Koranlokal.com (Brebes) - Jika semua tokoh yang terlibat
didalam wacana pemekaran, ingin semuanya didepan menjadi orang yang
paling hebat diantara yang lain. Namun manakala berbicara modal mereka
minggir teraratur, dipastikan Pemekaran kabupaten Brebes bisa jadi tidak
akan terealisasi.
Karena setiap perjuangan itu butuh pengorbanan baik pemikiran,
waktu dan materi serta keikhlasan yang benar-benar dicurahkan untuk
sebuah usaha dalam memperjuangkan Pemekaran. Demikian dikatakan KH .
Saefur Rohman atau biasa disapa KH Uceng salah seorang ulama asal Desa
Gangawang,
Kecamatan Salem, Brebes dan pengasuh Ponpes Ta'alumul Huda.
KH Uceng yang juga wakil ketua Presidium pemekaran mengatakan,
idealnya seluruh komponen yang terlibat dalam perjuangan pemekaran
Kabupaten Brebes agar tetap kompak
dan tidak ada saling tonjol, karena bagaimanapun tujuannya sama Sebuah
Pemekaran.
"Namun saat ini saya melihat beberapa komponen berjalan
sendiri-sendiri, cobalah mencontoh sahabat-sahabat Nabi dimana pada
sebuah pertempuran, ada seorang sahabat yang senior digantikan oleh
sahabat yang lebih muda. Akan tetapi dia legowo bahkan secara ikhlas
mendukung serta menularkan pengalamannya sehingga terciptalah
perpaduan yang harmonis dan akhirnya pertempuran itupun dapat
dimenangkan" tuturnya.
Dia berharap begitupun dengan para pejuang pemekaran, semua
komponen harus didasari dengan ikhlas, jangan ada maksud yang tidak
jelas dibelakang sebuah perjuangan. Jika ada yang berkeinginan menjadi
orang nomor satu setelah terwujudnya pemekaran, maka
ia harus berani menjadi orang pertama sebagai penyandang dana terbesar
untuk sebuah pemekaran. Seperti halnya yang dilakukan seorang jawara
pedalaman Banten bernama Tubagus Chasan Sochib, dengan kekuatan
finansialnya yang mampu membantu gerakan pemekaran hingga mendapatkan
pengakuan sebagai tokoh pembentukan Provinsi Banten.
"Biarpun setelah itu dengan adanya struktur politik yang baru,
Chasan Sochib bertindak secara aktif menentukan siapa yang menjadi
penguasa di Banten, itu adalah hal yang wajar" paparnya. Namun
pertanyaannya apakah ada orang seperti itu di wilayah Brebes selatan
yang terdiri dari 6 kecamatan yang ada (Tonjong, Sirampog,Paguyangan,
Bumiayu, Bantarkawung dan Salem)?,” kata bertanya.
Sumber: KoranLokal