Showing posts with label berita brebes. Show all posts
Showing posts with label berita brebes. Show all posts

Friday, January 11, 2013

0 Bakrie Janji Lagi


Pengelola Bakrie Tol Road kembali memberikan janji untuk menyelesaikan pekerjaan fly over penghubung Kramat Sampang Kecamatan Kersana-Tanjung yang melintang di ruas tol Kanci-Pejagan pada tahun ini juga. Mereka juga menyatakan kesanggupannya untuk membuatkan jembatan darurat sementara pada Februari tahun 2013.

Janji itu tercetus setelah terdesak dalam audiensi dengan warga Kramat Sampang yang dimediasi oleh Komisi I DPRD Brebes di kantor dewan, Kamis (10/1). Pertemuan tersebut juga diikuti Asisten 1 Sekda Brebes Suprapto SH beserta jajaran Pemkab Brebes, Polres dan Kodim Brebes, pihak MNC selaku calon pengambil alih manajemen tol, Binamarga Pusat serta Badan BPPJT Kementerian Departemen Pekerjaan Umum, Edwin S Lontoh.

Alasan pihak pengelola tol, kali ini bukan karena ketiadaan anggaran. Namun, disebabkan karena kondisi tanah di sekitar yang dianggap labil dan belum siap. Pihak pengelola, melalui CCO PT SMR Ir Aswan Sunoto menyatakan pihaknya mengklaim telah mengerjakan fly over tersebut pada 2010, hanya saja sampai sekarang belum bisa berfungsi selesai karena tidak ada cross dan oprit jembatan. "Sudah berdiri, tapi belum berfungsi karena terkendala tanah yang labil, dan butuh waktu untuk pemadatan tanah, kami takut amblas," terang Aswan.

Belum selesai menjelaskan, Ketua Komisi I Cahrudin langsung geram dengan penjelasan tersebut. Dewan menganggap alasan tersebut tidak masuk akal dan urusan pengelola. Yang jelas, saat ini masyarakat hanya mebutuhkan realisasi, bukan penjelasan teknis. "Silahkan itu dibahas di sana, bukan di sini. Itu urusan saudara, yang jelas kami butuh realisasi. Saudara enak-enakan ambil untung, tapi kami yang kena getahnya. Konkrit saja," tegas Cahrudin dengan nada tinggi.

Setelah pembahasan di antara pihak terkait berjalan cukup tegang, akhirnya dicapai keputusan yang disepakati bersama. Tak ingin hanya mendapat janji manis, para wakil rakyat bersama Asisten 1 Sekda Brebes Suprapto SH meminta kesepakatan itu dituangkan dalam MoU yang memiliki kekuatan hukum.

Butir kesepakatan yang ditandatangani oleh pengembang dengan perwakilan warga Kramat Sampang itu terdiri dari beberapa poin, antara lain selambatnya Februari 2013 dibangun jalan darurrat penghubung Kramat Sampang-Desa Sengon-Desa Kemukten. Serta pihak pengembang wajib menyelesaikan fly over tersebut secara permanen tahun ini juga, yakni dengan penyelesaian operet jembatan yang menghubungkan Kramat Sampang ke jalan Kersana.

Selain kesanggupan penyelesaian jembatan akses warga tersebut, nantinya juga akan dibangun jembatan penyeberangan orang. Namun, pembangunan jembatan penyeberangan orang itu nantinya berawal dari usulan warga kepada Kementerian Departemen Pekerjaan Umum. Artinya, pembangunan dilakukan dari dana pemerintah melalui kementerian tersebut. "Yang jelas, kini sudah dicapai solusi dan diharapkan pengelola tol melaksanakan apa yang telah disepakati," ujarnya.

Badan Pengawas Jalan Tol (BPJT) Kementrian Departemen Pekerjaan Umum Edwin S Lontoh meminta, pihak tol melaksanakan apa yang telah disepakati. Jika mereka ingkat dari kesepakatan, tentunnya akan ada sanksi. "Kalau ingkar tentu akan ada punishment," tegasnya.

0 Asyik!!! Fasilitas RSUD Bumiayu Hendak Dilengkapi


Pemerintah Kabupaten Brebes akan melengkapi sarana dan prasarana RSUD Bumiayu pada tahun angaran 2013 ini. Peningkatan sarana termaSuk didalamnya pembangunan ruang IGD dan Poned (kebidanan). Hal itu disampaikan Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE, saat melakukan kunjungan kerja di RSUD Bumiayu, Rabu (9/1) malam.

"Jika dilihat RSUD Bumiayu sudah memiliki gedung yang memadai, fasilitas dan sarpras sudah bagus. Tapi kita akan terus lengkapi fasilitas tersebut," jelas Idza.

Dikatakan Idza, keberadaan RSUD Bumiayu diharapkan akan membantu masyarakat, khususnya yang tinggal di wilayah Kabupaten Brebes bagian selatan dalam mengakses pelayanan kesehatan.

"Karenanya untuk tahun 2013 ini kita kembali akan melengkapi sarana yang ada, di antaranya melalui alokasi DAK, APBD I dan APBD II," kata Idza.

Sementara Direktur RSUD Brebes drg Rozikin menyampaikan, untuk tahun anggaran 2013 ini RSUD Bumiayu menerima kucuran alokasi dana DAK sebesar Rp 1,271 miliar, APBD I Rp 3,5 miliar dan APBD II sebesar Rp 7,525 miliar.

"Anggaran tersebut akan di pergunakan untuk pembangunan IGD, Poned, Alkes, Sarpras dan operasional," terang Rozikin.

Selain pemenuhan sarana dan fasilitas, pihaknya juga mengupayakan penyediaan sumberdaya manusia sebagai komponen yang memiliki peranan penting didalam pelayanan kepada masyarakat.

"Di antaranya dengan penempatan dokter spesialis di RSUD, sehingga akan dapat memberikan pelayanan secara maksimal kepada masyarakat," ungkapnya.

Hadir mendapingi dalam kegiatan kemarin di antaranya Kepala Bappeda Kabupaten Brebes Ir Djoko Gunawan MT, Direktur RSUD Brebes dr Miftacush Surur, Wakil Ketua DPRD Brebes drh HM Agus Sutrisno dan tim konsultan pengembangan daerah dari Jakarta. 

0 Daerah Rawan Bencana Diwaspadai


Menghadapi musim hujan hujan yang masih berlangsung saat ini, Dinas Pengairan Energi dan Sumberdaya Mineral UPT Pemali Hulu lebih mengintensifkan pengawasan terhadap sejumlah tebing yang berada di enam aliran sungai yang berada di cakupan wilayah kerjanya.

Kepala UPT Pemali Hulu Tasali mengatakan, terdapat sembilan titik tebing yang perlu mendapat perhatian menyusul mulai sering terjadinya penigkatan volume air dan juga curah hujan. Tebing-tebing tersebut di antaranya berada di aliran Sungai Keruh yang berada di wilayah Desa Kaliloka, Kecamatan Sirampog, Wilayah Desa Adisana dan Kalierang Kecamatan Bumiayu, aliran sungai Pedes dan Glagah wilayah Ciregol Desa Kuta Mendala, Kecamatan Tonjong, sungai Lutung Desa Banjaran, Kecamatan Salem, sungai Cigunung Desa Desa/Kecamatan Salem serta sungai Cikuya Desa Cinanas, Kecamatan Bantarkawung.

"Kondisi yang terjadi yakni tebing sudah mengalami kerusakan akibat bencana alam, sehingga perlu mendapat perhatian dalam musim hujan ini," kata Tasali.

Dikatakan, seperti yang terjadi di dua aliran sungai yang mengapit tanjakan Ciregol yakni sungai Pedes dan Glagah. Dimana sejak mengalami bencana hingga memutuskan ruas jalan Tegal-Purwokerto, tebing sungai Pedes mengalami longsor sepanjang lebih kurang 150 meter dengan tinggi tebing mulai dari 9 hingga 12 meter.

Kondisi yang sama juga terjadi di tebing sungai Glagah yang masih berada di sekitar Tanjakan Ciregol yang mengalami longsor sepanjang 100 meter.

"Usulan yang kita sampaikan adalah pembuatan bangunan penahan tebing. Khusus untuk penanganan di wilayah tanjakan Ciregol, kita juga menyertakan usulan normalisasi aliran sungai," jelas Tasali.

Di sisi lain, pihaknya juga menghimbau kepada warga yang tinggal berdekatan dengan aliran sungai, agar meningkatkan kewaspadaannya selama musim penghujan saat ini.

"Kewaspadaan terhadap perubahan kondisi cuaca perlu ditingkatkan, selain itu kami juga berharap warga agar tidak mendirikan bangunan di sekitar daerah aliran sungai karena rawan bencana," imbau Tasali

Thursday, January 10, 2013

0 Pansus Pemekaran Butuh 750 Juta!


DPRD Kabupaten Brebes akan segera membentuk Panitia Khusus (Pansus) Pemekaran. Langkah ini sebagai tindak lanjut usulan dari DPD dan Kepala Desa dari enam kecamatan yang mengajukan wilayah selatan Kabupaten Brebes sebagai daerah otonom baru.

Sebagaimana disampaikan Ketua DPRD Kabupaten Brebes Dr H Illa Amin saat dikonfirmasi langkah DPRD setelah usulan dari DPD dan Kades disampaikan.

"Pansus akan dibentuk melalui rapat Paripurnya yang akan dilaksanakan minggu depan. Dimana Pansus terdiri dari 25 anggota dewan dari semua fraksi yang ada di DPRD," jelasnya, Rabu (9/1).

Dikatakan, selanjutnya pansus akan bekerja hingga bulan April untuk menindaklanjuti pengajuan usulan pemekaran yang disampaikan DPD dan Kades.

"Pansus akan mempelajari dan ditindaklanjuti dengan turun langsung ke enam kecamatan untuk melakukan kroscek di lapangan. Apakah betul usulan tersebut sebagaima yang disampaikan DPD dan Kades. Jika masih terjadi pro-kontra, maka akan jadi pertimbangan," tandas Illia Amin.

Tugas lain Pansus lanjut dia, untuk mempersiapkan nama kabupaten hasil pemekaran, bupati sementara, ibu kota dan sarana gedung. Dalam pelaksanaanya, Pansus didampingi oleh tim ahli yang berasal dari perguruan tinggi. 

"Pada intinya Pansus bersama tim ahli akan melakukan uji kelayakan, baik dari syarat fisik, kewilayahan maupun keuangan," katanya.

DPRD Kabupaten lanjut dia, bertindak sebagai entri point pertama untuk mengajukan kepada Gubernur dan DPRD Provinsi Jawa Tengah. Setelah itu usulan pemekaran akan dikawal oleh tim asistensi dalam perjalannya menuju tingkat provinsi.

"Beberapa anggota DPRD Provinsi maupun DPR RI memberi respon positif, tinggal kita lanjutkan sesuai dengan normatif yang berlaku. Untuk itu kami ajukan anggaran bagi Pansus sebesar Rp 500 juta dan tim asistensi (presidium) sebesar Rp 250 juta," pungkasnya.

Di tempat terpisah, Wakil Ketua DPRD HM Asmawi Isa SH juga mendukung rencana pemekaran tersebut. Namun dia mengingatkan agar rencana pemekaran itu tidak ditumpangi oleh kepentingan politik tertentu. Karena bagaimana pun juga, pemekaran membutuhkan biaya yang sangat besar. Mulai dari kebutuhan fisik hingga pegawainya.

"Jangan ada kepentingan politik di dalamnya, karena ini menyangkut nasib masyarakat Brebes, khususnya di wilayah selatan," katanya.

Dia berharap, agar nanti saat Pansus bergerak ke lapangan, bisa bekerja dengan independen dan cermat. Sehingga nantinya akan dihasilkan keputusan terbaik bagi masyarakat Brebes selatan.

0 Cerdaslah di Pilkades Bung!


PELAKSANAAN Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) yang akan berlangsung di 139 desa di Kabupaten Brebes diharapkan dapat menghasilkan pemimpin yang baik, yakni yang dapat turut serta membantu kemajuan daerahnya. Sehingga, pesta demokrasi tersebut harus disikapi secara arif dan bijaksana.

Ketua LSM BETTER Life Tabah Mangku Harto SAg berpesan kepada masyarakat agar jeli dalam memilih calon pemimpinnya. Sebab dari sekian calon kades yang ada, banyak yang diragukan kredibilitasnya. "Jika salah memilih, hasilnya adalah permasalahan yang harus ditanggung oleh rakyat sendiri. Sehingga harus jeli memilih kades," ujarnya kepada Radar, Rabu (9/1).

Dia memberikan pandangan agar masyarakat memperhatikan jejak rekam (track record) calon dan kiprahnya di masyarakat. Calon yang terkena kasus atau dinilai negatif sebaiknya jangan dipilih. Masyarakat, juga jangan tergiur money politic murahan yang justru akan menghambat pembangunan desa. "Sebagai contoh saja, si A ini kiprahnya sudah diketahui, karena kebetulan perangkat desa. Tapi dia punya catatan buruk, maka masyarakat harus cerdas," tandasnya.

Kepada panitia pilkades, pria asal Banjaratma yang lama malang melintang di luar negeri itu diharapkan agar selektif terhadap kelengkapan persyaratan calon. Selain itu, mematuhi tajapan sesuai proses aturan. "Panitia harus selektif menerima pendaftaran calon, selain agar kondusif juga dapat menghasilkan pemimpin yang nantinya dapat membawa kemajuan desa, dan umumnya Kabupaten Brebes," ujar Tabah.

0 Horee!! Semua SD di Bantarkawung Bakal Keren


PanturaNews (Brebes) - Ketua DPRD Brebes, Jawa Tengah, H Illia Amin menargetkan sampai tahun 2014 nanti seluruh Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Bantarkawung, sudah dipaving dan pagar keliling. Hal itu dimaksudkan untuk peningkatan mutu dan kenyamanan pendidikan.

"Target saya sampai tahun 2014 nanti seluruh SD di Bantarkawung sudah dipaving dan pagar keliling," katanya kepada PanturaNews.Com, Rabu 09 Januari 2013 di Bantarkawung.

Menurutnya, untuk mewujudkan target itu dana aspirasinya tahun 2013 ini akan digunakan untuk membiayai pelaksanaan pavingisasi dan pagarisasi tersebut. Alokasi anggaran yang disediakan mencapai Rp 3,1 milyard untuk 32 SD yang ada di Bantarkawung.

"Alokasi anggaran sebesar Rp 3,1 milyar yang merupakan dana aspirasinya ketua dewan," kata Illia Amin.

Dikatakan, program pavingisasi dan pagarisasi SD merupakan hasil dari reses yang dilakukannya di wilayah Dapil II pada beberapa waktu lalu yang semua SD mengusulkan pembangunan sarana sekolah. "Itu merupakan hasil reses kami," ucap Illia Amin.

Ditambahkan, untuk rehab gedung sekolah rencananya juga akan dilakukan pada beberapa SD dengan menggunakan anggara dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, sehingga bisa sama-sama berjalan meningkatkan pendidikan. Rehab gedung sekolah rusak ini ditargetkan selesai pada tahun 2013 ini dan selanjutnya tahun 2014 akan masuk program peningkatan mutu pendidikan.

"Tahun 2013 ini rehab sekolah rusak harus selesai dan tahun 2014 masuk peningkatan  mutu pendidikan," pungkas Illia Amin.

0 Pansus Pemekaran Segera Dibentuk DPRD Brebes


PanturaNews (Brebes) - Panitia Khusus (Pansus) Pemakaran yang akan segera dibentuk oleh DPRD Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, rencananya akan menggandeng kalangan akademisi untuk melakukan pengkajian tentang kelayakan pemekaran Brebes. Hal ini diungkapkan oleh Ketua DPRD Brebes H Illia Amin kepada PanturaNews.Com, Rabu 09 Januari 2013.

"Sesuai saran dari Mendagri saat bintek kemarin agar melakukan kajian pemekaran bersama dengan perguruan tinggi terdekat," katanya.

Menurutnya, Pansus Pemekaran akan dibentuk pada rapat paripurna dalam waktu dekat ini. Anggota Pansus diperkirakan 25 orang dari seluruh partai yang ada di DPRD Brebes. Selanjutnya Pansus Pemekaran akan melakukan kajian bersama akademisi di enam kecamatan yang akan menjadi daerah otonomi sendiri. Yakni, Kecamatan Bumiayu, Sirampog, Tonjong, Paguyangan, Bantarkawung dan Salem.

"Pansus akan turun melakukan kajian ke enam kecamatan menindaklanjuti usulan pemekaran," tutr Illia Amin.

Dikatakan, Pansus apan lakukan kajian usulan pemekaran yang sudah masuk bersama tim ahli. Kajian meliputi kewilayahan, keuangan dan kajian lainnya yang mendukung sebuah syarat pemekaran. Kajian untuk lebi memastikan keinginan masyarakat telah bulat atau belum untuk pemekaran kabupaten.

"Karena usulan itu baru perwakilan Kepala Desa dan BPD saja, kita belum tahu dari rakyat selatan itu sendiri secara umum," kata Illia Amin.

Ditambahkan, untuk suksesnya kerja Pansus Pemekaran ini telah dianggarkan sebesar Rp 500 juta. Diharapakan dengan anggaran sebesar itu Pansus bisa bekerja dengan maksimal sesuai keinginan rakyat.

"Kita berharap kerja Pansus Pemekarana nantinya bisa maksimal dan menghasilkan keputusan yang terbaik," pungkas Illia Amin.

Wednesday, January 9, 2013

0 Peternak Brebes Menganggur


Paskaserangan virus flu burung atau avian influenza (AI) yang mematikan puluhan ribu ekor itik, membuat para peternak di Kabupaten Brebes saat ini menganggur. Mereka tak bisa beraktivitas karena sudah tidak mempunyai ternak yang dipelihara. Mereka kini juga hanya bisa pasrah karena terlilit hutang di bank yang belum terbayarkan.

Bahkan, bantuan modal yang pernah dijanjikan pemerintah hingga kini juga belum diterimannya. Padahal, bantuan modal itu yang sangat peternak harapkan agar bisa kembali berkativitas dan bisa membayar cicilan hutang di bank.

Kondisi demikian, seperti yang dialami Duladi (33), peternak itik asal Kelurahan Limbangan Kulon, Kecamatan Brebes. Ia kini hanya pasrah karena ratusan itiknya mati akibat serang flu burung. Kandang itik yang dimiliknya, saat ini juga dibiarkan kosong tidak ada itik yang dipeliharanya.

Untuk mengisi kegiatan sehari - hari, ia hanya membereskan kandang ternak itiknya yang kosong. "Dari 600 ekor itik yang saya pelihara, semuanya ludes oleh flu burung. Sementara saat ini saya sudah ndak punya modal, sehingga terpaksa kandang dibiarkan kosong," tuturnya, Rabu (9/1).

Dia mengatakan, bantuan modal kini sangat diharapkan para peternak. Sebab, untuk pinjam modal di bank, peternak tidak bisa karena terbentur pinjaman modal sebelumnya. Bahkan, pinjaman itu kini kesulitan untuk dicicil karena usaha terpuruk akibat flu burung.

"Harapan kami satu satunya adalah kucuran bantuan modal dari pemerintah. Bahkan, Menteri Pertanian saat berkunjung di Brebes juga menjanjikan itu," ungkapnya.

Duladi menuturkan, akibat serangan flu burung itu, usahanya kini terancam gulung tikar. Kerugian yang dialami hampir mencapai Rp 50 juta. Padahal, modal usaha yang dikantongi itu merupakan pinjaman dari bank. "Ya mau apa lagi, saya sekarang hanya bisa pasrah dan, hanya berharap kepada pemerintah untuk memberikan bantuan modal," sambungnya.

Hal senada dikatakan Urip (40), peternak lainnya. Dia dan peternak lain sangat berharap bantuan modal pemerintah secepatnya disalurkan. Sebab, dari bantuan itu peternak bisa kembali beraktivitas, sehingga, beban hutang modal di bank bisa dibayarkan.

Tuesday, January 8, 2013

0 Lubang Besar Gegerkan Bumiayu

PanturaNews (Brebes) - Sebuah lubang besar menganga atau biasa disebut dengan Sinkhole, muncul di Dukuh Igirpandan RT 06 RW 06 Desa Pandansari, Kecamatan Paguyangan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Sinkhole sedalam 15 meter dan memiliki diameter 7 meter itu, terjadi secara tiba-tiba setelah turun hujan di lahan tanaman rumput gajah milik warga, sehingga membuat warga geger.

"Saat itu terjadi hujan dan air hujan itu sempat mengalir ke bagian tanah tanah yang rendah, tiba-tiba terdengar suara seperti drum jatuh yang cukup keras," kata Paimun (62) warga setempat kepada PanturaNews.Com, Senin 07 Januari 2013.

Sinkhole muncul pada Sabtu 05 Januari 2013 sekira pukul 16.00 WIB sekitar 200 meter dari pemukiman warga, dan juga bangunan gedung SD Pandansari 01. Kejadian itu bukan yang pertama, dua tahun lalu juga terjadi tak jauh dari lokasi tersebut. Bahkan lebih besar, kedalaman sampai 25 meter dan garis tengah mencapai 15 meter.

"Sekitar 200 meter dari lokasi itu dua tahun lalu juga terjadi lubang menganga yang cukup besar dan sekarang juga masih ada," kata Paimun.

Dikatakan, pada tahun 1994 lalu juga terjadi meski tidak terlalu besar dan masih di sekitar lokasi tersebut. Pada lokasi itu merupakan kawasan yang rendah dan membentuk cegokan sehingga setiap terjadi hujan air mengalir dan meresap di kawasan tersebut. "Seingat saya ini kejadian yang ketiga kalinya di tanah yang cegokan itu," ucap Paimun.

Kepala Desa Pandansasi, Kamdo membenarkan kejadian tersebut dan telah melaporkan ke Kecamatan Paguyangan untuk diteruskan ke Bupati Brebes. Diharapkan ada penanganan atau penelitian atas fenomena itu.

"Ini bukan yang pertama kali, maka kami berharap ada penelitian kenapa bisa terjadi dan kemungkinan dampaknya," katanya.

Kejadian itu juga sempat membuat warga kawatir, terutama jika sampai menimbulkan retakan tanah atau terjadi lagi secara tiba-tiba di daerah pemukiman warga. "Kakwatiran warga kalau terjadi lagi di daerah pemukiman," ucap Kamdo.

Camat Paguyangan, Drs Hudiyono MSi menghimbau kepada warga sekitar untuk waspada. Jika terjadi perkembangan yang membahayakan segera melapor ke Pemerintah Desa untuk dilakukan tindakan pengamanan.

"Itu jelas fenomena alam yang patut diwaspadai, karenanya kami menghimbau warga untuk waspada," katanya kepada PanturaNews.Com saat meninjau ke lokasi.

Pihaknya juga akan segera berkordinasi dengan Pemerintah Kabupaten melalui dinas terkait untuk segera melakukan penanganan seperlunya. Diharapkan juga dilakukan penelitian untuk mengetahui kemungkina dampaknya bagi lingkungan.

"Kami akan minta untuk dilakukan penelitian atas fenomena alam yang tergolong langka ini," pungkas Hudiyono.

Monday, January 7, 2013

0 Banyak Proyek Mangkrak di Bumiayu


Sejumlah sekolah penerima bantuan Dana Alokasi Khusus (DAK) TAhun Anggaran 2012, mengeluhkan pelaksaan pembangunan yang dilakukan rekanan. Di mana ada beberapa sekolah yang pembangunannya hingga awal tahun 2013 ini belum juga dilaksanakan. Kalaupun ada bangunan fisik tidak sampai diselesaikan secara sempurna, sehingga tidak bisa dimanfaatkan siswa.

Seperti yang terjadi di SD Jatisawit 05 Bumiayu. Gedung yang sedianya dibangun untuk perpustakaan ini ditinggal oleh pelaksananya, meskipun belum semua tahap penyelesaian di laksanakan.

"Kondisinya masih tanpa plafon atap, tembok belum dicat dan lantai masih berupa tanah," ungkap Amir Jafar, Kepala SD Jatisawit 05.

Dikatakan, pihaknya sempat menanyakan pada pelaksana pembangunan yang menangani. Namun dari sana mendapat jawaban bahwa pembangunan telah selesai sesuai Rencana Anggaran Biaya (RAB).

"Jika memang pengerjaan sudah selesai 100 persen sesuai RAB, tapi kondisinya seperi ini. Sama sekali belum bisa dimanfaatkan fungsinya," kata Amir.

Hal yang sama disampaikan Kepala SD Kalinusu 01 Rumbiyanto. Menurut dia, sekolahnya mendapatkan program pembangunan perpustakaan dari alokasi dana DAK TA 2011, namun hingga saat ini belum ada tanda-tanda akan segera dimulai.

"Padahal pihak PU selaku konsultan pernah datang untuk mengecek sejauh mana pembangunanya, tapi belum juga dilaksanakan," kata dia.

Sementara Staf Sarpras UPTD Dinas Pendidikan Kecamatan Bumiayu Mohammad Jamil mengatakan, kondisi seperti ini terjadi di beberapa sekolah lain di Kecamatan Bumiayu. Di antaranya adalah SD Dukuhturi 01, Kalinusu 03, Kalierang 5, Negaradaha 02, Kaliwadas 01 dan 02 serta lainnya.

"Ada yang ditinggal meskipun belum selesai semua, bahkan sebagian belum dilaksanakan sama sekali. Padahal dalam setiap usulan rehab yang diajukan, tentu hingga proses finishing," jelas Jamil.

Dia berharap kedepan agar pembangangunan sarana infrastuktur khususnya pendidikan, agar dapat lebih tertata lagi pelaksanaanya. "Sehinga pembangunan dapat dirasakan manfaatnya demi kemajuan pendidikan," pungkas Jamil. 

0 65 Milyar untuk Jalur Bantarkawung


Untuk menunjang kelancaran akses masyarakat, Pemerintah Kabupaten Brebes tengah mengupayakan pembangunan jalan poros tengah Bantarkawung sepanjang 45 kilometer. Kepala Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang Kabupaten Brebes Achmad Satibi Jumat (4/1) mengatakan, pembangunan ruas jalan poros tengah tersebut dimaksudkan untuk memberikan kemudahan masyarakan Brebes selatan menuju wilayah utara Kabupaten Brebes.

Menurutnya, sesuai pembangunan ruas jalan poros tengah tersebut akan membutuhkan anggaran senilai Rp 65 miliar. Sedangkan Pemkab melalui anggaran tahun 2013 baru mengalokasikan dana senilai Rp 5 miliar. Untuk itu, lanjut dia, Pemkab Brebes mengharapkan adanya bantuan anggara dari pusat dalam memenuhi kebutuhan infrastruktur tersebut.

Menurutnya, pengajuan proposal pembangunan jalan poros tengah itu sudah pernah diajukan ke pemerintah pusat. Namun demikian, sampai dengan ini pengajuan tersebut belum pernah terealisasi.

"Untuk itu kami mengharap kepada DPR RI untuk memperjuangkan kebutuhan jalan poros tengah itu," ujar Satibi saat di Pendopo.

Selain kebutuhan infrastruktur jalan, tambah dia, saat ini masih ada sejumlah pedukuhan di wilayah Kabupaten Brebes yang belum menikmati fasilitas listrik. Pengembangan fasilitas listrik yang belum merata di seluruh wilayah Kabupaten Brebes lebih disebabkan karena topografi wilayah Kabupaten Brebes berupa perbukitan dan hutan. 

"Saya kira ini yang menjadi kendala sulitnya listrik masuk ke wilayah-wilayah yang terhimpit oleh perbukitan dan hutan," ujar dia.

Namun demikian, agar mereka tetap bisa menikmafi fasilitas listrik, pihaknya menghendaki agar DPR memberikan bantuan fasilitas listrik dengan menggunakan solar sel. Menurutnya, solar sel tersebut merupakan energi alternatif yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang kebutuhan listrik di wilayah-wilayah pegunungan dan hutan. Bahkan di luar pulau Jawa, pemanfaatan energi solar sel tersebut sudah banyak digunakan. Ia menjelaskan, di Kabupaten Brebes jumlah pedukuhan tersus mengalami penambahan. Bahkan data yang ada menyebutkan telah ada 125 pedukuhan baru yang sebagian belum mendapatkan fasilitas listrik.

Friday, January 4, 2013

1 Sejarah Baru, Pilkades Sepi Calon


PanturaNews (Brebes) - Dua dari empat desa di Kecamatan Bantarkawung, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, yang akan menggelar Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) pada 05 Februari 2013 mendatang, belum memiliki bakal calon (Balon) Kepala Desa (Kades).

"Desa Ciomas dan Desa Legok sampai saat ini belum ada balon yang mendaftar ke Panitia Pilkades," kata Kasi Pemerintahan Kecamatan Bantarkawung, Husni Pramono kepada PanturaNews.Com, Kamis 03 Januari 2013.

0 Jalur Neraka Bumiayu-Salem



PanturaNews (Brebes) - Kondisi jalan provinsi ruas Bumiayu-Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, rusak parah. Kerusakan ada di banyak titik di jalan sepanjang sekitar 35 kilometer tersebut.

Pengamatan PanturaNews.Com, Kamis 03 Januari 2013 di lokasi nampak keruskan cukup parah, dari aspal yang mengelupas yang mengakibatkan jalan berlubang, sampai retak-retak akibat penurunan badan jalan. Di banyak titik jalan juga mebentuk kubangan air yang sangat menyulitkan bagi pengguna jalan.

Thursday, January 3, 2013

0 Pelajar NU Bicara Pemekaran


BREBES - Pemekaran Brebes selatan, bakal menjadi salah satu agenda dalam Konferensi Cabang (Konfercab) IX 2012 Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU), yang digelar pada 29-30 Desember, di Pondok Pesantren Darussalam Jatibarang Kidul, Kecamatan Jatibarang.

"Isu pemekaran akan masuk dalam bahasan komisi C tentang rekomendasi," ujar Sekretaris Panitia Konfercab, Bayu Rohmawan, kemarin.

Selain akan merekomendasikan berbagai hal, konfercab juga akan memilih ketua baru IPNU dan IPPNU masa bakti 2012-2015. Dari beberapa calon peserta, kemarin menyebutkan sudah ada enam kandidat dijagokan bakal merebut kursi kepemimpinan pelajar NU di kabupaten Brebes. Untuk Ketua Pimpinan Cabang IPNU muncul nama Bayu Rohmawan (Wanasari), Zaki Al Aman (Songgom), Muryanto (Larangan). Adapun untuk Pimpinan Cabang IPPNU santer dibicarakan Istiqomah (Wanasari), Anisatul Kholisoh (Brebes), Tsarini (Larangan).
''Siapa pun kandidatnya, yang penting mereka memenuhi syarat sebagai ketua. Di samping memiliki pengalaman memimpin,'' imbuh Bayu.

Terkait isu pemekaran wilayah Brebes selatan,kata dia, adalah hal yang wajar mengingat sebelumnya sudah kerap diaspirasikan warga Brebes selatan. Bahkan, tim pemekaran sudah menyerahkan berkas usulan ke DPRD Brebes. Bagi IPNU-IPPNU, hal ini untuk lebih meringankan mobilitas dan penyebaran dakwah, sehingga terjadi pemfokusan garapan pembinaan. 

"Luasnya wilayah dengan medan yang berat, menjadi kendala tersendiri dalam penggarapan IPNU di Brebes, sehingga persoalan pemekaran menjadi isu yang akan digelindingkan pada konfercab ini," katanya.
Dalam konfercab, kata dia, akan dibahas berbagai persoalan yang  mengemuka dalam dunia pelajar. Namun pada intinya dalam konfercab itu, ungkapnya, akan dibagi dalam tiga komisi yakni komisi A tentang organisasi, komisi B tentang program kerja dan komisi C tentang rekomendasi. 

Konfercab bakal berlangsung di Pondok Pesantren Darussalam Jatibarang Kidul, Jatibarang Brebes. Bupati Brebes Hj Idza Priyanti SE dijadwalkan akan membuka konferensi pada Sabtu pukul 14.00. Kegiatan itu diikuti 700 pelajar perutusan dari pimpinan ranting dan pimpinan anak sabang se Kabupaten Brebes.

0 Brebes Kebanjiran


BREBES - Ratusan rumah warga di Kelurahan Limbangan Wetan dan Limbangan Kulon, Kecamatan/Kabupaten Brebes, terendam banjir, Rabu (2/1). 

Selain guyuran hujan deras, banjir terjadi karena dipicu alur Sungai Sigeleng yang membelah kedua wilayah itu, tersumbat bangunan proyek jalan lingkar utara (Jalingkut) Brebes-Tegal. Akibatnya, aliran air sungai tidak lancar dan meluap mengenangi permukiman penduduk.

Tak hanya rumah warga, banjir juga merendam puluhan hektare tanaman bawang di kedua kelurahan tersebut. Keadaan itu menyebabkan para petani mengalami kerugian besar, karena tanamannya membusuk. Hingga kemarin siang, banjir masih mengenangi pemukiman penduduk. Jalan-jalan perkampungan juga masih terendam. Namun, ketinggian airnya mulai surut dan tidak lagi masuk ke rumah warga.

Sementara, para petani juga terlihat sibuk menyedot  air yang mengenangi tanamannya dengan pompa. Itu dilakukan untuk mengantisipasi kerugian yang lebih besar. Mengingat, tanaman bawang sangat rentan dengan rendaman air. Jika dibiarkan, petani bisa gagal panen karena tanaman bawang membusuk.

Taripin (39), warga Kelurahan Limbangan Kulon menuturkan, air Sungai Sigeleng mulai mengenangi pemukiman sekitar pukul 19.00. Itu terjadi karena Sungai Sigeleng meluap, dan di bagian hilir sungai alurnya tersumbat bangunan gorong-gorong untuk proyek jalingkut. Hal itu membuat aliran air tidak lancar dan mengenangi rumah warga. Alur sungai itu ditutup gorong-gorong untuk digunakan sebagai jembatan sementara bagi lalu lalang truk pengangkut material proyek Jalingkut.  “Di rumah saya, air masuk hingga setinggi betis orang dewasa. Ini terjadi akibat gorong-gorong proyek Jalingkut menutup aliran sungai,” ujarnya.

Menurut dia, di kelurahannya ada sekitar 50 rumah warga yang kebanjiran. Namun, hanya sebagian kecil yang airnya sampai masuk rumah. Meski demikian, keadaan itu membuat aktivitas warga terganggu. 
“Daerah kami memang kerap kebanjiran, tetapi tidak separah sekarang. Ini terjadi akibat bangunan proyek Jalingkut untuk akses kendaraan pengangkut material menutupi alur sungai. Kami minta dibongkar,” tandasnya.

0 Proyek di Brebes Minim Kualitas


BUMIAYU - Munculnya berbagai sorotan pelaksanaan proyek yang memiliki kualitas rendah, bahkan tidak sesuai bestek dianggap sebagai imbas dari terjadinya permainan saat proses lelang. Di antaranya dengan menurunkan harga dari nilai proyek, dengan harapan akan dapat dimenangkan.

Hal itu ditegaskan pegiat LSM Gugat Untung Imam Subagyo, menyikapi rendahnya kualitas proyek yang dilaksanakan pihak rekanan di Kabupaten Brebes. Dikatakan, ada indikasi dalam proses lelang pihak rekanan melakukan pengglosoran harga kontrak.

"Akibatnya, mutu pengerjaan proyek menjadi rendah karena anggaran sudah dikurangi melalui penurunan harga oleh rekanan saat proses lelang. Sehingga saat pelaksanaan, rekanan serta merta menggunakan bahan material dengan harga kelas tiga agar masih bisa mendapat keuntungan," ungkapnya, Minggu (6/5).

Menurut dia, hal tersebut merupakan peringatan bagi panitia lelang maupun pemborong jangan main-main dengan proyek. Sebab Pemerintah Kabupaten, sedianya telah melakukan sistem pengelolaan dengan baik melalui lelang secara terbuka.

Untuk itu, dia menekankan agar masing-masin pengawas proyek dapat bersugguh-sungguh mengawasi pelaksanaan pengerjaan sebuah proyek fisik. Pengawasan secara teliti dilakukan mulai dari peninjauan lokasi, penggunaan material, pelaksanaan hingga finishing.

"Dalam hal ini diperlukan kebijakan dalam pengawasannya harus sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan," kata Untung.

Bila terjadi kesalahan atau tidak sesuai dengan RAB lanjut dia, maka pelaku pekerjaan itu harus diberlakukan sanksi bagi mereka sebagai pembelajaran terhadap yang lainnya.

"Selain memperketat pengawasan, pemerintah juga harus tegas menindak rekanan yang mengabaikan petunjuk pelaksanaan pekerjaan, sebab ini merugikan keuangan negara dan dan masyarakat. Selain itu juga akan berdampak pada timbulnya persaingan tidak sehat antar pemborong," pungkasnya. 

Sumber: Radar Tegal

0 Bakrie Toll Road Ingkar Janji di Brebes


PanturaNews (Brebes) - Pengelola jalan tol Kanci - Pejagan dinilai ingkari janji membangun jembatan penguhung antara Kecamatan Tanjung - Kersana, tepatnya di Desa Kramatsampang, Kecamatan Kersana, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Karenanya, DPRD Kabupaten Brebes, mengecam keras atas pengingkaran janji itu

"Ini tidak masuk akal kalau perusahaan sekelas Bakrie Toll Road itu, tidak punya alokasi anggaran untuk pembangunan jembatan penghubung sebagai akses masyarakat tersebut," ujar Anggota DPRD Kabupaten Brebes Fraksi PDI Perjuangan, Suherman kepada PanturaNews, Rabu 02 Januari 2013.

Menurutnya, Bakrie Toll Road harus bertanggungjawab penuh terhadap pembangunan jembatan sebagai akses masyarakat. "Apapun alasannya itu, pihak Bakrie road harus bisa merealisasikan janjinya yang sudah dua tahun lalu disampaikan kepada masyarakat Desa Kramatsampang," tegasnya.

Diberitakan sebelumnya, ratusan warga Desa Kramatsampang, Kecamatan Kersana, yang melakukan aksi blokade jalan Tol Kanci-Pejagan, Kamis 27 Desember 2012 kemarin, berencana dalam waktu dekat akan mengruduk pihak pengelola Tol Bakri Road di Jakarta.

Itu dilakukan guna menagih janji yang sejak dua tahun lalu untuk membangun jembatan akses masyarakat yang hilang, akibat pembangunan jalan tol tersebut yang hingga kini tidak direalisasikan.

"Kami sudah sepakat dan berencana akan menggeruduk pihak pengelola Tol Bakri Road di Jakarta untuk meminta pertanggung jawabannya," ujar Sobirin (39), salah satu warga Desa Kramatsampang," Jumat 28 Desember 2012.

Dia mengatakan, wargan desanya memang sudah merasa kesal karena sudah dua tahun pihak pengelola jalan tol tersebut, tak kunjung menyelesaikan pembangunan jembatan bagi warga.    

Thursday, December 27, 2012

0 Website Kabupaten Brebes Kolaps?

Tampilan Home www.brebeskab.go.id
Jalan-jalan di dunia maya tak lupa mampir di situs yang terkait tanah kelahiran. Situs yang saya jadikan referensi tentu saja situs resmi Kabupaten Brebes.

Namun, apa yang terjadi membuat saya miris. Situs yang beralamat di www.brebeskab.go.id tersebut kolaps. Melihat tampilannya, sepertinya situs tersebut sudah memasuki masa kadaluarsa. Sayangnya saat dicek di whois.domaintools.com tidak muncul keterangan yang diinginkan.

Ada yang tahu mungkin apa yang terjadi dengan situs dari kabupaten penghasil bawang merah dan telor asin ini. Untuk gambaran, berikut beberapa keterangan yang saya peroleh dari dumay.

Add caption

Who Is www.brebeskab.go.id
Melihat tampilannya dan keterangan di atas jangan-jangan benar dugaan saya bahwa situs ini telat bayarnya. Heuheuheu maklum, birokrasinya rumit kali, sehingga untuk membayar domain saja harus melewati beberapa blok meja dan melempar amplop. Semoga saja bukan karena hal itu tentu saja.

0 Bupati Baru Rangkul Bumiayu

Upaya pendekatan serta menunjang efektivitas kerja, khususnya di wilayah bagian selatan Kabupaten Brebes, telah dilakukan pemerintah. Bagaimana langkah Bupati Brebes yang baru, Hj Idza Priyanti SE mendekatkan diri dengan masyarakat tersebut?
Harus diakui, jarak antara ibukota Kabupaten Brebes dengan wilayah bagian selatan cukup jauh. Dengan perjalanan menggunakan kendaraan, minimal dua jam lebih untuk sampai ke lokasi yang dituju. Itu pun jika yang dituju ada, jika tidak ada maka kerugian waktu sekian lama jadi keluhan. 

Karenanya, Bupati Hj Idza Priyanti SE berencana mendirikan rumah persinggahan dengan memanfaatkan gedung eks Kawedanan Bumiayu. Tempat itu direncanakan sebagai upaya untuk mendekatkan diri dengan masyarakat wilayah selatan.

Hal tersebut diungkapkan Idza saat meninjau langsung kondisi gedung eks Kawedanan Bumiayu, di sela-sela kunjungan kerjanya kemarin didamping Muspika Bumiayu serta Kalahar BNK Aman Widodo MKes.

"Tujuannya agar lebih memudahkan aparatur pemerintahan khususnya tingkat kabupaten, dalamkan menjalankan tugas-tugas pemerintahan. Selain itu jika rumah singgah ini terwujud, maka aspirasi masyarakat Brebes selatan dapat terserap serta terakomodir dengan baik dan cepat," ungkapnya.

Dikatakan, dengan adanya rumah singgah ini nantinya diharapkan akan mampu menjembatani kebutuhan masyarakat khususnya di wilayah selatan Kabupaten Brebes ini yang jauh dari pusat kabupaten.

"Fungsinya sama, seperti halnya rumah Dinas Bupati tentunya juga menggelar open house di wilayah selatan," ujarnya.

Idza juga menyayangkan kondisi gedung saat ini dengan banyaknya sampah-samah di sekitar gedung. Dimana sampah-sampah tersebut bersal dari sejumlah kegiatan yang memanfaatkan gedung, namun dibiarkan menumpuk oleh pengelola.

"Sangat disayangkan jika aset yang ada seperti ini, kurang mendapat perhatian. Kondisi sampah membuat kesan kumuh, baik pada gedung maupun lingkungan," jelasnya.

Marhendi, salah seorang warga di sekitar gedung eks Kawedanan menyambut baik rencana bupati dengan menjadikan lokasi tersebut untuk kegiatan pemerintah daerah.

"Sehingga masyarakat bisa merasa lebih dekat lagi dengan pemimpinnya. Selain itu, pemerintah juga akan bisa lebih mengerti kebutuhan masyarakat secara langsung," kata Marhendi.

0 Curug Awu yang Perawan

Menggali potensi wisata, khususnya di wilayah selatan Kabupaten Brebes seolah tidak pernah ada habisnya. Sejumlah potensi wisata alam sangat prospektif, bahkan bisa menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) sekaligus meningkatkan taraf kesejahteraan masyarakat.

Salah satunya adalah air terjun (curug) Awu yang terletak di wilayah Dukuh Gronggongan Desa Wanareja, Kecamatan Sirampog. Berada di kawasan hutan lindung petak 20 dan 21, curug Awu memiliki ketinggian sekitar 100 meter.

Ketua LSM Wahana Bumi Lestari Muflikin ST menyampaikan, lokasi curug yang berada sekitar 3 kilometer ke arah utara Dukuh Gronggongan ini kondisinya benar-benar masih sangat alami. "Selain air terjun, ekosistem yang ada di kawasan hutan masih sangat bagus, seperti halnya kawanan kera maupun lainya," kata Muflikhin.

Hanya saja lanjut dia, saat ini kawasan hutan mulai mengalami perubahan dengan berkurangya jumlah pohon tanaman keras. Terutama di sepanjang aliran sungai, sebagai aliran air dari curug.

"Padahal keberadaan pohon-pohon keras di sepanjang alur sungai sangat dibutuhkan untuk menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS). Untuk itu kami berharap, agar Pemkab melalui instansi terkait melakukan upaya-upaya penanganan," jelasnya.

Selain tanaman keras lanjut dia, petani bisa memanfaatkan sela tegakan dengan menanam rumput gajah. "Selain bisa mencegah erosi, juga memapu berfungsi sebagai penyerap cadangan air. Selain itu dari sisi ekonomis, petani dapat memanfaatkan rumput gajah sebagai pakan ternak," kata Muflikhin.

Selain memiliki potensi wisata yang sangat menjanjikan, tidak jauh curug Awu terdapat dua sumber mata air yakni Tuk Wangkang dan Setra Menggala. "Sumber mata air tersebut belum dimanfaatkan, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber air baku PDAM," ungkapnya.

Dia berharap potensi alam yang ada ini mendapat perhatian, sehingga keberadaannya bisa membawa manfaat bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi.
 
Sumber: Radar Tegal
 

Kabar Brebes Copyright © 2011 - |- Template created by O Pregador - |- Powered by Blogger Templates