Showing posts with label berita bumiayu. Show all posts
Showing posts with label berita bumiayu. Show all posts

Tuesday, January 29, 2013

0 Waduh NU Brebes Kok Ricuh

Kiai Asmuni
PanturaNews (Brebes) - Para kiai akan mendesak Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) membekukan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Brebes, Jawa Tengah, dan memberhentikan H. Athoillah SE MSi sebagai Ketua Umum PCNU Kabupaten Brebes. Untuk itu, para kiai di Brebes segera menggelar pertemuan, dan mengirimkan surat desakan ke PBNU di Jakarta. Pasalnya, semua pengurus PCNU Brebes, dinilai sudah terlibat politik praktis.

Demikian ditegaskan Pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) As-Syamsuriyyah Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Kiai Asmuni kepada PanturaNews, Senin 28 Januari 2013 siang.

“Para kiai se Kabupaten Brebes segera mengadakan pertemuan dan mendesak PBNU untuk membekukan pengurus PCNU Brebes, serta memberhentikan H. Athoillah. Masalahnya, semua pengurus PCNU Brebes sudah terlibat politik praktis, terutama pada saat Pilkada Brebes beberapa waktu lalu,” kata Kiai Asmuni.

Menurut Kiai Asmuni, sekitar bulan Maret atau April 2013 PCNU Brebes akan menggelar Konfrensi Cabang NU Brebes. Bahkan informasi yang diterima pihaknya, H. Athoillah akan kembali dicalonkan oleh MWC untuk periode yang ketiga kalinya.

“Kalau informasi itu benar, itu sudah merupakan pelanggaran aturan. Karena dalam aturan, pengurus cabang hanya diperpolehkan selama dua periode. Ketika kami konsultasi dengan pengurus PBNU, pencalonan ketiga kalinya tidak dibenarkan, Karenanya kami minta kepada MWC tingkat kecamatan untuk mengerti, demi kebesaran NU Brebes kedepan,” tuturnya.

Lebih jauh dikatakan Kiai Asmuni, NU itu jangan dijadikan komoditas politik untuk kepentingan pribadi. Menurutnya, kepada beberapa kiai disampaikan bahwa pengurus PCNU Brebes mendatang, agar bias kerja sama dengan pemerintah dan pengurus NU yang bisa diterima oleh pemerintah.

“Jadi pengurus PCNU Brebes kedepan harus punya kriteria berahlak, dan tidak rangkap jabatan menjadi ‘dukun sunat’, yaitu orang yang suka motong-motong sumbangan, bansos dan lainnya. Selain berahlak, pemimpin NU juga harus bisa mendamaikan apabila terjadi silang pendapat. Selama ini yang terjadi malah membuat konflik, sehingga yang terjadi para kiai terkotak-kotak. Ada kiai yang non struktural dan ada kiai yang struktural,” ujarnya.

Karenanya, lanjut Kiai Asmuni, para kiai sudah menyiapkan calon yang diharapkan bisa diterima semua lapisan, termasuk bisa diterima pemerintah untuk menjalin kerja sama. “Pengurus yang sekarang kami anggap mandek, tidak ada kegiatan apa-apa, sehingga kami akan mendesak PBNU untuk membekukan,” tandasnya.

Diketahui, Ketua Umum PCNU Kabupaten Brebes, H. Athoillah SE MSi, dimosi tidak percaya oleh sedikitnya 38 ulama dan kiai besar di Kabupaten Brebes, pada diskusi dan silaturohim di Pondok Pesantren (Ponpes) As-Syamsuriyyah Jagalempeni, Kecamatan Wanasari, Kabupaten Brebes, Sabtu 29 September 2012 lalu.

Puluhan kyai merasa prihatin dengan keberadaan NU di Kabupaten Brebes yang dijadikan sebagai alat saja. Para kyai kondang yang sempat menyampaikan uneg-unegnya, diantaranya Pengasuh Ponpes Asyamsuriyah, Kiai Asmuni, Ustad Jazuli Safa Ketanggungan, Kiai Sahlan Paguyangan, Ustad Umamudin Larangan, Kiai Khozin Bumiayu dan lainnya.

Monday, January 28, 2013

0 Pilih-pilih Nama Kabupaten Baru Yuk!


Calon nama kabupaten dan ibukota pemekaran Kabupaten Brebes kini hangat dibicarakan. Pemikiran nama itu dilakukan menyusul hasil sidang Paripurna DPRD yang menyetujui usulan pemekaran wilayah Brebes bagian selatan untuk berdiri sendiri sebagai daerah otonom baru (D)B). Saat ini terdapat dua opsi nama yang berkembang, yakni Kabupaten Bumiayu dan Kabupaten Brebes Selatan. Sekadar diketahui, nama kabupaten dan ibu kota kabupaten merupakan salah satu lampiran yang akan disertakan dalam pengusulan ke provinsi.

Politikus PDIP Imam Santoso menyatakan penentuan nama kabupaten akan lebih sulit dibandingkan dengan memilih calon ibukota. “Ada enam kecamatan yang masuk dalam wilayah calon daerah otonomi baru yang masingmasing memiliki karakteristik berbeda. Tidak mudah, tapi semoga nanti tidak menjadi perdebatan,” katanya, kemarin. Adapun untuk menentukan calon ibukota kabupaten, harus dipilih wilayah/kecamatan yang mampu memberikan pelayanan yang baik dan optimal.

“Ini dilihat dari ketersediaan sarana dan prasarana pendukung. Misalnya akses jalan, sarana pendidikan, kesehatan dan lainnya” ujar Wakil Ketua Bidang Infokom DPC PDIPtersebut. Penelitian Undip Sementara berdasarkan hasil analisis Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro Tahun 2004, terdapat tiga kecamatan yang layak menjadi ibukota kabupaten pemekaran Kabupaten Brebes, yakni kecamatan Bumiayu, Bantarkawung dan Salem.

Ketiganya memiliki skor tertinggi berdasarkan aspekaspek/ kriteria penilaian untuk wilayah pemekaran kabupaten Brebes bagian selatan dengan perolehan skor masing-masing 96,90 dan 78. Dengan syarat ibukota kabupaten harus mampu memberikan pelayanan yang baik dan optimal ditunjang dengan ketersediaan sarana dan prasarana maka Bumiayu lebih memadai dibandingkan dua kecamatan lainnya. Dengan demikian, kecamatan Bumiayu dinilai lebih tepat menjadi ibukota kabupaten pemekaran kabupaten Brebes.

Ketua Presidium drg Rozikin menyatakan penentuan nama kabupaten dan calon ibukota kabupaten akan ditentukan bersama- sama dengan Pansus berdasarkan kajian akademik. “Dalam dukungan/surat keputusan BPD tertera nama kabupaten Bumiayu. Tetapi kami serahkan sepenuhnya kepada Pansus dan tim akademis,” katanya.

Rozikin berharap, nama kabupaten dan calon ibukota tidak menjadi polemik. Menurut dia, saat ini presidium lebih berkonsentrasi pada penguatan sosialisasi kepada masyarakat. ‘’DPRD sangat merespons, ini harus diikuti dengan semangat juang yang tinggi pula dari tim dan masyarakat,’’ kata dia. 

0 Pertamina Ngetes Minyak di Brebes

PanturaNews (Brebes) - PT Pertamina dalam waktu dekat ini akan melakukan survei seismik dua dimensi (2D) di 10 kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Saat ini sedang dalam proses sosialisasi ke wilayah yang akan dilakukan survei.

"Sosialisasi sedang kami lakukan ke wilayah yang akan dilakukan survei," kata Nur Su'ud, Asisten Chief Humas Divisi Eksplorasi PT Pertamina EP saat sosialisasi di aula kantor Kecamatan Paguyangan, Selasa 22 Januari 2013.

Menurutnya, survei seismik 2D tujuannya untuk mencari titik-titik di dalam perut bumi yang mengandung minyak atau gasi. Survei atau penilitian ini dilakukan dengan metode getaran untuk mencatat data di bawah bumi. "Penilitian akan dilakukan dengan metode getar," ujar Nur.

Dikatakan, 10 kecamatan yang akan dilakukan survei adalah, Kecamatan Bantarkawung, Kecamatan Bumiayu, Kecamatan Paguyangan, Kecamatan Tonjong, Kecamatan Banjarharjo, Kecamatan Kersana, Kecamatan Ketanggungan, Kecamatan Larangan, Kecamatan Losari dan Kecamatan Tanjung.

"Sementara Kecamatan Sirampog dan Kecamatan Songgom masih dalam kajian," ucap Nur.

Survei dilakukan melalui beberapa tahapan, yakni meliputi perijinan/sosialisasi, topografi, pemngeboran, perekaman data dan konpensasi. Tahapan-tahap itu kini sedang dilakukan dan tidak akan lama lagi segera berjalan di Kabupaten Brebes. 

"Saat ini tim yang akan melakukan perekaman data sudah memasuki wilayah Kabupaten Cilacap dan akan segera masuk ke Wilayah Brebes," ungkap Nur.

Survei yang dilakukan oleh PT Pertamian EP baru sebatas untuk mengetahui ada tidaknya kandungan minyak bumi. Meski begitu begitu, PT Pertamina EP akan tetep memberikan konpensasi bagi warga yang tanah atau lahannya dampak dari kegiatan survei tersebut. 

"Kami ingin memberikan yang terbaik bagi masyarakat karenanya nanti ada konpensasi atau ganti untung," tandas Nur.

Kegiatan sosialisasi dilakukan oleh tim Pertamina ini digelar di aula kecamatan itu dipandu oleh Camat Paguyangan, Drs Hudiyono MSi didampingi Kapolsek Paguyangan, AKP Alijat dan Danramil Paguyangan, Kapten Supardi. Sosialiasi diikuti oleh beberapa Kepala Desa dan Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD).

0 Jalur Lingkar Bumiayu Bisa Dilalui

PanturaNews (Brebes) - Setelah sempat ditutup selama tiga hari, Jalan Lingkar Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mulai Minggu 27 Januari 2013 dibuka kembali untuk semua kendaraan. Sebelumnya jalan ditutup untuk semua kendaraan kecuali roda dua, setelah ambrolnya oprit jembatan Sungai Keruh akibat dihantam arus deras sungai.
Pembukaan jalan lingkar tersebut setelah dilakukan perbaikan darurat pada bagian yang ambrol dan hampir memutuskan separoh badan jalan. Perbaikan darurat dilakukan dengan pengarugan dan pemadatan dengan material tanah dan pasir batu.
"Hari ini bisa dilewati meski kondisinya masih darurat," ujar Kapos Lantas Bumiayu, Ipda Srigiyanto, Minggu 27 Januari 2013.
Meski dibuka untuk semua jenis kendaraan, di jalur jembatan Sungai Keruh lalu-lintas diberlakukan dengan sistim buka tutup karena hanya separuh bagian jalan yang dapat dilintasi. Pembukaan jalan lingkar dimaksudkan pula untuk mengatasi kemacetan jalur Kota Bumiayu yang digunakan untuk kegiatan pawai karnaval Hari Jadi Kabupaten Brebes ke 335. "Jalur kota sekarang sedang digunakan untuk pawai karnaval," kata Srigiyanto.
Seperti diketahui, oprit jembatan Sungai Keruh di Jalan Lingkar Kecamatan Bumiayu, ambrol diterjang arus deras sungai dan banjir, Kamis 24 Januari 2013 sekira pukul 17.00 WIB. Menyusul peristiwa itu, arus lalulintas (Lalin) kendaraan dari arah Tegal maupun Purwokerto dialihkan melalui jalur kota Bumiayu.
Oprit jembatan ambrol tidak kuat menahan terjangan arus deras sungai menyusul hujan lebat yang turun sejak pukul 14.00 WIB. Oprit jembatan ambrol sepanjang 15 meter lebar 5 meter dan tinggi 7 meter. Lebih dari separuh badan jalan juga tergerus, sehingga keselamatan pondasi jembatan juga terancam.
Sebelumnya Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom) Tegal-Batas Banyumas Bina Marga Wilayah Tegal, Agus Setiyono mengatakan, upaya penangan darurat dilakukan pada jembatan Sungai Keruh dan targetnya dua hari kedepan jembatan sudah bisa dilalui oleh semua kendaraan. "Kita lakukan penanganan darurat, agar bisa dilewati semua kendaraan kembali," katanya.
Penanganan darurat dilakukan dengan pengarugan dan pemadatan landasan yang tanahnya tergerus air. Pengarugan menggunakan material tanah dan batu pasir yang diperkirakan mencapai sekitar 650 kubik. "Perlu material yang cukup banyak untuk memadatkan jalan," ujar Agus.
Kontruksi untuk penanganan darurat dengan geo textil, yakni pamasangan memasukkan materia arugan ke dalam kantong terpal berukuran besar sehingga tidak mudah terkikis air. Kontruksi geo textil ini bersifat darurat yang akan dilanjutkan dengan penanganan lainnya.
"Ini penanganan darurat yang penting bisa secepatnya jalan dibuka dan jembatan bisa dilalui kendaraan," ucap Agus.
Ditambahkan, meski dapat dilewati semua jenis kendaraan nantinya hanya sebelah badan jalan dan dilakukan dengan sistem buka tutup. "Sifatnya darurat jadi tetep sistem buka tutup yang penting bisa lewat," tandas Agus.

Tuesday, January 22, 2013

0 Horeee ... DPRD Brebes Setuju Pemekaran


BREBES - DPRD Kabupaten Brebes menyetujui usulan pemekaran wilayah Brebes bagian selatan, untuk berdiri sendiri sebagai daerah otonom baru. Persetujuan DPRD itu ditetapkan melalui sidang paripurna yang dihadiri Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE, Senin (21/1).

Dalam sidang paripurna yang dipimpin Ketua DPRD Brebes Dr H Illia Amin itu, lembaga wakil rakyat juga merekomendasikan agar segera membentuk Panitia Khusus (Pansus), untuk membahas dan mengkaji usulan tersebut. DPRD juga menyampaikan usulan prakarsa pemekaran itu kepada Bupati untuk dimintai pendapat.

Proses persetujuan usulan pemekaran itu, diawali dengan penyampaian laporan Komisi I DPRD terkait hasil pembahasan rencana pemekaran yang telah dilaksanakan. Pembahasan itu berdasarkan kemunculan usulan dari Badan Musyawarah Desa (BPD), yang tersebar di enam kecamatan di wilayah Brebes selatan. Berkas itu juga dilampiri tanda tangan masyarakat dan 34 anggota DPRD.

Sekretaris Komisi I DPRD Brebes, Mustholah mengatakan, dari pembahasan yang dilaksanakan komisinya, dihasilkan rekomendasi kepada DPRD agar pemekaran Brebes selatan disepakati dan ditetapkan. Di samping itu, segera membentuk Pansus untuk membahas pemekaran lebih selanjut.

“Ada dua poin yang kami rekomendasikan dari hasil pembahasan terkait pemekaran ini,” ujarnya saat membacakan hasil pembahasan Komisi I DPRD di depan sidang paripurna.

Ketua DPRD Dr H Illia Amin menjelaskan, lembaganya telah menyetujui usulan pemekaran wilayah Brebes selatan dan segera membentuk pansus.

’’Namun perlu diingat, DPRD bukan menyetujui pemekaran, melainkan menyetujui usulan pemekaran. Sebab, dalam hal itu DPRD hanya mempunyai hak mengusulkan usulan prakarsa pemekaran ke Gubernur,” tegasnya. Setelah proses pembahasan di DPRD selesai, selanjutnya pihaknya akan mengusulkan ke Gubernur.  

’’Setelah itu, tugas kami DPRD Brebes selesai.”  Bupati Hj Idza Priyanti SE mengatakan, rencana pemekaran itu merupakan aspirasi dari masyarakat.

Sumber: Suara Merdeka

Monday, January 14, 2013

1 12 M untuk RSUD Bumiayu



PanturaNews (Brebes) - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tahun 2013 ini mendapat alokasi anggaran Rp 12,2 miliar lebih untuk kebutuhan operasional dan peningkatan pelayanan kesehatan. Demikian diungkapkan oleh Bupati Brebes, Hj Idza Priyanti SE saat berkunjung ke RSUD tersebut, Rabu malam 09 Januari 2013.

"Tahun ini pemerintah sudah anggarkan untuk peningkatan RSUD Bumiayu mencapai Rp 12 milyar lebih," ujarnya.

Anggaran sebesar itu diantaranya bersumber dari APBD Brebes Rp 7.525.000.000 APBD Provinsi Rp 3.500.000.000 dan sebesar Rp 1.271.148.000 dari Dana Alokasi Khusus (DAK) atau pemerintah pusat. Anggaran sebesar itu akan digunakan untuk pengembangan dan peningkatan RSUD yang ada di Brebes bagian selatan ini.

"Diharapkan nantinya pelayanan kesehatan bagi masyarakat akan lebih baik dengan adanya anggaran peningkatan dan pengembangan itu," kata Idza.

Kesehatan merupakan salah satu indikator bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat, karenanya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Brebes akan terus mengupayakan peningkatan mutu pusat-pusat pelayanan kesehatan seperti RSUD Bumiayu itu.

"Ini salah satu upaya dan juga perhatian Pemkab untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di bidang kesehatan," ucap Idza.

Kunjungan Bupati Brebes ke RSUD Bumiayu malam itu nampak disertai Kepala Dinas Kesehatan Brebes, dr Gunadi, Kepala Bappeda Brebes, Ir Joko Gunawan dan rombongan. Idza juga mengajak konsultan pengembangan pembangunan dari Jakarta, Supriyadi dan Nafsiah.

Saat berada di RSUD Bumiayu, Idza bersama rombongan didampingi Direktur RSUD Bumiayu drg Rozikin keliling melihat langsung ke ruangan-ruangan. Sempat juga meninjau ruang perawatan dan berbincang dengan pasien yang tengah dirawat.

Pada kesempatan kunjungan itu Idza juga mendapat kejutan dari para karyawan RSUD Bumiayu, kejutan kue ulang tahun lengkap dengan lampu lilinnya yang langsung ditiupnya. Kue ulang tahun kemudian dan dipotong dan diserahkan pada drg Rozikin.

Friday, January 11, 2013

0 Asyik!!! Fasilitas RSUD Bumiayu Hendak Dilengkapi


Pemerintah Kabupaten Brebes akan melengkapi sarana dan prasarana RSUD Bumiayu pada tahun angaran 2013 ini. Peningkatan sarana termaSuk didalamnya pembangunan ruang IGD dan Poned (kebidanan). Hal itu disampaikan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE, saat melakukan kunjungan kerja di RSUD Bumiayu, Rabu (9/1) malam.

"Jika dilihat RSUD Bumiayu sudah memiliki gedung yang memadai, fasilitas dan sarpras sudah bagus. Tapi kita akan terus lengkapi fasilitas tersebut," jelas Idza.

Dikatakan Idza, keberadaan RSUD Bumiayu diharapkan akan membantu masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan dalam mengakses pelayanan kesehatan.

"Karenanya untuk tahun 2013 ini kita kembali akan melengkapi sarana yang ada, di antaranya melalui alokasi DAK, APBD I dan APBD II," kata Idza.

Sementara Direktur RSUD Brebes drg Rozikin menyampaikan, untuk tahun anggaran 2013 ini RSUD Bumiayu menerima kucuran alokasi dana DAK sebesar Rp 1,271 miliar, APBD I Rp 3,5 miliar dan APBD II sebesar Rp 7,525 miliar.

"Anggaran tersebut akan di pergunakan untuk pembangunan IGD, Poned, Alkes, Sarpras dan operasional," terang Rozikin.

Selain pemenuhan sarana dan fasilitas, pihaknya juga mengupayakan penyediaan sumberdaya manusia sebagai komponen yang memiliki peranan penting didalam pelayanan kepada masyarakat.

"Di antaranya dengan penempatan dokter spesialis di RSUD, sehingga akan dapat memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat," ungkapnya.

Hadir mendapingi dalam kegiatan kemarin di antaranya Kepala Bappeda Kabupaten Brebes Ir Djoko Gunawan MT, Direktur RSUD Brebes dr Miftacush Surur, Wakil Ketua DPRD Brebes drh HM Agus Sutrisno dan tim konsultan pengembangan daerah dari Jakarta. 

0 Daerah Rawan Bencana Diwaspadai


Menghadapi musim hujan hujan yang masih berlangsung saat ini, Dinas Pengairan Energi dan Sumberdaya Mineral UPT Pemali Hulu lebih mengintensifkan pengawasan terhadap sejumlah tebing yang berada di enam aliran sungai yang berada di cakupan wilayah kerjanya.

Kepala UPT Pemali Hulu Tasali mengatakan, terdapat sembilan titik tebing yang perlu mendapat perhatian menyusul mulai sering terjadinya penigkatan volume air dan juga curah hujan. Tebing-tebing tersebut di antaranya berada di aliran Sungai Keruh yang berada di wilayah Desa Kaliloka, Kecamatan Sirampog, Wilayah Desa Adisana dan Kalierang Kecamatan Bumiayu, aliran sungai Pedes dan Glagah wilayah Ciregol Desa Kuta Mendala, Kecamatan Tonjong, sungai Lutung Desa Banjaran, Kecamatan Salem, sungai Cigunung Desa Desa/Kecamatan Salem serta sungai Cikuya Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung.

"Kondisi yang terjadi yakni tebing sudah mengalami kerusakan akibat bencana alam, sehingga perlu mendapat perhatian dalam musim hujan ini," kata Tasali.

Dikatakan, seperti yang terjadi di dua aliran sungai yang mengapit tanjakan Ciregol yakni sungai Pedes dan Glagah. Dimana sejak mengalami bencana hingga memutuskan ruas jalan Tegal-Purwokerto, tebing sungai Pedes mengalami longsor sepanjang lebih kurang 150 meter dengan tinggi tebing mulai dari 9 hingga 12 meter.

Kondisi yang sama juga terjadi di tebing sungai Glagah yang masih berada di sekitar Tanjakan Ciregol yang mengalami longsor sepanjang 100 meter.

"Usulan yang kita sampaikan adalah pembuatan bangunan penahan tebing. Khusus untuk penanganan di wilayah tanjakan Ciregol, kita juga menyertakan usulan normalisasi aliran sungai," jelas Tasali.

Di sisi lain, pihaknya juga menghimbau kepada warga yang tinggal berdekatan dengan aliran sungai, agar meningkatkan kewaspadaannya selama musim penghujan saat ini.

"Kewaspadaan terhadap perubahan kondisi cuaca perlu ditingkatkan, selain itu kami juga berharap warga agar tidak mendirikan bangunan di sekitar daerah aliran sungai karena rawan bencana," imbau Tasali

Thursday, January 10, 2013

0 Pansus Pemekaran Butuh 750 Juta!


DPRD Kabupaten Brebes akan segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) Pemekaran. Langkah ini sebagai tindak lanjut usulan dari DPD dan Kepala Desa dari enam kecamatan yang mengajukan wilayah selatan Kabupaten Brebes sebagai daerah otonom baru.

Sebagaimana disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Brebes Dr H Illa Amin saat dikonfirmasi langkah DPRD setelah usulan dari DPD dan Kades disampaikan.

"Pansus akan dibentuk melalui rapat Paripurnya yang akan dilaksanakan minggu depan. Dimana Pansus terdiri dari 25 anggota dewan dari semua fraksi yang ada di DPRD," jelasnya, Rabu (9/1).

Dikatakan, selanjutnya pansus akan bekerja hingga bulan April untuk menindaklanjuti pengajuan usulan pemekaran yang disampaikan DPD dan Kades.

"Pansus akan mempelajari dan ditindaklanjuti dengan turun langsung ke enam kecamatan untuk melakukan kroscek di lapangan. Apakah betul usulan tersebut sebagaima yang disampaikan DPD dan Kades. Jika masih terjadi pro-kontra, maka akan jadi pertimbangan," tandas Illia Amin.

Tugas lain Pansus lanjut dia, untuk mempersiapkan nama kabupaten hasil pemekaran, bupati sementara, ibu kota dan sarana gedung. Dalam pelaksanaanya, Pansus didampingi oleh tim ahli yang berasal dari perguruan tinggi. 

"Pada intinya Pansus bersama tim ahli akan melakukan uji kelayakan, baik dari syarat fisik, kewilayahan maupun keuangan," katanya.

DPRD Kabupaten lanjut dia, bertindak sebagai entri point pertama untuk mengajukan kepada Gubernur dan DPRD Provinsi Jawa Tengah. Setelah itu usulan pemekaran akan dikawal oleh tim asistensi dalam perjalannya menuju tingkat provinsi.

"Beberapa anggota DPRD Provinsi maupun DPR RI memberi respon positif, tinggal kita lanjutkan sesuai dengan normatif yang berlaku. Untuk itu kami ajukan anggaran bagi Pansus sebesar Rp 500 juta dan tim asistensi (presidium) sebesar Rp 250 juta," pungkasnya.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua DPRD HM Asmawi Isa SH juga mendukung rencana pemekaran tersebut. Namun dia mengingatkan agar rencana pemekaran itu tidak ditumpangi oleh kepentingan politik tertentu. Karena bagaimana pun juga, pemekaran membutuhkan biaya yang sangat besar. Mulai dari kebutuhan fisik hingga pegawainya.

"Jangan ada kepentingan politik di dalamnya, karena ini menyangkut nasib masyarakat Brebes, khususnya di wilayah selatan," katanya.

Dia berharap, agar nanti saat Pansus bergerak ke lapangan, bisa bekerja dengan independen dan cermat. Sehingga nantinya akan dihasilkan keputusan terbaik bagi masyarakat Brebes selatan.

0 Cerdaslah di Pilkades Bung!


PELAKSANAAN Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang akan berlangsung di 139 desa di Kabupaten Brebes diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang baik, yakni yang dapat turut serta membantu kemajuan daerahnya. Sehingga, pesta demokrasi tersebut harus disikapi secara arif dan bijaksana.

Ketua LSM BETTER Life Tabah Mangku Harto SAg berpesan kepada masyarakat agar jeli dalam memilih calon pemimpinnya. Sebab dari sekian calon kades yang ada, banyak yang diragukan kredibilitasnya. "Jika salah memilih, hasilnya adalah permasalahan yang harus ditanggung oleh rakyat sendiri. Sehingga harus jeli memilih kades," ujarnya kepada Radar, Rabu (9/1).

Dia memberikan pandangan agar masyarakat memperhatikan jejak rekam (track record) calon dan kiprahnya di masyarakat. Calon yang terkena kasus atau dinilai negatif sebaiknya jangan dipilih. Masyarakat, juga jangan tergiur money politic murahan yang justru akan menghambat pembangunan desa. "Sebagai contoh saja, si A ini kiprahnya sudah diketahui, karena kebetulan perangkat desa. Tapi dia punya catatan buruk, maka masyarakat harus cerdas," tandasnya.

Kepada panitia pilkades, pria asal Banjaratma yang lama malang melintang di luar negeri itu diharapkan agar selektif terhadap kelengkapan persyaratan calon. Selain itu, mematuhi tajapan sesuai proses aturan. "Panitia harus selektif menerima pendaftaran calon, selain agar kondusif juga dapat menghasilkan pemimpin yang nantinya dapat membawa kemajuan desa, dan umumnya Kabupaten Brebes," ujar Tabah.

0 Pansus Pemekaran Segera Dibentuk DPRD Brebes


PanturaNews (Brebes) - Panitia Khusus (Pansus) Pemakaran yang akan segera dibentuk oleh DPRD Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, rencananya akan menggandeng kalangan akademisi untuk melakukan pengkajian tentang kelayakan pemekaran Brebes. Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPRD Brebes H Illia Amin kepada PanturaNews.Com, Rabu 09 Januari 2013.

"Sesuai saran dari Mendagri saat bintek kemarin agar melakukan kajian pemekaran bersama dengan perguruan tinggi terdekat," katanya.

Menurutnya, Pansus Pemekaran akan dibentuk pada rapat paripurna dalam waktu dekat ini. Anggota Pansus diperkirakan 25 orang dari seluruh partai yang ada di DPRD Brebes. Selanjutnya Pansus Pemekaran akan melakukan kajian bersama akademisi di enam kecamatan yang akan menjadi daerah otonomi sendiri. Yakni, Kecamatan Bumiayu, Sirampog, Tonjong, Paguyangan, Bantarkawung dan Salem.

"Pansus akan turun melakukan kajian ke enam kecamatan menindaklanjuti usulan pemekaran," tutr Illia Amin.

Dikatakan, Pansus apan lakukan kajian usulan pemekaran yang sudah masuk bersama tim ahli. Kajian meliputi kewilayahan, keuangan dan kajian lainnya yang mendukung sebuah syarat pemekaran. Kajian untuk lebi memastikan keinginan masyarakat telah bulat atau belum untuk pemekaran kabupaten.

"Karena usulan itu baru perwakilan Kepala Desa dan BPD saja, kita belum tahu dari rakyat selatan itu sendiri secara umum," kata Illia Amin.

Ditambahkan, untuk suksesnya kerja Pansus Pemekaran ini telah dianggarkan sebesar Rp 500 juta. Diharapakan dengan anggaran sebesar itu Pansus bisa bekerja dengan maksimal sesuai keinginan rakyat.

"Kita berharap kerja Pansus Pemekarana nantinya bisa maksimal dan menghasilkan keputusan yang terbaik," pungkas Illia Amin.

Tuesday, January 8, 2013

0 Lubang Besar Gegerkan Bumiayu

PanturaNews (Brebes) - Sebuah lubang besar menganga atau biasa disebut dengan Sinkhole, muncul di Dukuh Igirpandan RT 06 RW 06 Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sinkhole sedalam 15 meter dan memiliki diameter 7 meter itu, terjadi secara tiba-tiba setelah turun hujan di lahan tanaman rumput gajah milik warga, sehingga membuat warga geger.

"Saat itu terjadi hujan dan air hujan itu sempat mengalir ke bagian tanah tanah yang rendah, tiba-tiba terdengar suara seperti drum jatuh yang cukup keras," kata Paimun (62) warga setempat kepada PanturaNews.Com, Senin 07 Januari 2013.

Sinkhole muncul pada Sabtu 05 Januari 2013 sekira pukul 16.00 WIB sekitar 200 meter dari pemukiman warga, dan juga bangunan gedung SD Pandansari 01. Kejadian itu bukan yang pertama, dua tahun lalu juga terjadi tak jauh dari lokasi tersebut. Bahkan lebih besar, kedalaman sampai 25 meter dan garis tengah mencapai 15 meter.

"Sekitar 200 meter dari lokasi itu dua tahun lalu juga terjadi lubang menganga yang cukup besar dan sekarang juga masih ada," kata Paimun.

Dikatakan, pada tahun 1994 lalu juga terjadi meski tidak terlalu besar dan masih di sekitar lokasi tersebut. Pada lokasi itu merupakan kawasan yang rendah dan membentuk cegokan sehingga setiap terjadi hujan air mengalir dan meresap di kawasan tersebut. "Seingat saya ini kejadian yang ketiga kalinya di tanah yang cegokan itu," ucap Paimun.

Kepala Desa Pandansasi, Kamdo membenarkan kejadian tersebut dan telah melaporkan ke Kecamatan Paguyangan untuk diteruskan ke Bupati Brebes. Diharapkan ada penanganan atau penelitian atas fenomena itu.

"Ini bukan yang pertama kali, maka kami berharap ada penelitian kenapa bisa terjadi dan kemungkinan dampaknya," katanya.

Kejadian itu juga sempat membuat warga kawatir, terutama jika sampai menimbulkan retakan tanah atau terjadi lagi secara tiba-tiba di daerah pemukiman warga. "Kakwatiran warga kalau terjadi lagi di daerah pemukiman," ucap Kamdo.

Camat Paguyangan, Drs Hudiyono MSi menghimbau kepada warga sekitar untuk waspada. Jika terjadi perkembangan yang membahayakan segera melapor ke Pemerintah Desa untuk dilakukan tindakan pengamanan.

"Itu jelas fenomena alam yang patut diwaspadai, karenanya kami menghimbau warga untuk waspada," katanya kepada PanturaNews.Com saat meninjau ke lokasi.

Pihaknya juga akan segera berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten melalui dinas terkait untuk segera melakukan penanganan seperlunya. Diharapkan juga dilakukan penelitian untuk mengetahui kemungkina dampaknya bagi lingkungan.

"Kami akan minta untuk dilakukan penelitian atas fenomena alam yang tergolong langka ini," pungkas Hudiyono.

Monday, January 7, 2013

0 Banyak Proyek Mangkrak di Bumiayu


Sejumlah sekolah penerima bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) TAhun Anggaran 2012, mengeluhkan pelaksaan pembangunan yang dilakukan rekanan. Di mana ada beberapa sekolah yang pembangunannya hingga awal tahun 2013 ini belum juga dilaksanakan. Kalaupun ada bangunan fisik tidak sampai diselesaikan secara sempurna, sehingga tidak bisa dimanfaatkan siswa.

Seperti yang terjadi di SD Jatisawit 05 Bumiayu. Gedung yang sedianya dibangun untuk perpustakaan ini ditinggal oleh pelaksananya, meskipun belum semua tahap penyelesaian di laksanakan.

"Kondisinya masih tanpa plafon atap, tembok belum dicat dan lantai masih berupa tanah," ungkap Amir Jafar, Kepala SD Jatisawit 05.

Dikatakan, pihaknya sempat menanyakan pada pelaksana pembangunan yang menangani. Namun dari sana mendapat jawaban bahwa pembangunan telah selesai sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB).

"Jika memang pengerjaan sudah selesai 100 persen sesuai RAB, tapi kondisinya seperi ini. Sama sekali belum bisa dimanfaatkan fungsinya," kata Amir.

Hal yang sama disampaikan Kepala SD Kalinusu 01 Rumbiyanto. Menurut dia, sekolahnya mendapatkan program pembangunan perpustakaan dari alokasi dana DAK TA 2011, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan segera dimulai.

"Padahal pihak PU selaku konsultan pernah datang untuk mengecek sejauh mana pembangunanya, tapi belum juga dilaksanakan," kata dia.

Sementara Staf Sarpras UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Bumiayu Mohammad Jamil mengatakan, kondisi seperti ini terjadi di beberapa sekolah lain di Kecamatan Bumiayu. Di antaranya adalah SD Dukuhturi 01, Kalinusu 03, Kalierang 5, Negaradaha 02, Kaliwadas 01 dan 02 serta lainnya.

"Ada yang ditinggal meskipun belum selesai semua, bahkan sebagian belum dilaksanakan sama sekali. Padahal dalam setiap usulan rehab yang diajukan, tentu hingga proses finishing," jelas Jamil.

Dia berharap kedepan agar pembangangunan sarana infrastuktur khususnya pendidikan, agar dapat lebih tertata lagi pelaksanaanya. "Sehinga pembangunan dapat dirasakan manfaatnya demi kemajuan pendidikan," pungkas Jamil. 

Friday, January 4, 2013

0 Jalur Neraka Bumiayu-Salem



PanturaNews (Brebes) - Kondisi jalan provinsi ruas Bumiayu-Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, rusak parah. Kerusakan ada di banyak titik di jalan sepanjang sekitar 35 kilometer tersebut.

Pengamatan PanturaNews.Com, Kamis 03 Januari 2013 di lokasi nampak keruskan cukup parah, dari aspal yang mengelupas yang mengakibatkan jalan berlubang, sampai retak-retak akibat penurunan badan jalan. Di banyak titik jalan juga mebentuk kubangan air yang sangat menyulitkan bagi pengguna jalan.

Thursday, January 3, 2013

0 Proyek di Brebes Minim Kualitas


BUMIAYU - Munculnya berbagai sorotan pelaksanaan proyek yang memiliki kualitas rendah, bahkan tidak sesuai bestek dianggap sebagai imbas dari terjadinya permainan saat proses lelang. Di antaranya dengan menurunkan harga dari nilai proyek, dengan harapan akan dapat dimenangkan.

Hal itu ditegaskan pegiat LSM Gugat Untung Imam Subagyo, menyikapi rendahnya kualitas proyek yang dilaksanakan pihak rekanan di Kabupaten Brebes. Dikatakan, ada indikasi dalam proses lelang pihak rekanan melakukan pengglosoran harga kontrak.

"Akibatnya, mutu pengerjaan proyek menjadi rendah karena anggaran sudah dikurangi melalui penurunan harga oleh rekanan saat proses lelang. Sehingga saat pelaksanaan, rekanan serta merta menggunakan bahan material dengan harga kelas tiga agar masih bisa mendapat keuntungan," ungkapnya, Minggu (6/5).

Menurut dia, hal tersebut merupakan peringatan bagi panitia lelang maupun pemborong jangan main-main dengan proyek. Sebab Pemerintah Kabupaten, sedianya telah melakukan sistem pengelolaan dengan baik melalui lelang secara terbuka.

Untuk itu, dia menekankan agar masing-masin pengawas proyek dapat bersugguh-sungguh mengawasi pelaksanaan pengerjaan sebuah proyek fisik. Pengawasan secara teliti dilakukan mulai dari peninjauan lokasi, penggunaan material, pelaksanaan hingga finishing.

"Dalam hal ini diperlukan kebijakan dalam pengawasannya harus sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan," kata Untung.

Bila terjadi kesalahan atau tidak sesuai dengan RAB lanjut dia, maka pelaku pekerjaan itu harus diberlakukan sanksi bagi mereka sebagai pembelajaran terhadap yang lainnya.

"Selain memperketat pengawasan, pemerintah juga harus tegas menindak rekanan yang mengabaikan petunjuk pelaksanaan pekerjaan, sebab ini merugikan keuangan negara dan dan masyarakat. Selain itu juga akan berdampak pada timbulnya persaingan tidak sehat antar pemborong," pungkasnya. 

Sumber: Radar Tegal

Thursday, December 27, 2012

0 Bupati Baru Rangkul Bumiayu

Upaya pendekatan serta menunjang efektivitas kerja, khususnya di wilayah bagian selatan Kabupaten Brebes, telah dilakukan pemerintah. Bagaimana langkah Bupati Brebes yang baru, Hj Idza Priyanti SE mendekatkan diri dengan masyarakat tersebut?
Harus diakui, jarak antara ibukota Kabupaten Brebes dengan wilayah bagian selatan cukup jauh. Dengan perjalanan menggunakan kendaraan, minimal dua jam lebih untuk sampai ke lokasi yang dituju. Itu pun jika yang dituju ada, jika tidak ada maka kerugian waktu sekian lama jadi keluhan. 

Karenanya, Bupati Hj Idza Priyanti SE berencana mendirikan rumah persinggahan dengan memanfaatkan gedung eks Kawedanan Bumiayu. Tempat itu direncanakan sebagai upaya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat wilayah selatan.

Hal tersebut diungkapkan Idza saat meninjau langsung kondisi gedung eks Kawedanan Bumiayu, di sela-sela kunjungan kerjanya kemarin didamping Muspika Bumiayu serta Kalahar BNK Aman Widodo MKes.

"Tujuannya agar lebih memudahkan aparatur pemerintahan khususnya tingkat kabupaten, dalamkan menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Selain itu jika rumah singgah ini terwujud, maka aspirasi masyarakat Brebes selatan dapat terserap serta terakomodir dengan baik dan cepat," ungkapnya.

Dikatakan, dengan adanya rumah singgah ini nantinya diharapkan akan mampu menjembatani kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah selatan Kabupaten Brebes ini yang jauh dari pusat kabupaten.

"Fungsinya sama, seperti halnya rumah Dinas Bupati tentunya juga menggelar open house di wilayah selatan," ujarnya.

Idza juga menyayangkan kondisi gedung saat ini dengan banyaknya sampah-samah di sekitar gedung. Dimana sampah-sampah tersebut bersal dari sejumlah kegiatan yang memanfaatkan gedung, namun dibiarkan menumpuk oleh pengelola.

"Sangat disayangkan jika aset yang ada seperti ini, kurang mendapat perhatian. Kondisi sampah membuat kesan kumuh, baik pada gedung maupun lingkungan," jelasnya.

Marhendi, salah seorang warga di sekitar gedung eks Kawedanan menyambut baik rencana bupati dengan menjadikan lokasi tersebut untuk kegiatan pemerintah daerah.

"Sehingga masyarakat bisa merasa lebih dekat lagi dengan pemimpinnya. Selain itu, pemerintah juga akan bisa lebih mengerti kebutuhan masyarakat secara langsung," kata Marhendi.

Friday, December 21, 2012

1 Layanan Publik Harus Seimbang dengan Kenaikan APBD

BUMIAYU - Sebagai kompensasi atas naiknya APBD Kabupaten Brebes tahun anggaran 2013 terutama dalam poin anggaran belanja pegawai sebesar Rp 47.504.216.000 atau naik sebesar Rp 13.047.752.000 dari anggaran tahun 2012 sebesar Rp 34.456.464.000. Maka dipandang perlu diimbangi dengan penngkatan kinerja aparatur pemerintahan.  Hal itu sebagaimana diungkapkan Untung Imam Subagyo, terkait masih perlunya peningkatan pelayanan di hampir semua sektor pelayanan masyarakat.

"Kita berharap kenaikan anggaran belanja pegawai ini, juga diimbangi dengan peningkatan kinerja di lingkung birokrasi. Dimana kondisi ini tentunya akan berdampak pada pelayanan pegawai yang dituntut untuk lebih baik lagi," ungkapnya, Kamis (20/12).

Monday, December 17, 2012

1 Pemekaran Brebes Cuma Mainan Elit Politik

Ketua Majelis Wilayah Cabang Nahdlatul Ulama Kecamatan Bumiayu H Taufik Tohari dalam kapasitasnya sebagai pribadi menyatakan mendukung pemekaran Kabupaten Brebes. Ia meminta tim pengusung kompak karena proses pemekaran akan melalui proses politik yang panjang dan melelahkan. 

“Pembentukan Kabupaten Brebes Selatan masih sangat panjang. Dibutuhkan kekompakan untuk menjaga semangat pemekaran,” kata Taufik, kemarin. 

Hal lain yang perlu dilakukan oleh tim pengusung adalah menyusun konsep atau kerangka yang jelas untuk menentukan ke arah mana kabupaten baru akan dibawa. Penyusunan kerangka tersebut, harus melibatkan seluruh elemen masyarakat mulai dari tingkat desa hingga kecamatan yang akan menjadi calon  daerah otonomi baru (DOB).  “Libatkan juga LSM, mahasiswa, dan kalangan pendidikan,” katanya. 

0 Ciregol Kena Bencana Lagi

Hujan yang membuat Sungai Pedes kerap meluap mulai berdampak pada penanganan jalan Tegal-Purwokerto di Ciregol, Desa Kutamendala Kecamatan Tonjong, Brebes. 

Rabu malam (12/12) kemarin, bangunan pengaman tebing jalan Ciregol berupa pasangan blok beton terkunci porak poranda diterjang banjir. 

Kejadian tersebut seakan membenarkan prediksi pemasangan blok beton yang dimulai saat musim penghujan tiba akan sia-sia. 

0 Keinginan Mekar Coma "Omdo"



PanturaNews (Brebes) - Kendati keinginan warga Kabupaten Brebes bagian selatan untuk melakukan pemekaran wilayah terus menguat, namun sampai saat ini belum ada bukti-bukti konkrit, bahwa masyarakat Brebes selatan ingin menjadi daerah otonom sendiri.

"Dikatakan belum ada bukti-bukti kongkrit, karena masyarakat Brebes selatan belum semuanya sepakat ingin menjadi daerah otonom sendiri," ujar Ketua DPRD Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, H. Illia Amin kepada PanturaNews.Com, Sabtu 15 Desember 2012.
 

Kabar Brebes Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates