Wednesday, November 28, 2012

0 Puluhan Truk Proyek Disandera

BREBES - Puluhan truk pengangkut material tanah urug proyek Jalan Lingkar Utara (Jalingkut) Brebes-Tegal, Selasa siang (27/11), disandera warga Kelurahan Limbangan Wetan, Kecamatan/Kabupaten Brebes. 

Warga yang mengatasnamakan Forum Pemuda Limbangan, itu menyandera truk-truk material sebagai bentuk protes. Sebab, kendaraan proyek itu setiap hari melintasi jalan kelurahan, dan menyebabkan jalan rusak. Selain itu, menimbulkan polusi udara serta menganggu aktivitas warga.

Aksi penyanderaan truk pengangkut material, dilakukan warga mulai pukul 11.00. Warga menyandera dengan menghentikan paksa truk material yang melintas dan memerintahkan sopirnya untuk turun. Sementara, kendaraannya diparkirkan di tepi jalan dan dilarang melanjutkan perjalanan. Warga awalnya hanya menyandera 7 buah truk. Namun, kelamaan jumlah truk yang disandera mencapai puluhan. 

Warga menuntut rekanan bertanggung jawab terhadap dampak hilir mudiknya kendaraan material yang melintasi jalan di lingkungannya. Selain perbaikan jalan, warga juga meminta konpensasi atas terganggunya aktivitas mereka. Hingga berita ini ditulis, aksi penyanderaan masih berlangsung. Upaya negosiasi antara warga dan rekanan belum mencapai titik temu.

“Kami menyandera truk material Jalingkut, karena kehidupan keseharian kami sudah sangat terganggu. Selain itu, jalan mulai rusak karena tonase truk melebihi kapasitas kekuatan jalan. Sementara, pihak rekanan belum ada komitmen dengan warga terkait dampak lingkungan ini,” ungkap Wanto (35) Koordinator Forum Pemuda Limbangan Brebes.

Dia mengatakan, mobilisasi truk pengangkut material untuk proyek Jalingkut itu sudah berlangsung lama. Bahkan, kali ini merupakan tahap kedua. 

Baru Mulai

Tahap pertama berlangsung lebih dari seminggu, dan tahap kedua baru mulai dua hari lalu. “Puluhan truk material setiap hari melintasi, padahal kelas jalannya tidak sesuai. Selain jalan rusak, hilir mudik kendaraan material itu juga menimbulkan polusi udara, mengganggu kawasan peternakan itik. Akibat banyaknya kendaraan itik menjadi stres dan produksi telur menurun,” jelasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, jumlah truk material yang melintas ada sebanyak 67 unit. Satu unit truk biasanya melintas sebanyak 5 kali sehari. “Selama aktivitas truk material itu berlangsung pihak rekanan tidak pernah kula nuwun kepada warga. “Ini yang membuat kami kesal,” tandasnya.

Wati (43), warga Kelurahan Limbangan Wetan mengaku sangat terganggu dengan aktivitas truk material itu. Apalagi, jalan di wilayahnya sempit dan banyak anak-anak. “Di samping itu, truk membawa tanah urug menimbulkan debu,” keluhnya.

Mandor Truk Material Proyek Jalingkut, Muhammad Subekhi mengatakan, pihaknya tidak tahu menahu masalah tersebut, karena hanya menjalankan tugas dari pimpinan. Namun demikian, tuntutan warga akan segera disampaikan ke pimpinan. “Kami akan saya sampaikan tuntutan warga ini ke atasan,” terangnya. 
 
 

Kabar Brebes Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates