Untuk menunjang kelancaran akses masyarakat,
Pemerintah Kabupaten Brebes tengah mengupayakan pembangunan jalan poros
tengah Bantarkawung sepanjang 45 kilometer. Kepala Dinas Pekerjaan Umum
Tata Ruang Kabupaten Brebes Achmad Satibi Jumat (4/1) mengatakan,
pembangunan ruas jalan poros tengah tersebut dimaksudkan untuk
memberikan kemudahan masyarakan Brebes selatan menuju wilayah utara
Kabupaten Brebes.
Menurutnya, sesuai pembangunan ruas jalan poros
tengah tersebut akan membutuhkan anggaran senilai Rp 65 miliar.
Sedangkan Pemkab melalui anggaran tahun 2013 baru mengalokasikan dana
senilai Rp 5 miliar. Untuk itu, lanjut dia, Pemkab Brebes mengharapkan
adanya bantuan anggara dari pusat dalam memenuhi kebutuhan
infrastruktur tersebut.
Menurutnya, pengajuan
proposal pembangunan jalan poros tengah itu sudah pernah diajukan ke
pemerintah pusat. Namun demikian, sampai dengan ini pengajuan tersebut
belum pernah terealisasi.
"Untuk itu kami mengharap kepada DPR RI untuk memperjuangkan kebutuhan jalan poros tengah itu," ujar Satibi saat di Pendopo.
Selain
kebutuhan infrastruktur jalan, tambah dia, saat ini masih ada sejumlah
pedukuhan di wilayah Kabupaten Brebes yang belum menikmati fasilitas
listrik. Pengembangan fasilitas listrik yang belum merata di seluruh
wilayah Kabupaten Brebes lebih disebabkan karena topografi wilayah
Kabupaten Brebes berupa perbukitan dan hutan.
"Saya kira ini yang
menjadi kendala sulitnya listrik masuk ke wilayah-wilayah yang
terhimpit oleh perbukitan dan hutan," ujar dia.
Namun
demikian, agar mereka tetap bisa menikmafi fasilitas listrik, pihaknya
menghendaki agar DPR memberikan bantuan fasilitas listrik dengan
menggunakan solar sel. Menurutnya, solar sel tersebut merupakan energi
alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang kebutuhan listrik di
wilayah-wilayah pegunungan dan hutan. Bahkan di luar pulau Jawa,
pemanfaatan energi solar sel tersebut sudah banyak digunakan. Ia
menjelaskan, di Kabupaten Brebes jumlah pedukuhan tersus mengalami
penambahan. Bahkan data yang ada menyebutkan telah ada 125 pedukuhan
baru yang sebagian belum mendapatkan fasilitas listrik.