Dana bantuan bedah
rumah dari Kementrian Perumahan Rakyat (Kemenpera) bagi warga miskin
disejumlah desa se-Kabupaten Brebes, Jawa Tengah (Jateng), diduga
dipotong oleh oknum aparat desa yang tidak bertanggung jawab. Jumlah
dana bantuan dari APBN yang dicairkan lewat rekening BRI masing-masing
penerima bantuan yang dipotong bervariasi. Namun, sebagian besar dana
bantuan bedah rumah yang dipotong oleh oknum aparat desa sebesar Rp 300
ribu.
Bahkan, dana yang digunakan untuk kebutuhan belanja material tidak
sesuai dengan yang diharapkan warga penerima bantuan. Disatu sisi, biaya
bedah rumah semuanya dibebani oleh pihak penerima bantuan. Hal itu
terjadi di Desa Krasak, Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes.
Parahnya lagi, meski dana bantuan bedah Rumah Tak Layak Huni (RTLH)
sudah dicairkan ke rekening BRI, masing-masing penerima bantuan diminta
oleh pihak aparat desa dengan alasan untuk pengadaan/belanja material.
Namun, warga penerima dana bantuan bedah rumah tersebut belum
menerima pengadaan/belanja material untuk bedah rumah. Hal itu terjadi
di Desa Kalilangkap, Kecamatan Bumiayu, Kabbupaten Brebes.
Kepala Desa (Kades) Krasak, Kasub Ekotanojo saat dikonfirmasi terkait
hal tersebut membantah, ada oknum aparat desanya yang memotong dana
bantuan bedah rumah dari Kemenpera. "Itu tidak benar kalau ada
pemotongan yang dilakukan oleh aparat desa kami," ujar Kasub kepada
PanturaNews.Com, Kamis 31 Januari 2013.
Menurutnya, justru dana bedah rumah yang dicairkan lewat rekening BRI
masing-masing penerima bantuan yang jumlahnya 111 kepala keluarga itu
diminta aparat desanya dikhawatirkan tidak digunakan untuk bedah rumah.
"Yang jelas dana itu diminta karena untuk dibelanjakan berupa
barang-barang material, seperti pasir, semen, genteng dan lainnya,"
ungkapnya.
Salah satu toko bangunan material yang ditunjuk oleh pihak desa
Kasir, warga Desa Krasak mengatakan pihaknya memberikan kebutuhan
belanja berupa material atas perintah dari pihak desanya. Namun,
pihaknya mengelak jika kebutuhan belanja material tidak sesuai dengan
yang diharapkan warga penerima bantuan atas perintah dari pihak desa.
"Semua kebutuhan belanja material yang saya berikan itu sudah sesuai dengan perintah dari pihak desa.
Sementara Aziz Firdaus, salah satu warga Desa Kalilangkap, Kecamatan
Bumiayu mengatakan, di desa ada 42 warga yang mendapatkan dana bantuan
bedah rumah dari Kemenpera. Dana sebesar Rp 6 juta tersebut sudah masuk
ke masing-masing rekening BRI penerima bantuan, namun diambil semua oleh
pihak Kades setempat.
"Dari pengakuan Kades setempat uang tersebut akan dibagikan berupa
material. Akan tetapi, meski uangnya sudah diambil, namun sampai saat
ini pihak desa belum menyerahkan material kepada warga yang
bersangkutan," katanya.
Pihaknya khawatir dana tersebut tidak akan 100 persen semuanya
dikasihkan kepada warga yang bersangkutan. Karena itu, pihaknya beharap
kepada instansi terkait untuk ikut membantu mengawasi dana bantuan bedah
rumah miskin tersebut.