah ditelantarkan. Ini jelas kesalahan fatal yang akan berpengaruh langsung pada citra Bupati," tandasnya.

Menyikapi hal tersebut, anggota Panitia Kirab Budaya Hari Jadi ke-335 Kabupaten Brebes, Wijanarto SPd mengaku, panitia belum tahu mengenai kejadian tersebut. Secara aturan, panitia sudah bekerja maksimal dengan melakukan penataan, termasuk tata urutan dalam iring-iringan delman. Bahkan, telah disiapkan petugas untuk menangani penataan delman tersebut.

"Saya terus terang belum tahun kejadian in, saya justru tahu dari wartawan," paparnya.

Tuesday, January 15, 2013

0 Bupati Brebes Tidak Ambil Gaji


Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE menyatakan, tidak mengambil gaji pertamannya di bulan Januari ini, setelah menjabat kepala daerah. Langkah tidak mengambil gaji itu akan dilakukannya selama menjabat Bupati Brebes.

Gaji pokok sebesar Rp 2,1 juta/ bulan yang menjadi haknya itu akan diberikan kepada rakyat yang membutuhkan. Hal itu sebagai bentuk komitmen terhadap janjinya saat kampanye Pemilu Kepala Daerah (Pilkada) Oktober lalu.

"Benar, saya tidak akan ambil gaji selama jadi Bupati Brebes, dan itu sudah dilakukan bulan ini. Itu karena masih ada pihak yang lebih membutuhkan uang daripada saya," katanya kepada wartawan usai jumpa pers Hari Jadi Brebes ke-335, di Pendapa Kabupaten, Senin (14/1).

Bupati menjelaskan, gajinya itu akan dikumpulkan dan diberikan kepada warga yang amat membutuhkan suntikan modal seperti pedagang koran, sayuran dan sejenisnya. 

"Nanti akan kami lauching siapa-siapa saja yang menerima gaji," ungkapnya.

Sementara, informasi yang diterima menyebutkan, selain gaji pokok, Bupati sebagai pejabat daerah juga mendapatkan beberapa tunjangan jabatan yang bersumber dari APBD. Di antaranya, tunjangan uang dapur rumah tangga Bupati sebesar Rp 20 juta/ bulan dan tujuangan dana taktis operasional Bupati sebesar Rp 23 juta.

Friday, January 4, 2013

1 Sejarah Baru, Pilkades Sepi Calon


PanturaNews (Brebes) - Dua dari empat desa di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang akan menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada 05 Februari 2013 mendatang, belum memiliki bakal calon (Balon) Kepala Desa (Kades).

"Desa Ciomas dan Desa Legok sampai saat ini belum ada balon yang mendaftar ke Panitia Pilkades," kata Kasi Pemerintahan Kecamatan Bantarkawung, Husni Pramono kepada PanturaNews.Com, Kamis 03 Januari 2013.

Thursday, January 3, 2013

0 Proyek di Brebes Minim Kualitas


BUMIAYU - Munculnya berbagai sorotan pelaksanaan proyek yang memiliki kualitas rendah, bahkan tidak sesuai bestek dianggap sebagai imbas dari terjadinya permainan saat proses lelang. Di antaranya dengan menurunkan harga dari nilai proyek, dengan harapan akan dapat dimenangkan.

Hal itu ditegaskan pegiat LSM Gugat Untung Imam Subagyo, menyikapi rendahnya kualitas proyek yang dilaksanakan pihak rekanan di Kabupaten Brebes. Dikatakan, ada indikasi dalam proses lelang pihak rekanan melakukan pengglosoran harga kontrak.

"Akibatnya, mutu pengerjaan proyek menjadi rendah karena anggaran sudah dikurangi melalui penurunan harga oleh rekanan saat proses lelang. Sehingga saat pelaksanaan, rekanan serta merta menggunakan bahan material dengan harga kelas tiga agar masih bisa mendapat keuntungan," ungkapnya, Minggu (6/5).

Menurut dia, hal tersebut merupakan peringatan bagi panitia lelang maupun pemborong jangan main-main dengan proyek. Sebab Pemerintah Kabupaten, sedianya telah melakukan sistem pengelolaan dengan baik melalui lelang secara terbuka.

Untuk itu, dia menekankan agar masing-masin pengawas proyek dapat bersugguh-sungguh mengawasi pelaksanaan pengerjaan sebuah proyek fisik. Pengawasan secara teliti dilakukan mulai dari peninjauan lokasi, penggunaan material, pelaksanaan hingga finishing.

"Dalam hal ini diperlukan kebijakan dalam pengawasannya harus sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan," kata Untung.

Bila terjadi kesalahan atau tidak sesuai dengan RAB lanjut dia, maka pelaku pekerjaan itu harus diberlakukan sanksi bagi mereka sebagai pembelajaran terhadap yang lainnya.

"Selain memperketat pengawasan, pemerintah juga harus tegas menindak rekanan yang mengabaikan petunjuk pelaksanaan pekerjaan, sebab ini merugikan keuangan negara dan dan masyarakat. Selain itu juga akan berdampak pada timbulnya persaingan tidak sehat antar pemborong," pungkasnya. 

Sumber: Radar Tegal

Thursday, December 27, 2012

0 Website Kabupaten Brebes Kolaps?

Tampilan Home www.brebeskab.go.id
Jalan-jalan di dunia maya tak lupa mampir di situs yang terkait tanah kelahiran. Situs yang saya jadikan referensi tentu saja situs resmi Kabupaten Brebes.

Namun, apa yang terjadi membuat saya miris. Situs yang beralamat di www.brebeskab.go.id tersebut kolaps. Melihat tampilannya, sepertinya situs tersebut sudah memasuki masa kadaluarsa. Sayangnya saat dicek di whois.domaintools.com tidak muncul keterangan yang diinginkan.

Ada yang tahu mungkin apa yang terjadi dengan situs dari kabupaten penghasil bawang merah dan telor asin ini. Untuk gambaran, berikut beberapa keterangan yang saya peroleh dari dumay.

Add caption

Who Is www.brebeskab.go.id
Melihat tampilannya dan keterangan di atas jangan-jangan benar dugaan saya bahwa situs ini telat bayarnya. Heuheuheu maklum, birokrasinya rumit kali, sehingga untuk membayar domain saja harus melewati beberapa blok meja dan melempar amplop. Semoga saja bukan karena hal itu tentu saja.

0 Bupati Baru Rangkul Bumiayu

Upaya pendekatan serta menunjang efektivitas kerja, khususnya di wilayah bagian selatan Kabupaten Brebes, telah dilakukan pemerintah. Bagaimana langkah Bupati Brebes yang baru, Hj Idza Priyanti SE mendekatkan diri dengan masyarakat tersebut?
Harus diakui, jarak antara ibukota Kabupaten Brebes dengan wilayah bagian selatan cukup jauh. Dengan perjalanan menggunakan kendaraan, minimal dua jam lebih untuk sampai ke lokasi yang dituju. Itu pun jika yang dituju ada, jika tidak ada maka kerugian waktu sekian lama jadi keluhan. 

Karenanya, Bupati Hj Idza Priyanti SE berencana mendirikan rumah persinggahan dengan memanfaatkan gedung eks Kawedanan Bumiayu. Tempat itu direncanakan sebagai upaya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat wilayah selatan.

Hal tersebut diungkapkan Idza saat meninjau langsung kondisi gedung eks Kawedanan Bumiayu, di sela-sela kunjungan kerjanya kemarin didamping Muspika Bumiayu serta Kalahar BNK Aman Widodo MKes.

"Tujuannya agar lebih memudahkan aparatur pemerintahan khususnya tingkat kabupaten, dalamkan menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Selain itu jika rumah singgah ini terwujud, maka aspirasi masyarakat Brebes selatan dapat terserap serta terakomodir dengan baik dan cepat," ungkapnya.

Dikatakan, dengan adanya rumah singgah ini nantinya diharapkan akan mampu menjembatani kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah selatan Kabupaten Brebes ini yang jauh dari pusat kabupaten.

"Fungsinya sama, seperti halnya rumah Dinas Bupati tentunya juga menggelar open house di wilayah selatan," ujarnya.

Idza juga menyayangkan kondisi gedung saat ini dengan banyaknya sampah-samah di sekitar gedung. Dimana sampah-sampah tersebut bersal dari sejumlah kegiatan yang memanfaatkan gedung, namun dibiarkan menumpuk oleh pengelola.

"Sangat disayangkan jika aset yang ada seperti ini, kurang mendapat perhatian. Kondisi sampah membuat kesan kumuh, baik pada gedung maupun lingkungan," jelasnya.

