Thursday, January 31, 2013
0 12 Pengedar dan Pemakai Ganja Dibekuk
Wednesday, January 30, 2013
0 Longsor di Paguyangan, Bumiayu
Tuesday, January 29, 2013
0 Pemekaran: Tinggal Berharap Pemprov dan Pusat
0 Waduh NU Brebes Kok Ricuh
Kiai Asmuni |
Monday, January 28, 2013
0 Nikah 21 Hari Berujung Saling Gugat Seserahan
0 Pilih-pilih Nama Kabupaten Baru Yuk!
0 Pertamina Ngetes Minyak di Brebes
0 Jalur Lingkar Bumiayu Bisa Dilalui
Pembukaan jalan lingkar tersebut setelah dilakukan perbaikan darurat pada bagian yang ambrol dan hampir memutuskan separoh badan jalan. Perbaikan darurat dilakukan dengan pengarugan dan pemadatan dengan material tanah dan pasir batu.
"Hari ini bisa dilewati meski kondisinya masih darurat," ujar Kapos Lantas Bumiayu, Ipda Srigiyanto, Minggu 27 Januari 2013.
Meski dibuka untuk semua jenis kendaraan, di jalur jembatan Sungai Keruh lalu-lintas diberlakukan dengan sistim buka tutup karena hanya separuh bagian jalan yang dapat dilintasi. Pembukaan jalan lingkar dimaksudkan pula untuk mengatasi kemacetan jalur Kota Bumiayu yang digunakan untuk kegiatan pawai karnaval Hari Jadi Kabupaten Brebes ke 335. "Jalur kota sekarang sedang digunakan untuk pawai karnaval," kata Srigiyanto.
Seperti diketahui, oprit jembatan Sungai Keruh di Jalan Lingkar Kecamatan Bumiayu, ambrol diterjang arus deras sungai dan banjir, Kamis 24 Januari 2013 sekira pukul 17.00 WIB. Menyusul peristiwa itu, arus lalulintas (Lalin) kendaraan dari arah Tegal maupun Purwokerto dialihkan melalui jalur kota Bumiayu.
Oprit jembatan ambrol tidak kuat menahan terjangan arus deras sungai menyusul hujan lebat yang turun sejak pukul 14.00 WIB. Oprit jembatan ambrol sepanjang 15 meter lebar 5 meter dan tinggi 7 meter. Lebih dari separuh badan jalan juga tergerus, sehingga keselamatan pondasi jembatan juga terancam.
Sebelumnya Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Tegal-Batas Banyumas Bina Marga Wilayah Tegal, Agus Setiyono mengatakan, upaya penangan darurat dilakukan pada jembatan Sungai Keruh dan targetnya dua hari kedepan jembatan sudah bisa dilalui oleh semua kendaraan. "Kita lakukan penanganan darurat, agar bisa dilewati semua kendaraan kembali," katanya.
Penanganan darurat dilakukan dengan pengarugan dan pemadatan landasan yang tanahnya tergerus air. Pengarugan menggunakan material tanah dan batu pasir yang diperkirakan mencapai sekitar 650 kubik. "Perlu material yang cukup banyak untuk memadatkan jalan," ujar Agus.
Kontruksi untuk penanganan darurat dengan geo textil, yakni pamasangan memasukkan materia arugan ke dalam kantong terpal berukuran besar sehingga tidak mudah terkikis air. Kontruksi geo textil ini bersifat darurat yang akan dilanjutkan dengan penanganan lainnya.
"Ini penanganan darurat yang penting bisa secepatnya jalan dibuka dan jembatan bisa dilalui kendaraan," ucap Agus.
Ditambahkan, meski dapat dilewati semua jenis kendaraan nantinya hanya sebelah badan jalan dan dilakukan dengan sistem buka tutup. "Sifatnya darurat jadi tetep sistem buka tutup yang penting bisa lewat," tandas Agus.
