SIRAMPOG - Para pengguna jalan provinsi ruas
Bumiayu-Tuwel yang menghubungkan Kecamatan Bumiayu dengan Kecamatan
Sirampog, kini kembali mengeluh. Keluhan tersebut menyusul kembali
amblasnya badan jalan yang berada di KM 01 yang berada di blok Masjid
Dukuh Pengasinan Desa Sridadi, Kecamatan Sirampog sejak Jumat (30/12).
Jalur tersebut kembali mengalami kerusakan. Padahal,
perbaikan terhadap satu-satunya jalan yang menjadi jalur utama warga
masyarakat Sirampog menuju luar wilayah tersebut baru saja dilakukan
belum lama ini.
Menyikapi kondisi tersebut,
Kepala Desa Sridadi Wastomo SPd menyampaikan, lokasi tersebut bukan
kali pertama mengalami amblas. Sebelumnya perbaikan telah dilakukan
pada akhir Desember 2009, kemudian kembali dilakukan pada awal dan
pertengahan tahun 2010 namun tidak bertahan lama karena tanah kembali
ambles seiring dengan sering turunnya hujan.
"Terakhir
terjadi pada Maret 2012 lalu, dimana jalan kembali amblas dan
memutuskan jalur transportasi," kata Wastomo, Rabu (5/12).
Namun
lanjut dia, kondisi jalan di lokasi tersebut saat ini kembali seperti
keadaan sebelum dilakukan perbaikan, badan jalan terlihat patah dan
amblas. Selain itu, talud penahan jalan yang berada di atas tebing
sungai keruh beket tersebut juga terlihat patah.
"Jika kondisi seperti ini dikhawatirkan akan semakin parah dan semakin menghambat pengguna jalan," kata Wastomo.
Langkah
penanganan menurut dia, dapat dilakukan dengan menghentikan pergerakan
tanah yakni melalui pemasangan paku bumi di sekitar dasar tebing yang
berbatasan dengan sungai."Kondisi tanah di lokasi tersebut cenderung
bergerak kearah sungai Kalikeruh Beket yang berada di bawah tebing
selatan jalan. Pihak Binamarga sendiri sebenarnya telah beberap kali
melakukan penanganan, namun belum mampu menangani pergerakan tanah yang
berakibat patahnya jalan," kata Wastomo.
Dia
berharap, perbaikan di ruas jalan tersebut dapat segera dilakukan
mengingat vitalnya keberadaan jalan bagi sarana transportasi warga
masyarakat.
"Kecamatan Sirampog merupakan sentra
daerah penghasil sayuran, di mana untuk pendistribusiannya sangat
mengandalkan keberadaan jalan ini. Jika tidak mendapat penanganan, kami
khawatir pendistribusian potensi daerah yang dimiliki ini akan
terhambat akibat keruskan jalan," ungkapnya.
Sumber: RadarTegal;