Sejumlah sekolah penerima bantuan Dana Alokasi
Khusus (DAK) TAhun Anggaran 2012, mengeluhkan pelaksaan pembangunan yang
dilakukan rekanan. Di mana ada beberapa sekolah yang pembangunannya
hingga awal tahun 2013 ini belum juga dilaksanakan. Kalaupun ada
bangunan fisik tidak sampai diselesaikan secara sempurna, sehingga tidak
bisa dimanfaatkan siswa.
Seperti yang terjadi di SD Jatisawit 05 Bumiayu.
Gedung yang sedianya dibangun untuk perpustakaan ini ditinggal oleh
pelaksananya, meskipun belum semua tahap penyelesaian di laksanakan.
"Kondisinya
masih tanpa plafon atap, tembok belum dicat dan lantai masih berupa
tanah," ungkap Amir Jafar, Kepala SD Jatisawit 05.
Dikatakan,
pihaknya sempat menanyakan pada pelaksana pembangunan yang menangani.
Namun dari sana mendapat jawaban bahwa pembangunan telah selesai sesuai
Rencana Anggaran Biaya (RAB).
"Jika memang
pengerjaan sudah selesai 100 persen sesuai RAB, tapi kondisinya seperi
ini. Sama sekali belum bisa dimanfaatkan fungsinya," kata Amir.
Hal
yang sama disampaikan Kepala SD Kalinusu 01 Rumbiyanto. Menurut dia,
sekolahnya mendapatkan program pembangunan perpustakaan dari alokasi
dana DAK TA 2011, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan
segera dimulai.
"Padahal pihak PU selaku
konsultan pernah datang untuk mengecek sejauh mana pembangunanya, tapi
belum juga dilaksanakan," kata dia.
Sementara
Staf Sarpras UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Bumiayu Mohammad Jamil
mengatakan, kondisi seperti ini terjadi di beberapa sekolah lain di
Kecamatan Bumiayu. Di antaranya adalah SD Dukuhturi 01, Kalinusu 03,
Kalierang 5, Negaradaha 02, Kaliwadas 01 dan 02 serta lainnya.
"Ada
yang ditinggal meskipun belum selesai semua, bahkan sebagian belum
dilaksanakan sama sekali. Padahal dalam setiap usulan rehab yang
diajukan, tentu hingga proses finishing," jelas Jamil.
Dia
berharap kedepan agar pembangangunan sarana infrastuktur khususnya
pendidikan, agar dapat lebih tertata lagi pelaksanaanya. "Sehinga
pembangunan dapat dirasakan manfaatnya demi kemajuan pendidikan,"
pungkas Jamil.