Tuesday, January 22, 2013
0 Horeee ... DPRD Brebes Setuju Pemekaran
Monday, January 21, 2013
0 Hebatnya Desa Cibentang
0 Busyet, Anggota DPRD Brebes Diusir!
Tuesday, January 15, 2013
0 Bupati Brebes Tidak Ambil Gaji
Monday, January 14, 2013
1 12 M untuk RSUD Bumiayu
Friday, January 11, 2013
0 Pemalsu Akta Kelahiran Digerebek
0 10 Juta Butir Telor Asin Ludes Tiap Tahun
0 Bakrie Janji Lagi
0 Asyik!!! Fasilitas RSUD Bumiayu Hendak Dilengkapi
0 Daerah Rawan Bencana Diwaspadai
Thursday, January 10, 2013
0 Pansus Pemekaran Butuh 750 Juta!
0 Cerdaslah di Pilkades Bung!
0 Horee!! Semua SD di Bantarkawung Bakal Keren
PanturaNews (Brebes) - Ketua DPRD Brebes, Jawa Tengah, H Illia Amin menargetkan sampai tahun 2014 nanti seluruh Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Bantarkawung, sudah dipaving dan pagar keliling. Hal itu dimaksudkan untuk peningkatan mutu dan kenyamanan pendidikan.
"Target saya sampai tahun 2014 nanti seluruh SD di Bantarkawung sudah dipaving dan pagar keliling," katanya kepada PanturaNews.Com, Rabu 09 Januari 2013 di Bantarkawung.
Menurutnya, untuk mewujudkan target itu dana aspirasinya tahun 2013 ini akan digunakan untuk membiayai pelaksanaan pavingisasi dan pagarisasi tersebut. Alokasi anggaran yang disediakan mencapai Rp 3,1 milyard untuk 32 SD yang ada di Bantarkawung.
"Alokasi anggaran sebesar Rp 3,1 milyar yang merupakan dana aspirasinya ketua dewan," kata Illia Amin.
Dikatakan, program pavingisasi dan pagarisasi SD merupakan hasil dari reses yang dilakukannya di wilayah Dapil II pada beberapa waktu lalu yang semua SD mengusulkan pembangunan sarana sekolah. "Itu merupakan hasil reses kami," ucap Illia Amin.
Ditambahkan, untuk rehab gedung sekolah rencananya juga akan dilakukan pada beberapa SD dengan menggunakan anggara dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga bisa sama-sama berjalan meningkatkan pendidikan. Rehab gedung sekolah rusak ini ditargetkan selesai pada tahun 2013 ini dan selanjutnya tahun 2014 akan masuk program peningkatan mutu pendidikan.
"Tahun 2013 ini rehab sekolah rusak harus selesai dan tahun 2014 masuk peningkatan mutu pendidikan," pungkas Illia Amin.
0 Pansus Pemekaran Segera Dibentuk DPRD Brebes
PanturaNews (Brebes) - Panitia Khusus (Pansus) Pemakaran yang akan segera dibentuk oleh DPRD Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, rencananya akan menggandeng kalangan akademisi untuk melakukan pengkajian tentang kelayakan pemekaran Brebes. Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPRD Brebes H Illia Amin kepada PanturaNews.Com, Rabu 09 Januari 2013.
"Sesuai saran dari Mendagri saat bintek kemarin agar melakukan kajian pemekaran bersama dengan perguruan tinggi terdekat," katanya.
Menurutnya, Pansus Pemekaran akan dibentuk pada rapat paripurna dalam waktu dekat ini. Anggota Pansus diperkirakan 25 orang dari seluruh partai yang ada di DPRD Brebes. Selanjutnya Pansus Pemekaran akan melakukan kajian bersama akademisi di enam kecamatan yang akan menjadi daerah otonomi sendiri. Yakni, Kecamatan Bumiayu, Sirampog, Tonjong, Paguyangan, Bantarkawung dan Salem.
"Pansus akan turun melakukan kajian ke enam kecamatan menindaklanjuti usulan pemekaran," tutr Illia Amin.
Dikatakan, Pansus apan lakukan kajian usulan pemekaran yang sudah masuk bersama tim ahli. Kajian meliputi kewilayahan, keuangan dan kajian lainnya yang mendukung sebuah syarat pemekaran. Kajian untuk lebi memastikan keinginan masyarakat telah bulat atau belum untuk pemekaran kabupaten.
"Karena usulan itu baru perwakilan Kepala Desa dan BPD saja, kita belum tahu dari rakyat selatan itu sendiri secara umum," kata Illia Amin.
Ditambahkan, untuk suksesnya kerja Pansus Pemekaran ini telah dianggarkan sebesar Rp 500 juta. Diharapakan dengan anggaran sebesar itu Pansus bisa bekerja dengan maksimal sesuai keinginan rakyat.
"Kita berharap kerja Pansus Pemekarana nantinya bisa maksimal dan menghasilkan keputusan yang terbaik," pungkas Illia Amin.