Paskaserangan virus flu burung atau avian influenza (AI) yang
mematikan puluhan ribu ekor itik, membuat para peternak di Kabupaten
Brebes saat ini menganggur. Mereka tak bisa beraktivitas karena sudah
tidak mempunyai ternak yang dipelihara. Mereka kini juga hanya bisa
pasrah karena terlilit hutang di bank yang belum terbayarkan.
Bahkan,
bantuan modal yang pernah dijanjikan pemerintah hingga kini juga belum
diterimannya. Padahal, bantuan modal itu yang sangat peternak harapkan
agar bisa kembali berkativitas dan bisa membayar cicilan hutang di bank.
Kondisi
demikian, seperti yang dialami Duladi (33), peternak itik asal
Kelurahan Limbangan Kulon, Kecamatan Brebes. Ia kini hanya pasrah karena
ratusan itiknya mati akibat serang flu burung. Kandang itik yang
dimiliknya, saat ini juga dibiarkan kosong tidak ada itik yang
dipeliharanya.
Untuk mengisi kegiatan sehari - hari, ia hanya
membereskan kandang ternak itiknya yang kosong. "Dari 600 ekor itik yang
saya pelihara, semuanya ludes oleh flu burung. Sementara saat ini saya
sudah ndak punya modal, sehingga terpaksa kandang dibiarkan kosong,"
tuturnya, Rabu (9/1).
Dia mengatakan, bantuan modal kini sangat
diharapkan para peternak. Sebab, untuk pinjam modal di bank, peternak
tidak bisa karena terbentur pinjaman modal sebelumnya. Bahkan, pinjaman
itu kini kesulitan untuk dicicil karena usaha terpuruk akibat flu
burung.
"Harapan kami satu satunya adalah kucuran bantuan modal
dari pemerintah. Bahkan, Menteri Pertanian saat berkunjung di Brebes
juga menjanjikan itu," ungkapnya.
Duladi menuturkan, akibat
serangan flu burung itu, usahanya kini terancam gulung tikar. Kerugian
yang dialami hampir mencapai Rp 50 juta. Padahal, modal usaha yang
dikantongi itu merupakan pinjaman dari bank. "Ya mau apa lagi, saya
sekarang hanya bisa pasrah dan, hanya berharap kepada pemerintah untuk
memberikan bantuan modal," sambungnya.
Hal senada dikatakan Urip
(40), peternak lainnya. Dia dan peternak lain sangat berharap bantuan
modal pemerintah secepatnya disalurkan. Sebab, dari bantuan itu peternak
bisa kembali beraktivitas, sehingga, beban hutang modal di bank bisa
dibayarkan.