BUMIAYU - Warga delapan desa di Kecamatan Sirampog, Brebes, diminta
waspada terhadap kemungkinan bahaya tanah longsor menyusul meningkatnya
intensitas hujan.
Ke-delapan desa tersebut yakni Batursari, Kaligiri, Sridadi, Mendala, Buniwah, Mlayang, Manggis dan Kaliloka.
“Hampir setiap hari hujan mengguyur, kami berharap warga bisa
meningkatkan kewaspadaan,” kata Camat Sirampog Munaedi SH, kemarin.
Menurut dia, seruan waspada wajib dilakukan mengingat wilayah
tersebut berada di dataran tinggi yang memiliki banyak lereng. Pada
musim hujan seperti sekarang, kawasan tersebut sangat rentan terjadi
bencana alam tanah longsor.
“Kami berharap warga waspada. Jika turun hujan lebat dalam waktu yang
lama, sebaiknya mengungsi sementara ke lokasi yang lebih aman,” pinta
Camat.
Camat menegaskan, saat ini sosialisasi kewaspadaan bencana terus
dilakukan, baik melalui forum resmi maupun kegiatan masyarakat seperti
pengajian-pengajian. Ditegaskan, sikap waspada patut diutamakan karena
kejadian tanah longsor hampir selalu terjadi saat berlangsung musim
penghujan.
Tanah Labil
Kewaspadaan dimaksudkan guna meminimalisasi dampak kerugian yang
ditimbulkan dari bencana. ‘’Tidak hanya oleh kami (kecamatan), kami
minta desa juga melakukan hal yang sama,’’ kata dia.
Antisipasi bencana juga diserukan pemerintah kecamatan Bantarkawung,
Brebes. Di kecamatan itu, terdapat 11 desa rawan bencana longsor yakni
Kebandungan, Pengarasan, Pangebatan, Karangpari, Legok, Tambakserang,
Telaga, Banjarsari, Cibentang, Waru dan Cinanas. Menurut keterangan
Camat yang disampaikan Kasi Tramtib Soeleman, 11 desa tersebut memiliki
topografi berupa perbukitan dengan struktur tanah labil.
“Lokasi tanah
di desa-desa tersebut sangat rentan terjadi gerakan tanah. Kita berharap
masyarakat dapat senantiasa menjaga kewaspadaan utamanya saat turun
hujan dalam waktu cukup lama,’’ ujarnya.
Menurut Soeleman, selain peringatan kewaspadaan, juga telah
memfungsikan posko penanggulangan bencana alam (PBA) yang akan menjadi
pusat informasi dan koordinasi dalam penanganan bencana. “Setiap hari
petugas PBA rutin melaksanakan piket,” kata Soeleman.
Sumber: Suara Merdeka