Thursday, November 22, 2012

0 PKH Berantas Kemiskinan



PanturaNews (Brebes) - Program Keluarga Harapan (PKH) yang digulirkan oleh pemerintah pusat, cukup efektif untuk memutuskan mata rantai kemiskinan di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Dua tahun berjalan PKH di Kabupaten Brebes mengalami kemajuan dibanding sebelumnya.

"PKH sudah dua tahun berjalan, hasilnya cukup efektif untuk memutus mata rantai kemiskinan di Kabupaten Brebes ini," kata Kepala Unit Pelaksana (UP) PKH Kabupaten Brebes, Amin Budi Raharjo saat kegiatan Rapat Evaluasi PKH Tingkat Kecamatan di aula Kantor Kecamatan Bumiayu, Rabu 21 November 2012.

Amin yang juga Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Sinsosnakertrans) Kabupaten Brebes ini mengungkapkan, dibandingkan tahun sebelumnya, tahun 2012 ini terjadi penurunan pemotongan karena peserta PKH telah memenuhi komitmenya.


"Tahun 2011 lalu karena peserta PKH tidak memenuhi komitmen semuanya terjadi pemotongan yang jumlahnya sekitar Rp 422 juta. Tahun 2012 ini ada peningkatan komitmen sehingga pemotongan menurun hanya sekitar Rp 22 juta," terang Amin.

PKH merupakan program pengentasan kemisinan yang disertai dengan beberapa komitmen yang harus dipenuhi. Peserta yang tidak memenuhi komitmen dilakukan pemotongan sesuai tingkatannya.

Dalam keluarga penerima PKH itu ada ibu hamil, anak balita dan ada anak sekolah. Ibu hamil penerima PKH harus memeriksakan kandungannya ke bidan begitu juga dengan anak balita. Bagi anak sekolah harus hadir di sekolah sekurang-kurangnya 85 persen. "Ketika komitmen itu tidak dipenuhi maka dilakukan pemotongan. Saat ini peserta PKH semakin faham dengan komitmen itu sehingga pemotongan menjadi berkurang," urai Amin.

Amin mengungkapkan, jumlah warga miskin di Kabupaten Brebes mencapai 217 Kepala Keluarga (KK). Dari jumlah itu sebanyak 16,53 persen atau setara dengan 35.979 KK menjadi peserta PKH. "Penerima PKH sebanyak 16,53 persen dari 217 KK miskin," ungkapnya.

PKH merupakan penanggulangan kemiskinan yang dirancang untuk membantu rumah tangga yang sangat miskin pada sisi beban pengeluaran khususnya terkait dengan upaya peningkatan SDM untuk jangka pendek, dan memperbaiki pola pikir serta merubah perilaku yang dapat membawa pada pemutusan rantai kemiskinan rumah tangga tersebut untuk jangka yang lebih panjang.

PKH telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam mempercepat pencapaian tujuan pembangunan Millennium Development Goals (MDGs). Setidaknya ada lima komponen MDGs yang didukung melalui PKH, yaitu pengurangan penduduk miskin ekstrim dan kelaparan, pencapaian pendidikan dasar, kesetaraan gender, pengurangan angka kematian bayi dan balita, dan pengurangan kematian ibu melahirkan.

Komponen PKH difokuskan pada sektor kesehatan dan pendidikan, mengingat kedua sektor ini merupakan inti peningkatan kualitas kehidupan masyarakat. Sasaran penerima bantuan PKH adalah Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) yang memiliki anggota keluarga yang terdiri dari anak usia 0 - 15 tahun atau ibu hamil dan berada pada lokasi terpilih.

PKH merupakan bantuan bersyarat, yaitu penerima bantuan harus mempunyai anak sekolah usia 7- 15 tahun serta anak usia 16- 18 tahun namun belum selesai pendidikan dasar 9 tahun wajib belajar. Peserta PKH harus membawa anak usia 0-6 tahun ke fasilitas kesehatan sesuai dengan prosedur kesehatan PKH bagi anak. Untuk ibu hamil, harus memeriksakan kesehatan diri dan janinnya ke fasilitas kesehatan sesuai dengan prosedur kesehatan PKH bagi Ibu Hamil.

Rapat Evaluasi PKH Tingkat Kecamatan diikuti oleh tenaga pendamping PKH dan Kasi Sosial dari enam kecamatan yang ada di Brebes bagian Selatan. Yakni, Kecamatan Bumiayu, Sirampog, Paguyangan, Bantarkawung, Tonjong dan Salem.
                                                                                                               
Sumber: PanturaNews
 

Kabar Brebes Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates