Menghadapi musim hujan hujan yang masih
berlangsung saat ini, Dinas Pengairan Energi dan Sumberdaya Mineral UPT
Pemali Hulu lebih mengintensifkan pengawasan terhadap sejumlah tebing
yang berada di enam aliran sungai yang berada di cakupan wilayah
kerjanya.
Kepala UPT Pemali Hulu Tasali mengatakan, terdapat
sembilan titik tebing yang perlu mendapat perhatian menyusul mulai
sering terjadinya penigkatan volume air dan juga curah hujan.
Tebing-tebing tersebut di antaranya berada di aliran Sungai Keruh yang
berada di wilayah Desa Kaliloka, Kecamatan Sirampog, Wilayah Desa
Adisana dan Kalierang Kecamatan Bumiayu, aliran sungai Pedes dan Glagah
wilayah Ciregol Desa Kuta Mendala, Kecamatan Tonjong, sungai Lutung
Desa Banjaran, Kecamatan Salem, sungai Cigunung Desa Desa/Kecamatan
Salem serta sungai Cikuya Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung.
"Kondisi
yang terjadi yakni tebing sudah mengalami kerusakan akibat bencana
alam, sehingga perlu mendapat perhatian dalam musim hujan ini," kata
Tasali.
Dikatakan, seperti yang terjadi di dua
aliran sungai yang mengapit tanjakan Ciregol yakni sungai Pedes dan
Glagah. Dimana sejak mengalami bencana hingga memutuskan ruas jalan
Tegal-Purwokerto, tebing sungai Pedes mengalami longsor sepanjang lebih
kurang 150 meter dengan tinggi tebing mulai dari 9 hingga 12 meter.
Kondisi
yang sama juga terjadi di tebing sungai Glagah yang masih berada di
sekitar Tanjakan Ciregol yang mengalami longsor sepanjang 100 meter.
"Usulan
yang kita sampaikan adalah pembuatan bangunan penahan tebing. Khusus
untuk penanganan di wilayah tanjakan Ciregol, kita juga menyertakan
usulan normalisasi aliran sungai," jelas Tasali.
Di
sisi lain, pihaknya juga menghimbau kepada warga yang tinggal
berdekatan dengan aliran sungai, agar meningkatkan kewaspadaannya selama
musim penghujan saat ini.
"Kewaspadaan terhadap
perubahan kondisi cuaca perlu ditingkatkan, selain itu kami juga
berharap warga agar tidak mendirikan bangunan di sekitar daerah aliran
sungai karena rawan bencana," imbau Tasali