PAGUYANGAN - Potensi yang dimiliki Desa
Ragatunjung, Kecamatan Paguyangan cukup menjanjikan. Bagaimana tidak,
meski berada di wilayah cukup jauh dari pusat pemerintahan, namun
kekayaan sumber daya alam di wilayah tersebut layak untuk dikembangkan.
Sebut saja curug Penganten yang ada di wilayah Dukuh
Sijampang, selain bisa dijadikan obyek wisata juga merupakan sumber
penyedia air bersih bagi warga.
Kepala Desa
Ragatunjung Mochammad Syafei mengatakan, potensi lain yang tidak kalah
beras adalah pada sektor perkebunan pisang. Di mana terdapat sedikitnya
10 hektar lahan tanaman pisang warga mampung menghasilkan 1,5 hingga 2
ton lebih setiap minggu.
"Kalau di lihat dari
potensi yang kita miliki memang cukup melimpah hanya saja potensi
tersebut belum bisa termenfaatkan dengan baik namun, bagaimanapun juga
potensi ini akan kita olah dengan baik," ungkapnya, Kamis (29/11).
Menurutnya,
rencana pengelolaan berbagai potensi yang di miliki desa tersebut
terutama di bidang perkebunan, merupakan program yang akan terus
dikembangkan. "Beberapa potensi tersebut merupakan salah satu potensi
yang memang sudah di kelola oleh masyarakat hanya sangat perlu dukungan
dari pihak pemerintah," katanya.
Dukungan dari
pemerintah lanjut dia, terutama dalam hal teknis pengelolaan, serta
pola dalam mengelola potensi tersebut sangat di butuhkan. Sebab saat
ini warga baru dapat memanfaatkan potensi perkebunan tersebut sebatas
menjual ke luar daerah dalam bentuk utuh pasca panen.
"Bukan
tidak mungkin potensi perkebunan pisang ini dapat dimanfaatkan warga
untuk diolah menjadi beragam jenis makanan dan baru di lepas ke
pasaran, tentu hasilnya juga akan berbeda," jelas Syafei.
Dikatakan,
sektor perkebunan merupakan sektor yang sudah menyatu dengan
masyarakat, namun masih perlu difasilitasi pemerintah. Kendala besar
yang dialami masyarakat saat ini masih sangat terbatasnya pemahaman
produksi maupun managereial pasar yang dimiliki masyarakat masih sangat
terbatas.
"Minat mereka cukup tinggi untuk
menekuni bidang ini namun berbagai keterbatasan juga merupakan
tantangan bagi mereka baik di bidang kemampuan modal, pengetahuan,
maupun teknis pengelola juga belum dikuasai masyarakat kita,"
pungkasnya.
Sumber: RadarTegal