Marhendi, salah seorang warga di sekitar gedung eks Kawedanan menyambut baik rencana bupati dengan menjadikan lokasi tersebut untuk kegiatan pemerintah daerah.

"Sehingga masyarakat bisa merasa lebih dekat lagi dengan pemimpinnya. Selain itu, pemerintah juga akan bisa lebih mengerti kebutuhan masyarakat secara langsung," kata Marhendi.

Monday, December 24, 2012

0 Kepala Pasar Pemalak Diamankan

Kepala Pasar Kecamatan Bulakamba, Kabupaten Brebes, Sukarya (42) dan anak buahnya yang bertugas menarik retribusi pedagang, Aris (22), Sabtu (22/12), diamankan petugas Polsek Bulakamba.

Keduanya dimintai keterangan terkait penarikan retribusi kepada para pedagang yang berjualan di badan jalan, sehingga menimbulkan pasar tumpah. Tindakan mereka itu diduga menjadi pemicu kemacetan di jalur pantura Bulakamba.

Hampir tiga jam lebih, mereka dimintai keterangan di Mapolsek Bulakamba. Bahkan, polisi memergoki langsung Aris yang tengah menarik retribusi kepada para pedagang yang berjualan di badan jalan. Padahal, keberadaan para pedagang itu sangat dikeluhkan pengguna jalan karena menyebabkan kemacetan parah hampir setiap hari.

“Sukarya dan Aris kami mintai keterangan terkait izin penarikan retribusi itu. Apakah memang perintah dari atasan atau inisiatif sendiri. Akibat tindakan penarikan retibusi, kami kesulitan menertibkan pedagang, sehingga menimbulkan kemacetan,” ujar Kapolsek Bulakamba AKP Parimin, kemarin.

Menurut dia, Sukarya dan Aris itu terpaksa diamankan karena upaya persuasif dari jajarannya menyangkut penanganan kemacetan jalur pantura Bulakamba, tepatnya di depan Pasar Bulakamba tidak pernah diindahkan.

Sebelumnya, polisi secara resmi sudah berkoordinasi dengan pihak terkait agar petugas pasar tidak menarik retribusi pedagang yang berjualan di badan jalan. Sebab, saat ditertibkan untuk masuk ke pasar mereka kesulitan dengan alasan sudah membayar retribusi.

Padahal, keberadaan pedagang itu menyebabkan kemacetan panjang di jalur pantura Bulakamba.
“Surat resmi sudah berulang kali kami layangkan. Termasuk kepada Camat dan instansi terkait di Pemkab Brebes. Namun, kenyataannya mereka masih menarik retribusi,” ungkapnya.

Saat dimintai keterangannya, di depan petugas Kepala Pasar Bulakamba, Sukarya mengaku sudah sering kali menghimbau kepada para pedagang untuk tidak berjualan di pinggir jalan.

Sumber: Suara Merdeka

1 Idza Tegur RSUD Brebes

BREBES - Bupati Brebes, Hajjah Idza Priyanti SE meminta pelayanan RSUD Brebes yang banyak mendapat sorotan agar diperbaiki. Pasalnya, kesehatan adalah salah satu bidang yang tengah mendapat prioritas perhatian meningkatkan IPM Kabupaten Brebes. Apalagi status RSUD Brebes juga menjadi type B dengan model BLUD.  
 
"Pelayanan RSUD agar tetap memberikan pelayanan prima kepada seluruh pasien dengan tidak pandang bulu. Baik perawatan inap maupun jalan," harap bupati saat menginspeksi RSUD Brebes, Kamis (20/12).
 
Dalam kesempatan itu, didampingi Direktur RSUD Brebes, dr Miftachus Surur, bupati menyempatkan diri keliling meninjau pasien yang tengah dirawat. Di samping sebagai bentuk silaturahim mendekatkan diri dengan masyarakat yang tengah dirundung musibah, berupa gangguan kesehatan. Lebih dari itu, untuk melihat sejauh mana pelayanan dokter dan tenaga paramedis lainnya dalam memberikan pelayanan kepada para pasien, khususnya pasien di bangsal kelas 3. Selain itu, juga berkeliling ke bangsal anak, bangsal bedah, bangsal penyakit dalam, polyklinik dan Instalasi Gawat Darurat (IGD) serta Intensive Chare Unit (ICU). 

"Saya turut prihatin dan mendoakan semoga yang tengah dirawat cepat diberi kesembuhan. Saya juga menghimbau masyarakat agar menjaga kesehatan, terutama bagi anak-anak agar tidak mudah terserang penyakit, apalagi sekarang sedang musim hujan dan cuaca ekstrim,” katanya.

Sementara dr Miftahus Surur menjelaskan, keberadaan RSUD yang telah mencapai RS type B, bertekad akan meningkatkan pelayanan. Termasuk menyediakan berbagai fasilitas dan pembangunan gedung yang sesuai dengan master plan. Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) ketersediaan tenaga medis sudah mencukupi.

Dia memaparkan, saat ini RSUD memiliki 205 tempat tidur di seluruh bangsal. Tercatat pula dokter spesialis sebanyak 16 orang, dokter umum dan gigi 19 orang, bidan dan perawat 172 orang, paramedis non kesehatan 74 orang dan tenaga non kesehatan 143 orang.  
 
“Mudah-mudahan RSUD bisa menjadi rumah sakit terbaik dari 2 buah RS negeri dan 5 buah RS swasta,” pungkasnya. 
 
Sumber: Radar Tegal

Friday, December 21, 2012

0 Pilkades Serentak Rawan Konflik



PanturaNews (Brebes) - Belasan desa ditengarai sebagai wilayah rawan konflik. Bahkan peta kerawanan desa konflik itu menyebar hampir di seluruh kecamatan yang ada. Untuk itu Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah, saat ini tengah melakukan persiapan untuk pemilihan kepala desa (Pilkades) serentak di 139 desa. Namun untuk masa tahapan akan diberlakukan sistem zona atau pergelombang.

"Gelombang satu, meliputi desa di wilayah selatan yang terdiri dari 6 Kecamatan, antaralain, Paguyangan, Bumiayu, Bantarkawung, Salem, Sirampog dan Tonjong dimulai pada 3 Desember 2012 dan hari pemilihan pada 5 Februari 2012," ujar Kepala Bagian Pemerintahan Desa, Drs Tatag Koes Adianto MSi, Kamis 20 Desember 2012.

Thursday, December 20, 2012

0 Hore! Anggaran Infrastruktur Fisik Brebes Naik

Anggaran yang diperuntukan untuk proyek kegiatan infrastruktur fisik di Kabupaten Brebes direncanakan bakal naik hingga Rp 20 milliar di APBD tahun 2013 mendatang. Jika tahun 2012 lalu, alokasi kegiatan fisik sebesar Rp 127 M, tahun depan bertambah menjadi Rp 147 M.

"Usulan dari SKPD untuk infrastruktur fisik tahun 2013 itu mencapai Rp 147 M. Usulan itu baru muncul di RKA RAPBD 2013 yang tengah kami bahas bersama SKPD," ujar Ketua Komisi III DPRD Brebes, Zaki Safrudin Prihatin kepada Radar, Rabu (19/12).

Tuesday, December 18, 2012

1 “Wani Piro” Berkeliaran di Pemkab Brebes?



PanturaNews (Brebes) - Hingga saat ini, isu dugaan kasus makelar jabatan (marjab) yang dilakukan oleh oknum-oknum pejabat di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah, masih berkembang di masyarakat. Bahkan, diisukan kasus tersebut semakin santer dilakukan oleh oknum-oknum pejabat yang tak bertanggung  jawab, demi meraih keuntungan pribadi.

"Yang kami tahu kasak-kasuknya sudah begitu. Untuk itu, kami selaku aktivis membuka posko pengaduan bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemkab Brebes yang merasa dimintai oleh oknum pejabat dan dijanjikan sebuah jabatan," ujar aktivis LSM Mas Jaka, Aris Hada kepada PanturaNews.Com, Senin 17 Desember 2012.

Thursday, December 13, 2012

0 Penghasilan Pasar Tradisional Brebes 3,3 Milyar

Pasar Bumiayu
PanturaNews (Brebes) - Realisasi pendapatan pasar tradisional di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, periode Januari hingga November 2012 mencapai sebesar Rp 3,340.124.600 dari target tahun ini sebesar Rp 3,65 miliar.

Kepala Bidang Pasar Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Brebes, Moch. Tamrin, Rabu 12 Desember 2012 mengatakan, realisasi pendapatan tersebut berasal dari penarikan retribusi para pedagang di 25 pasar tradisional.

1 Tekad Bupati Baru Brebes

PanturaNews
PanturaNews (Brebes) - Bupati Brebes, Hj. Idza Prianti,SE mengatakan, saat ini Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes, Jawa Tengah, tengah mengupayakan pelayanan publik yang lebih baik. Bahkan, Pemkab Brebes saat ini terus memantapkan dan melaksanakan percepatan program reformasi birokrasi.

"Hal ini dilakukan dalam upaya mewujudkan tata kelola pemerintahan yang baik. Dengan kata lain, reformasi birokrasi adalah langkah strategis untuk membangun aparatur negara, agar lebih berdaya guna dan berhasil guna dalam mengemban tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional," ujar Idza Priyanti dalam acara seminar dan diskusi dalam rangka optimalisasi kinerja pelayanan publik menuju Brebes adil, aman, makmur dan damai, di Pendopo Kabupaten Brebes, Rabu 12 Desember 2012.

Friday, December 7, 2012

0 Paripurna Banjir Interupsi

Hasil pemilihan Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Brebes yang disampaikan bersamaan rapat paripurna penyampaian Raperda APBD Kabupaten Brebes 2013 oleh pimpinan sidang H Miraz Aminudin SPd mengundang interupsi dari sejumlah anggota dewan. Interupsi dilontarkan karena pengumuman Ketua Komisi IV yang baru itu tidak diagendakan.

Sempat terjadi adu argumen di antara anggota dewan atas penyampaian tersebut. Perselisihan itu akibat kesalahpahaman memahami Tatib DPRD, yakni antara pengumuman hasil pemilihan ketua komisi IV atau penetapannya. Sebagian menilai penetapan itu perlu dibamuskan dahulu agar diagendakan dalam paripurna. 

Friday, November 23, 2012

0 Harga Anggota DPRD "Cuma" Sejuta?



PanturaNews (Brebes) - Rumor yang berkembang di masyarakat bahwa anggota DPRD Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, diduga menerima suap dari Bupati Brebes terpilih, Hj. Idza Priyanti SE, berkaitan dengan pelantikannya pada 04 Desember 2012, menjadi sorotan buruk dari berbagai kalangan.

Ketua DPRD Kabupaten Brebes, Illia Amin, membantah adanya rumor bagi-bagi uang kepada para anggota dewan dari Idza Priyanti, pada saat rapat paripurna pengambilan keputusan usulan pemberhentian Bupati dan Wakil Bupati Brebes beberapa waktu lalu.

Isu bagi-bagi uang itu tidak benar. Pihaknya meminta kepada semua pihak untuk tidak membuat polemik atas isu itu. "Kami menghendaki kepada sejumlah pihak untuk tidak membuat polemik atas isu itu, mengingat isu tersebut tidak pernah ada di lembaganya," tandas Ilia Amin.

Friday, November 16, 2012

0 APBD 2013 Brebes Naik


Ilustrasi (panturanews.com)

PanturaNews (Brebes) - Pendapatan daerah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, pada Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD tahun anggaran 2013 sebesar Rp 1.617.405.240.000, naik sebesar Rp 182.514.643.000 dari pendapatan daerah tahun anggaran 2012 yaitu sebesar Rp 1.434.890.597.000.

Demikian sambutan Bupati Brebes, H. Agung Widyantoro SH MSi yang dibacakan oleh Wakil Bupati Brebes, Hj. Idza Priyanti SE dalam rapat paripurna DPRD dengan agenda penandatanganan nota kesepakatan kebijakan umum APBD dan PPAS Kabupaten Brebes tahun anggaran 2013, dan pengambilan keputusan 3 Raperda Kabupaten Brebes, Rabu 14 November 2012, di ruang Komisi III DPRD Brebes.

Dalam sambutan tersebut, juga disampaikan bahwa belanja daerah Kabupaten Brebes pada tahun anggaran 2013, direncanakan sebesar Rp 1.862.645.628.000, naik sebesar Rp 282.860.717.000 dari tahun anggaran 2012 sebesar Rp 1.579.784.911.000. Belanja daerah tersebut, belum termasuk belanja yang bersumber dari alokasi bantuan keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah lainnya, sebagaimana Peraturan Menteri dalam Negeri (Permendagri) nomor 37 tahun 2012.
 

Kabar Brebes Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates